Terapi Chiropraktik, Bisa Bantu Atasi Masalah Tulang Belakang, Lho!
Ibu-Ibu zaman sekarang pasti banyak yang mengeluhkan gangguan pada tulang belakang dan sakit punggung. Sehingga menyebabkan pegal-pegal dan sangat mengganggu aktivitas.
Terutama saat menggendong si kecil atau mengambil suatu barang di bawah lantai. Rasa sakit tersebut biasanya akan menghilang setelah dipijat, tapi akan kembali muncul beberapa hari kemudian.
Membuat Ibu jadi khawatir dan curiga adanya masalah yang serius pada bagian tersebut. Tenang, Bu masalah punggung dan tulang belakang ini umum terjadi pada pria dan wanita di atas 30 tahun.
Biasanya terjadi akibat aktivitas sehari-hari dan masalah kesehatan tertentu. Nah, salah satu terapi pengobatan tanpa obat-obatan yang bisa jadi pilihan adalah melakukan chiropraktik.
Katanya, terapi ini dapat bermanfaat untuk meningkatkan pergerakan tulang sekaligus fungsi tubuh lainnya, lho! Untuk itu, yuk! ketahui lebih lanjut tentang apa itu chiropraktik berikut ini.
Apa itu chiropraktik?
Jika melansir Better Health chiropractic adalah sebuah bahasa yang berasal dari Yunani, cheir yang artinya tangan dan praktikos selesai. Hal ini karena chiropraktik dilakukan dengan tangan kosong tanpa obat-obatan apapun.
Chiropractor adalah sebutan bagi terapisnya. Seorang chiropractor biasanya dapat mengetahui keluhan pasien tanpa adanya rujukan dari dokter umum. Mereka bertugas untuk melakukan terapi yang fokus merawat tulang belakang serta otot persendian (muskuloskeletal).
Seorang chiropractor akan menggunakan berbagai metode untuk mendiagnosis masalah muskuloskeletal, termasuk pemeriksaan klinis langsung, dan pencitraan diagnostik seperti sinar-X atau MRI. Hal ini berguna untuk menentukan titik perawatan chiropraktik yang tepat.
Jika perawatan chiropractic saja belum cukup, maka chiropractor akan merujuk pasien ke penyedia layanan kesehatan yang sesuai seperti dokter. Jadi, mereka tidak akan asal melakukan perawatan jika dirasa kondisi pasien tidak memungkinkan.
Untuk beberapa kondisi medis tertentu, terapi chiropraktik ternyata dapat melengkapi atau mendukung perawatan medis tersebut. Ketika Ibu ingin melakukan terapi ini, sebenarnya tidak perlu rujukan dari dokter asalkan kondisi Ibu dirasa cukup baik untuk melakukan chiropraktik.
Kapan terapi chiropraktik dibutuhkan?
Chiropraktik biasanya bisa dilakukan ketika Ibu mengalami masalah pada sendi dan punggung yang mengganggu. Hal ini dapat disebabkan oleh pekerjaan, kecelakaan, cedera olahraga, pekerjaan rumah tangga, dan bahkan stres karena aktivitas sehari-hari.
Terapi chiropraktik ini dapat membantu jika Ibu mengalami nyeri sendi atau nyeri otot yang memengaruh aktivitas harian. Selain itu, chiropraktik juga dapat membantu menjaga kesehatan tulang belakang dan fungsi sendi, bahkan ketika tidak memiliki gejala yang tidak terlalu mengganggu sekalipun.
Menurut para ahli dari National Health Services (NHS) beberapa kondisi lain yang membuat Ibu mungkin membutuhkan terapi chiropraktik lainnya adalah:
- Sering sakit punggung.
- Sakit leher.
- Sakit kepala.
- Ketegangan otot dan keseleo.
- Cedera yang tidak disengaja dan membuat salah satu bagian tubuh sulit digerakan.
- Cedera saat olahraga.
- Radang sendi.
- Mengalami gerakan terbatas di punggung, bahu, leher atau anggota badan lainnya.
Apakah chiropraktik aman?
Secara keseluruhan, para ahli mengatakan bahwa chiropraktik merupakan terapi yang tergolong cukup aman. Namun, mengutip WebMD terapi ini tetap memiliki risiko.
Meskipun kemungkinannya sangat kecil dan jarang terjadi, akan tetapi Ibu bisa mengalami kemungkinan masalah kesehatan yang lebih serius seperti; adanya tekanan pada saraf tulang punggung, muncul lebam atau kebiruan setelah proses terapi, stroke apabila terapi dilakukan di bagian leher, dan keparahan hernia jika sebelumnya ada indikasi hernia.
Sampai saat ini, para ahli medis juga belum mengonfirmasi efektivitas chiropraktik untuk mengobati sakit punggung kronis dalam jangka panjang. Namun, para pasien mengaku rasa sakit yang muncul memang bertahap akan semakin ringan dalam periode 3-6 bulan.
Mengingat chiropraktik tidak boleh sembarangan dilakukan oleh orang. Maka pasien dengan kondisi berikut sebaiknya tidak melakukan terapi ini tanpa adanya saran dari dokter:
- Pasien yang menderita osteoporosis, kompresi sumsum tulang belakang, atau radang sendi.
- Pasien yang sedang mengonsumsi obat pengencer darah tidak boleh menjalani prosedur adjust tulang belakang.
- Pasien dengan riwayat kanker harus terlebih dahulu mendapatkan izin dari dokter sebelum menjalani adjust tulang belakang.
- Pasien dengan risiko stroke yang terus meningkat.
- Kelainan tulang pada leher bagian atas.
- Ibu hamil.
- Bayi dan anak-anak.
Sebelum melakukan terapi chiropraktik, pasien juga disarankan untuk menjelaskan kondisi dirinya kepada chiropractor termasuk kondisi medis yang sedang berlangsung. Misalnya sedang mengonsumsi obat-obatan, adanya riwayat traumatis/bedah, dan faktor gaya hidup.
Agar aman lagi, selalu tanyakan kepada dokter untuk memastikan kondisi Ibu. Supaya Ibu bisa mendapat manfaat dari terapi chiropraktik yang biasanya biayanya juga cukup mahal di Indonesia.