Tewaskan 4 Warga Argentina, Kenali Gejala Pneumonia Legionella
Di awal bulan September tahun ini, dunia kembali dihebohkan dengan salah satu penyakit misterius yang menewaskan 4 orang warga Argentina, tepatnya di Kota San Miguel de Tucumán, Provinsi Tucuman. Penyakit misterius itu kemudian diidentifikasi sebagai pneumonia legionella yang termasuk dalam pneumonia tingkat berat.
Secara keseluruhan, pneumonia sendiri merupakan penyakit infeksi paru yang dapat menimbulkan peradangan. Pneumonia bisa membuat paru-paru berisi cairan seperti nanah.
Mengingat paru-paru adalah organ tubuh yang paling krusial, maka jika pneumonia terjadi pada seseorang jelas dapat mengancam nyawa. Pneumonia sendiri dapat terjadi pada semua umur, tak terkecuali bayi dan anak-anak.
Nah, mengenai pneumonia legionella sendiri sebenarnya merupakan kasus yang tergolong jarang terjadi. Pneumonia legionella juga biasanya disebut dengan penyakit legionnaire.
Untuk mengenal lebih jelas mengenai penyakit ini, ada baiknya simak terlebih dahulu ulasan berikut ya, Bu!
Apa itu pneumonia legionalle?
Jika melansir Centers for Disease Control and Prevention (CDC) pneumonia legionella adalah penyakit pneumonia yang disebabkan oleh bakteri bernama legionella. Para ahli mengatakan bahwa, penyakit ini erat kaitannya dengan air yang terkontaminasi (seperti air sungai dan air tanah) atau sistem pendingin udara yang tidak bersih.
Bakteri ini dapat menjadi masalah kesehatan yang serius ketika mereka tumbuh dan menyebar di sistem air yang menjadi sumber kebutuhan utama manusia. Selain di sungai, bakteri ini juga dapat ditemukan di beberapa peralatan rumah tangga seperti:
- Pancuran dan keran wastafel.
- Baling-baling kipas angin atau yang jarang di bersihkan.
- Bak mandi air panas.
- Air mancur dekoratif dan fitur air lainnya.
- Tangki air panas atau water heater.
- Sistem perpipaan yang besar dan kompleks di dalam rumah atau apartemen.
- Unit AC rumah dan mobil yang menggunakan air untuk mendinginkan udara.
- Bakteri penyebab pneumonia legionella ini juga kemungkinan bisa ditemukan di tangki wiper mobil.
Lalu, bagaimana bakteri ini bisa menjangkiti manusia?
Masih menurut CDC, para ahli sepakat bahwa bakteri penyebab pneumonia legionella ini tidak akan menyebar dari manusia ke manusia lain dengan mudahnya. Namun, mereka yang berusia di atas 50 tahun dan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang rendah, penyakit paru-paru kronis, atau perokok aktif sangat rentan mengalami penyakit ini.
Lalu, bagaimana cara bakteri penyebab pneumonia legionella ini bisa menjangkiti manusia? CDC memaparkan, setelah bakteri legionella tumbuh dan berkembang biak dalam sistem air bangunan, maka air yang mengandung bakteri tersebut dapat menyebar dalam tetesan kecil untuk sekadar dihirup manusia atau diminum.
Ketika hal tersebut terjadi, maka seseorang bisa terkena demam Pontiac dan mengalami kesulitan untuk menelan. Namun, melansir Mayo Clinic bakteri ini biasanya baru akan menimbulkan gejala ketika pada 2-10 hari terhitung setelah seseorang terkontaminasi. Biasanya, gejala pneumonia legionella yang paling umum adalah:
- Sakit kepala.
- Nyeri sendi.
- Demam hingga mencapai 40 derajat Celcius.
- Batuk berlendir, atau bahkan bisa berdarah.
- Kesulitan bernapas, atau napas pendek.
- Sulit menelan makanan atau minuman.
- Muncul masalah pada pencernaan seperti; mual, muntah, diare.
- Terjadi perubahan perilaku.
Kalau dilihat dari gejalanya, sekilas mungkin sangat mirip dengan gejala Covid-19, ya Bu? Namun, meskipun pneumonia legionella ini dapat menyebabkan kerusakan paru-paru, pada tingkat yang lebih parah juga bisa menyebabkan kerusakan pada organ tubuh lain seperti jantung.
Tetapi, jika pasien hanya mengalami demam Pontiac yang terjadi saat pasien terdiagnosa pneumonia legionella, biasanya justru tidak akan menimbulkan kerusakan pada paru-paru. Dengan kata lain, demam Pontiac adalah bagian dari pneumonia legionella yang tergolong derajat sedang. Bahkan demam Pontiac akan sembuh dalam 2-5 hari dengan perawatan dokter.
Faktor risiko pneumonia legionella
Pneumonia legionella memang bisa diderita oleh siapa pun. Namun, faktor risiko penyakit ini biasanya terjadi pada seseorang dengan kondisi berikut:
- Perokok aktif.
- Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.
- Pasien dengan penyakit tertentu seperti autoimun atau HIV/AIDS.
- Memiliki penyakit paru-paru kronis atau penyakit serius lainnya seperti emfisema, diabetes, penyakit ginjal atau kanker.
- Berusia 50 tahun atau lebih.
Kapan harus ke dokter?
Dikutip dari Cleveland Clinic untuk mendiagnosa pneumonia legionella, pasien harus melakukan beberapa tes khusus seperti:
- Tes urin atau dahak.
- Tes darah.
- Rontgen dada atau CT scan
- Bronkoskopi.
- Thoracentesis untuk mengeluarkan cairan dari luar paru-paru.
Nah, satu-satunya cara untuk mengetahui apakah pasien terinfeksi bakteri penyebab pneumonia legionella adalah dengan segera berkonsultasi ke dokter. Biasanya dokter mungkin akan memberikan pengobatan berupa pemberian obat antibiotik yang diberikan melalui infus langsung ke pembuluh darah (IV).
Tujuannya agar bakteri tersebut dapat bisa segera dikendalikan lebih cepat. Jika pasien mengalami kesulitan bernapas, dokter juga akan memberikan oksigen yang cukup dan menyarankan pasien untuk melakukan rawat inap di rumah sakit.