Ibupedia

Ibadah Tetap Lancar, Ini Tips Puasa untuk Ibu Menyusui

Ibadah Tetap Lancar, Ini Tips Puasa untuk Ibu Menyusui
Ibadah Tetap Lancar, Ini Tips Puasa untuk Ibu Menyusui

Memasuki bulan suci Ramadan, sebagian ibu menyusui mungkin masih bimbang memutuskan apakah akan mengikuti puasa atau tidak. Di satu sisi, Ibu khawatir kalau puasa akan berpengaruh terhadap kesehatan diri sendiri dan si bayi yang menyusu. Di sisi lain, Ibu juga tak mau ketinggalan beribadah. Pertanyaan lain pun muncul; sebetulnya bolehkah busui berpuasa? Jika boleh, adakah tips puasa untuk ibu menyusui?

Ya, saat menyusui, nafsu makan Ibu biasanya akan naik 2x lipat. Proses menyusui memang membakar banyak kalori dalam tubuh sehingga busui lebih mudah lelah dan lapar. Hasilnya, Ibu akan makan lebih banyak untuk mengembalikan energi yang keluar. Lalu, bagaimana jika busui berpuasa, sedangkan bayi juga perlu mendapat asupan nutrisi yang cukup? Apakah puasa saat menyusui bisa memenuhi kebutuhan nutrisi si kecil?

Sebelum membahas lebih jauh seputar tips puasa untuk ibu menyusui Ibu perlu tahu dulu tentang hukum menyusui saat puasa. Dilansir dari NU Online, Abdurrahman al-Juzairi dalam al-Fiqh ‘ala Madzahib al-Arba’ah berpendapat kalau ibu menyusui memperoleh keringanan untuk meninggalkan puasa dan menggantinya pada hari yang lain (qadha). Hal ini diperbolehkan secara syar’i, kok, Bu. Tujuannya agar kesehatan si bayi maupun Ibu sendiri tidak terganggu.

Apa yang Terjadi Bila Ibu Menyusui Berpuasa?


Sebetulnya puasa ketika sedang menyusui aman nggak, sih? Apakah produksi ASI akan berkurang atau terpengaruh nutrisinya jika busui berpuasa? Jika aman, adakah tips puasa bagi ibu menyusui yang tidak membahayakan keselamatan si kecil?

Dikutip dari Parenting Firstcry, sudah banyak penelitian yang membuktikan bahwa berpuasa aman untuk ibu menyusui, selama tidak ada kondisi tertentu. Tubuh Ibu sudah “didesain” sedemikian rupa untuk menghasilkan ASI yang cukup meskipun tidak makan selama 24 jam. Ini artinya puasa selama 13-14 jam nggak bakal berdampak negatif pada si kecil. Wah, luar biasa sekali ya, Bu.

Namun, meskipun diperbolehkan, sebaiknya jangan dipaksakan ya Bu. Sebab pada kondisi tertentu, berpuasa saat menyusui tak jarang menyebabkan dehidrasi pada ibu. Jika sudah begini, suplai ASI pastinya juga ikut berpengaruh. Sebagai pembanding, berikut hal-hal penting seputar tips puasa untuk ibu menyusui yang bisa dijadikan pertimbangan.

  • Efek Puasa pada Suplai ASI

    Cadangan lemak dalam ASI berbeda pada setiap ibu. Pun begitu jika Ibu berpuasa, jumlah lemak di dalam ASI mungkin sedikit berbeda, tapi tidak akan mengurangi jumlah produksi ASI.

    Tubuh Ibu sudah cukup pintar untuk menggunakan lemak tersimpan untuk memproduksi ASI untuk si kecil. Jadi, pastikan konsumsi makanan bernutrisi ketika berbuka ya. Tujuannya untuk mengembalikan nutrisi Ibu yang hilang selama berpuasa. Jika kondisi fisik Ibu prima, puasa tidak menghambat pertumbuhan si bayi.

