Waspadai 5 Penyebab Utama Pria Lemah Syahwat dan Gejalanya!
Pria lemah syahwat atau mengalami disfungsi ereksi (impotensi) kerap kali dikaitkan dengan ketidaksuburan yang menyebabkan tertundanya kehamilan Ibu. Meskipun tentu saja hal ini bukan satu-satunya penyebab seseorang dinyatakan sulit hamil. Untuk memastikan hal tersebut, kedua pasangan wajib melakukan tes secara signifikan kepada dokter kandungan supaya penanganannya juga lebih tepat.
Tentang lemah syahwat pada pria
Melansir dari laman Mayo Clinic, pria lemah syahwat atau disfungsi ereksi merupakan sebuah kondisi saat seorang pria tidak mampu untuk mendapatkan atau mempertahankan ereksi yang cukup kuat ketika berhubungan intim. Disfungsi ereksi yang berlebihan dapat menimbulkan sejumlah masalah seperti meningkatnya stress, berkurangnya kepercayaan diri, mengganggu ikatan kedekatan dengan pasangan, hingga susah memiliki keturunan.
Beberapa faktor risiko juga berkontribusi kuat terhadap kondisi pria lemah syahwat, beberapa di antaranya seperti:
- Mengidap diabetes
- Penyakit jantung
- Mengonsumsi tembakau berlebihan
- Kelebihan berat badan
- Sedang dalam perawatan medis tertentu
- Mengalami cedera
- Memakai obat-obatan (antidepresan, antihistamin, dan obat-obatan untuk pengobatan darah tinggi)
- Gangguan prostat
- Kondisi psikologis yang tidak stabil (stress, kecemasan tinggi, hinga depresi)
- Pemakaian narkoba atau obat-obatan terlarang, serta alkohol dalam jangka panjang.
Ciri-ciri pria lemah syahwat
Melansir dari laman Urology Care Foundation, pria lemah syahwat juga dapat menjadi suatu tanda waspada terhadap penyakit kardiovaskular yang menunjukkan adanya penyumbatan pada sistem vaskular pria. Sejumlah penelitian juga mengungkapkan bahwa disfungsi ereksi juga rentan mengalami serangan jantung, stroke, hingga masalah peredaran darah di kaki.
Sementara itu, melansir dari laman Mayo Clinic, gejala atau ciri-ciri utama pria lemah syahwat meliputi:
- Kesulitan mendapat ereksi ketika sedang berhubungan seksual
- Kesulitan mempertahankan ereksi saat melakukan seks
- Berkurangnya nafsu atau hasrat seksual pada pria
- Kejadian disfungsi ereksi terjadi setiap kali melakukan hubungan intim
Penyebab utama pria lemah syahwat
Melansir dari laman Healthline, sebuah studi telah dilakukan pada tahun 2017 yang kemudian diterbitkan melalui American Journal of Medicine dan mengungkapkan bahwa ciri pria lemah syahwat akan meningkat seiring dengan bertambahnya usia seseorang. Berikut ini merupakan penyebab utama disfungsi ereksi pada pria:
1. Penyakit endokrin
Sistem endokrin pada tubuh akan menghasilkan hormon yang mengatur metabolisme, fungsi seksual, reproduksi, psikis seseorang (suasana hati), dan lain sebagainya. Salah satu penyakit endokrin yang menjadi penyebab pria lemah syahwat adalah diabetes. Penyakit ini sangat berpengaruh pada kemampuan tubuh untuk menggunakan hormon insulin.
Saat diabetes kronis menyerang, maka akan mengakibatkan kerusakan saraf yang mempengaruhi sensasi pada penis pria. Selain itu, gangguan aliran darah dan kadar hormon juga berpotensi kuat menyebabkan disfungsi ereksi.
2. Gangguan pada sistem saraf
Sejumlah kondisi neurologis pada pria dapat meningkatkan ciri pria lemah syahwat. Kondisi saraf juga akan mempengaruhi kemampuan otak untuk berkomunikasi dengan sistem reproduksi sehingga dapat mencegah seseorang mencapai ereksi saat berhubungan seksual.