  • Efek Puasa pada Busui

    Saat puasa, tubuh akan otomatis menyesuaikan diri. Keseimbangan kimiawi pada ibu yang berpuasa dengan yang tidak juga kurang lebih sama, lho. Ini artinya tubuh tetap bisa berfungsi normal, baik saat berpuasa maupun tidak.

    Namun, Ibu disarankan untuk membatalkan puasa jika berat badan turun hingga 1 kg dalam seminggu, lemas dan letih, menderita sakit kepala parah, atau urine berwarna pekat.

  • Efek Puasa pada Bayi ASI

    Puasa saat menyusui secara umum nggak berdampak negatif pada bayi. Tubuh Ibu terus memproduksi cukup susu untuk memenuhi kebutuhan anak meski berpuasa. Kualitas atau kuantitas ASI Ibu juga tidak berubah.

    Namun, jika Ibu mendapati berat badan bayi stagnan atau malah turun saat Ibu berpuasa, si bayi tampak tidak puas setelah sesi menyusui, atau frekuensi pipis bayi yang berkurang drastis, itu bisa jadi pertanda bahwa si bayi nggak mendapatkan cukup ASI.

Tanda-Tanda Ibu Menyusui Harus Stop Berpuasa


Puasa pada ibu hamil maupun ibu menyusui semestinya tidak dipaksakan. Kapan pun Ibu merasa kurang fit dan khawatir dengan kondisi bayi atau Ibu sendiri, jangan ragu untuk segera membatalkan puasa dan berbuka. Nah, kira-kira kondisi apa saja sih yang menjadi tanda Ibu harus berhenti puasa?

  • Dehidrasi;
  • Letih;
  • Lemas;
  • Kepala pusing parah;
  • Pandangan kabur;
  • Mual dan muntah;
  • BB bayi turun drastis;
  • BB ibu turun sampai 1 kg dalam seminggu;
  • Frekuensi pipis bayi berkurang;
  • Urine bayi dan ibu pekat;
  • Bayi rewel dan gelisah;
  • Mulut bayi kering;
  • Bayi diare; dan
  • Nyeri ulu hati.

10 Tips Puasa untuk Ibu Menyusui Agar Tetap Sehat


Jika Ibu berniat untuk ikut menjalani ibadah Ramadan tahun ini, jangan lupa untuk selalu memperhatikan kondisi kesehatan si kecil dan Ibu sendiri, ya. Kenali dengan baik kapan Ibu boleh melanjutkan puasa dan kapan harus membatalkannya. Biar puasa Ramadan tetap lancar, berikut beberapa tips puasa untuk ibu menyusui yang bisa dicoba.

  1. Pastikan Cukup Minum

    Tips puasa untuk ibu menyusui yang pertama dan tak boleh dilupakan adalah memastikan Ibu mendapat asupan cairan yang cukup. Tujuannya untuk menghindari dehidrasi saat nanti harus menahan lapar/haus selama belasan jam.

    Saat tubuh terhidrasi dengan baik, keluhan-keluhan seperti pandangan kabur, letih, atau pusing pun bisa dihindari sedapat mungkin. Usahakan minum cukup air ketika berbuka, setelah tarawih, menjelang tidur, dan saat sahur ya, Bu.

    Selain air putih, Ibu juga bisa mengonsumsi teh manis (secukupnya), jus buah, atau susu kurma. Yang penting kebutuhan nutrisi dan cairan tubuh terpenuhi. Sebab dehidrasi nggak cuma berdampak pada Ibu, tapi juga bayi yang sedang menyusu.

  2. Makan Makanan Bernutrisi

    Makan makanan bernutrisi juga menjadi tips puasa ibu menyusui yang nggak boleh dilewatkan. Ingat, Ibu akan stop makan dan minum selama belasan jam. Jadi pastikan tubuh mendapat stok makanan bernutrisi yang cukup agar tetap bisa bekerja normal, apalagi Ibu sedang menyusui.

    Dokter menyarankan ibu menyusui yang berencana puasa untuk banyak mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat dan protein, baik pada saat sahur maupun berbuka. Jangan lupa juga imbangi dengan konsumsi sayur dan buah-buahan yang cukup ya. Keduanya juga efektif untuk membantu mencegah dehidrasi pada busui selama puasa.

  3. Menyusui Sesering Mungkin

    Baik berpuasa atau tidak, produksi ASI selalu patuh pada prinsip supply on demand. Artinya, makin banyak ASI dikeluarkan, makin banyak pula ASI diproduksi tubuh. Begitu pun sebaliknya. ASI akan berkurang jika bayi jarang menyusu.

    Jadi, tips puasa saat menyusui yang selanjutnya adalah dengan selalu memberikan ASI kepada si kecil. Pastikan tidak ada yang berubah dari frekuensi atau pola menyusui bayi. Bila Ibu bekerja di luar rumah, usahakan untuk tetap memerah ASI secara rutin agar produksinya tidak terganggu ya.

  4. Istirahat Cukup

    Ibu menyusui yang memutuskan berpuasa disarankan untuk banyak-banyak beristirahat dan mengurangi aktivitas berat. Hindari memaksakan diri untuk melakukan aktivitas ini itu supaya puasanya tetap lancar. Jadi, perbanyak istirahat agar cadangan energi bisa cukup sampai waktunya berbuka nanti. Ingat, Ibu juga perlu memperhatikan kondisi si kecil.

    Jika ada aktivitas seperti berbelanja bahan makanan, beres-beres, atau yang lainnya, usahakan dikerjakan setelah waktu berbuka tiba ya, Bu. Tips puasa untuk ibu menyusui yang satu ini dijamin akan membuat Ibu lebih bugar karena tak ada energi yang dikeluarkan di siang hari.

  5. Tetap Pantau Si Kecil

    Tips puasa untuk ibu menyusui juga termasuk tentang memperhatikan kondisi kesehatan si kecil. Bagaimanapun, sala satu sumber nutrisi terbaik yang masuk ke tubuhnya berasal dari ASI yang Ibu keluarkan selama puasa.

    Cek kondisi fisik si kecil selama Ibu berpuasa. Adakah perubahan-perubahan signifikan seperti penurunan berat badan, perubahan warna poop dan pipis, frekuensi pipis bayi yang berkurang, atau bayi yang lebih gampang rewel? Jika ada, bisa jadi itu adalah tanda yang muncul karena Ibu berpuasa.

  6. Konsultasikan dengan Dokter

    Tips puasa untuk ibu menyusui berikutnya yang tak kalah penting dan WAJIB dilakukan adalah berkonsultasi dengan dokter, termasuk dokter spesialis anak. Sebelum memutuskan berpuasa, ketahui dulu kondisi kesehatan Ibu dan si bayi.

    Apakah memungkinkan jika ibu tetap berpuasa selama menyusui? Adakah dampak negatif jika Ibu tetap berpuasa selama bayi masih minum ASI? Dokter biasanya akan memeriksa dan memberikan pencerahan terkait puasa Ramadan pada bumil dan busui, termasuk tips puasa untuk ibu menyusui yang aman.

    Selalu ikuti anjuran dari dokter ya, Bu. Jika dokter memperbolehkan Ibu berpuasa, maka tak masalah. Namun, jika dokter melarang Ibu berpuasa, sebaiknya patuhi saran tersebut ya. Sebab yang tahu persis kondisi kesehatan Ibu adalah dokter.

  7. Jangan Abaikan Alarm Tubuh

    Ibu menyusui yang berpuasa semestinya lebih memperhatikan kesehatan diri sendiri dan si bayi. Jika sepanjang waktu berpuasa tubuh menunjukkan alarm tertentu, maka jangan ragu untuk segera membatalkan puasa dan berbuka. Tujuannya untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

    Alarm ini nggak cuma datang pada Ibu (misalnya pusing, dehidrasi parah, letih), tapi juga bisa dideteksi pada bayi. Kapan pun Ibu melihat ada yang kurang beres pada Ibu maupun si kecil, segera batalkan puasa ya—bahkan meskipun waktu berbuka hanya tinggal beberapa jam.