Gangguan sistem saraf yang memiliki hubungan kuat dengan terjadinya disfungsi ereksi misalnya seperti penyakit Alzheimer, Parkinson, tumor otak, tumor tulang belakang, sclerosis multiple, stroke, epilepsi lobus temporal dan seseorang paska operasi prostat. Nggak hanya itu, orang yang juga gemar melakukan sepeda jarak jauh kemungkinan akan mengalami impotensi. Hal ini akibat tekanan berulang pada tubuh bagian belakang dan alat kelamin pria.
3. Mengonsumsi obat-obatan
Pria yang sedang dalam masa perawatan dan harus mengonsumsi obat-obatan tertentu, maka akan memengaruhi aliran darah sehingga dapat menyebabkan ciri pria lemah syahwat. Beberapa contoh obat yang dapat mengakibatkan disfungsi ereksi adalah tamsulosin (Flomax), antihistamin atau cimetidine (Tagamet), carvedilol (Coreg), metoprolol (Lopressor), obat-obatan untuk kemoterapi, alprazolam (Xanax), diazepam (Valium), kodein, amfetamin, furosemide (Lasix), spironolactone (Aldactone), fluoxetine (Prozac), paroxetine (Paxil), dan leuprolide (Eligard).
4. Kondisi jantung (Cardiac)
Penyebab pria lemah syahwat dapat juga karena kondisi yang memengaruhi jantung beserta kemampuannya untuk memompa darah dengan baik. Saat aliran darah tidak cukup baik mengalir pada penis pria, maka pria tersebut tidak mampu mencapai ereksi.
Kondisi itu dinamakan Aterosklerosis yaitu sebuah kondisi yang dapat menyebabkan pembuluh darah tersumbat, sehingga menyebabkat disfungsi ereksi. Kolesterol yang tinggi hingga hipertensi juga dapat meningkatkan risiko impotensi.
5. Gaya hidup dan gangguan emosi (kesehatan mental)
Sebelum pria mencapai ereksi, maka harus melewati fase bahagia terlebih dahulu karena itu merupakan respon emosional. Namun saat pria sedang mengalami gangguan emosi, maka hal tersebut dapat memengaruhi kemampuan pria untuk lebih bersemangat secara seksual. Depresi, kecemasan, dan gangguan psikis lainnya juga menjadi penyebab munculnya ciri pria lemah syahwat.
Selain itu, jika sebelumnya pria pernah mengalami disfungsi ereksi, maka akan muncul rasa takut pada hubungan seksual berikutnya apakah ereksi tersebut akan berhasil atau justru gagal lagi. Gaya hidup yang buruk seperti mengonsumsi alkohol berlebihan atau mengalami obesitas juga dapat meningkatkan terjadinya impotensi.
Pengobatan pada pria lemah syahwat
Jika dilansir dari laman NHS, terdapat sejumlah pengobatan pada pria lemah syahwat yang nantinya harus menggunakan resep dokter terlebih dahulu. Biasanya perawatan untuk disfungsi ereksi ini cukup efektif dan bisa mengobat hal tersebut. Namun ada juga perawatan khusus yang dilakukan pada penyebab disfungsi ereksi tertentu, seperti:
Penyakit khusus lainnya
Penyempitan pembuluh darah pada penis, memiliki tekanan darah tinggi, dan kolesterol tinggi. Kondisi ini akan diberi obat untuk menurunkan tekanan darah dan diberi statin untuk menurunkan kolesterol.
Adanya masalah hormon
Jika penyebab utama pria lemah syahwat adalah karena masalah hormon maka dokter akan melakukan perawatan penggantian hormon, misalnya hormon testosteron. Namun hal ini tidak dapat dilakukan secara pribadi dan harus berkonsultasi terlebih dahulu pada dokter.
Terjadi efek samping pada obat yang diresepkan
Jika impotensi terjadi setelah seseorang mengonsumsi obat yang diresepkan, maka harus kembali menemui dokter supaya obat tersebut segera diganti.
Selain pengobatan dan perawatan di atas, penggunaan sildenafil atau Viagra juga sering dipakai untuk mengobati disfungsi ereksi dan dijual bebas di apotek atau toko obat sejenis lainnya. namun sebelum memutuskan melakukan perawatan dengan obat ini, Ayah harus melakukan konsultasi dulu kepada dokter supaya tindakannya tepat.
Editor: Aprilia