  8. Makan Sahur Itu Wajib

    Sahur bukan hanya sunah puasa, tapi juga sesuatu yang wajib buat busui yang memutuskan untuk berpuasa. Makan sahur akan menjadi bekal agar Ibu bisa kuat dan tetap sehat selama berpuasa seharian. Jadi, jangan pernah lewatkan tips puasa untuk ibu menyusui yang satu ini ya!

  9. Kurangi Garam

    Tips puasa untuk ibu menyusui yang selanjutnya adalah mengurangi asupan garam yang masuk ke tubuh. Selain bisa menyebabkan hipertensi dan penyakit jantung, ternyata garam berlebih juga bisa membuat kita lebih cepat haus selama puasa.

  10. Minum Suplemen Bila Perlu

    Agar badan tetap sehat selama puasa, Ibu juga boleh kok mengonsumsi suplemen makanan tertentu. ASI booster juga mungkin diperlukan pada beberapa kondisi. Yang terpenting, konsultasikan dengan dokter sebelumnya, ya.

Rekomendasi Menu Sahur untuk Busui yang Berpuasa


Selain tips puasa untuk ibu menyusui di atas, berikut ada beberapa rekomendasi menu ahur sehat yang bagus untuk busui yang sedang berpuasa.

  1. Beras Merah

    Beras merah bisa menjadi opsi yang sehat sekaligus tips puasa untuk ibu menyusui agar tetap kuat berpuasa. Beras merah mengandung karbohidrat sebagai sumber energi utama yang akan membuat Ibu beraktivitas seperti biasa. Nah, Ibu bisa mengganti sumber karbo saat sahur dengan beras merah.

  2. Telur

    Telur bukan hanya sumber protein, tapi juga mengandung asam folat yang bagus untuk mendukung tumbuh kembang si kecil. Nah, Ibu menyusui bisa mendapat manfaat asam folat ini dengan mengonsumsi telur saat makan sahur, ya. Tips puasa untuk ibu menyusui ini dijamin nggak cuma bikin Ibu kuat berpuasa, tapi juga membuat bayi tetap sehat.

  3. Tumis atau Sayur Berkuah

    Tumis-tumisan dari sayuran hijau seperti brokoli, bayam, kangkung, atau kale adalah sumber nutrisi yang sangat baik untuk busui yang sedang berpuasa. Sayuran hijau mengandung vitamin dan zat besi yang akan mendukung Ibu tetap kuat selama berpuasa. Agar tidak bosan dengan menu yang itu-itu saja, coba variasikan masakan saat sahur ya. Misalnya hari ini sayur dimasak tumis, besok dimasak dengan kuah, dan sebagainya.

  4. Kurma

    Kurma adalah buah yang wajib ada selama bulan Ramadan. Tidak cuma untuk memenuhi sunah puasa, ternyata buah dengan nama lain date palm ini sangat bagus dikonsumsi ibu menyusui yang berpuasa, lho.

    Memperbanyak makan kurma (terutama saat sahur) akan membuat Ibu lebih bugar dan kuat saat berpuasa, lho. Ini berkat segudang kandungan nutrisi yang terdapat dalam sebutir buah kurma.

    Selain itu, senyawa glukosa, fruktosa, dan sukrosa yang ditemukan dalam kurma juga terbukti efektif untuk mengembalikan energi yang hilang dan menyimpan cadangan energi selama berpuasa. Nggak heran kalau buah ini selalu jadi buruan favorit saat Ramadan.

Berpuasa saat menyusui bukan hal yang dilarang kok, Bu. Namun, sebaiknya tetap utamakan kesehatan Ibu dan si kecil ya. Pun meski saat ini Ibu tidak berpuasa, Ibu selalu bisa menggantinya di hari lain atau dengan membayar fidyah. Jangan lupa tetap berdoa memohon kepada Allah Swt. agar selalu diberikan kelancaran dalam menjalankan ibadah Ramadan. Semoga penjelasan ini bermanfaat dan selamat berpuasa ya, Bu…

Penulis: Kristal Pancarwengi
Editor: Dwi Ratih

Follow Ibupedia Instagram