Ibupedia

Yang Harus Diperhatikan Saat Pemeriksaan Kandungan Pertama

Yang Harus Diperhatikan Saat Pemeriksaan Kandungan Pertama
Yang Harus Diperhatikan Saat Pemeriksaan Kandungan Pertama

Hubungi dokter atau bidan segera saat Anda tahu kalau sedang hamil. Jika Anda belum memutuskan bidan atau dokter mana yang akan Anda datangi, sekaranglah waktunya untuk memilih. Meskipun Anda telah melakukan tes kehamilan di rumah, akan lebih baik untuk membawa hasil tes tersebut saat pemeriksaan fisik agar Anda bisa mendapat perawatan pra-kelahiran.

Kebanyakan dokter tidak menjadwalkan kunjungan rutin sebelum usia kandungan Anda mencapai 8 minggu, kecuali jika Anda memiliki beberapa masalah kesehatan, mengalami masalah kehamilan sebelumnya, atau memiliki gejala serius seperti pendarahan vagina, nyeri di perut, atau mual dan muntah berlebihan atau Hiperemesis Gravidarum. Jika Anda sedang mengonsumsi obat tertentu atau merasa telah terpapar oleh zat berbahaya, bicarakan pada dokter atau bidan secepatnya. Selama pemeriksaan awal dan seterusnya, jangan sungkan untuk menanyakan hal yang perlu Anda ketahui. Kalau perlu, catat dan buat daftar pertanyaan yang akan Bunda ajukan saat konsultasi dengan dokter.

Pertanyaan Dokter Di Pemeriksaan Pertama Kehamilan

Berikut ini beberapa hal yang kemungkinan ditanyakan dokter pada pemeriksaan pertama kehamilan:

Detail tentang kesehatan ginekologis

  • Apakah siklus menstruasi Anda teratur dan berapa lama berlangsung.

  • Kapan hari pertama menstruasi terakhir Anda untuk menentukan tanggal perkiraan kelahiran.

  • Gejala atau masalah yang Anda alami sejak menstruasi terakhir baik yang berhubungan dengan kehamilan atau tidak.

  • Masalah ginekologis lain yang Anda alami saat ini atau di masa lalu termasuk infeksi yang tertular dari hubungan seksual.

  • Hal rinci tentang kehamilan sebelumnya.

Aspek lain dari riwayat medis Anda

  • Kondisi kronis dan pengobatan yang digunakan untuk mengatasinya.

  • Alergi obat.

  • Masalah kejiwaan.

  • Pembedahan di masa lalu.

Kebiasaan yang bisa memberi dampak pada kehamilan

  • Merokok.

  • Minum alkohol.

  • Menggunakan narkotika.

  • Apakah Anda korban kekerasan atau memiliki masalah yang bisa mempengaruhi keamanan dan kondisi emosi.

Riwayat medis keluarga

  • Apakah ada kerabat yang memiliki penyakit kronis atau serius. Banyak masalah kesehatan yang merupakan keturunan, jadi mempelajari tentang riwayat medis keluarga akan membantu dokter mengawasi masalah yang potensial.

Riwayat cacat lahir dan masalah genetik

  • Apakah Anda, ayah bayi, atau siapapun dalam keluarga memiliki gangguan kromosom atau genetik, mengalami keterlambatan perkembangan, atau terlahir dengan cacat struktural.

  • Tentang pengobatan atau suplemen nutrisi apapun yang Anda konsumsi sejak menstruasi terakhir, dan apakah Anda minum alkohol atau pengguna narkotika. Beri tahu dokter jika Anda terpapar racun, terutama jika Anda bekerja di dekat material beracun. Juga informasikan jika Anda baru-baru ini mengalami ruam, virus, atau infeksi.

Tes Pemeriksaan Selama Kehamilan

Dokter akan menawarkan berbagai tes pemeriksaan yang bisa memberi informasi tentang risiko bayi mengalami Down syndrome juga masalah kromosom dan cacat lahir. Selama trimester pertama, Anda mungkin ditawari tes darah yang dilakukan antara minggu 9 hingga 13. Jika tersedia, Anda juga ditawari nuchal translucency screening, sejenis USG yang dilakukan pada minggu 11 atau 13. Tes darah dan USG ini dikenal dengan first-trimester combined screening.

Pemeriksaan pada trimester pertama bisa dilakukan bersamaan dengan multiple marker screening, yakni tes darah yang dilakukan antara minggu 15 hingga 20 dari kehamilan. Bergantung pada latar belakang suku dan riwayat medis, Anda mungkin ingin menjalani carrier screening untuk mengetahui apakah bayi memiliki risiko gangguan genetik seperti cystic fibrosis, anemia sel sabit, thalassemia, dan penyakit Tay-Sachs.

Anda juga akan ditawarkan tes diagnostic genetic yang bisa memberitahu secara pasti apakah bayi Anda mengalami Down syndrome atau masalah lain. Tes ini mencakup chorionic villus sampling (CVS), yang umumnya dilakukan pada minggu 11 hingga 12, dan amniocentesis, biasanya dilakukan pada minggu 16 hingga 20. Untuk CVS, dokter mengambil sedikit bagian sel dari plasenta yang disebut chorionic villi lalu mengirimnya ke lab untuk analisa genetik. CVS dan amniocentesis bersifat invasif dan memberi risiko kecil untuk keguguran, jadi ibu hamil yang memilih prosedur ini biasanya mereka yang memiliki risiko tinggi untuk masalah genetik dan kromosom. Beberapa ibu hamil memilih menunggu hasil tes screening sebelum memutuskan apakah akan menjalani tes diagnostic ini. Jika Anda memerlukan lebih banyak informasi, dokter bisa memberi rujukan pada konselor genetik.

Hal mendasar dalam pemeriksaan yang dilakukan dokter mencakup:

  • Fisik secara keseluruhan.

  • Pemeriksaan panggul, termasuk Pap smear (kecuali bila Anda pernah melakukannya) untuk memeriksa sel abnormal, yang bisa mengindikasikan kanker serviks.

  • Kultur untuk memeriksa klamidia (chlamydia) dan gonorea (gonorrhea).

  • Tes urin untuk memeriksa infeksi saluran kencing dan kondisi lain.

Dokter Anda juga akan memerintahkan tes darah untuk:

  • Mengidentifikasi tipe dan status Rh darah. Yakni apakah Anda memiliki faktor Rh, protein yang kebanyakan orang miliki pada permukaan sel darah merah.

  • Memeriksa adanya kondisi anemia.

  • Tes untuk sifilis (syphilis), hepatitis B, dan kekebalan pada rubela (rubella) (campak Jerman).

  • Tes untuk kekebalan pada cacar air kecuali Anda pernah mengalaminya atau menerima dua dosis vaksin untuk virus yang menyebabkannya.

Kini banyak yang menyarankan ibu hamil untuk dites HIV, virus yang menyebabkan AIDS, pada kunjungan pranatal pertama mereka. Jika dokter tidak menawarkan Anda tes HIV, pastikan untuk menanyakannya. Jika Anda mengidap virus ini, menjalani pengobatan selama hamil bisa benar-benar mengurangi kemungkinan menularkan infeksi pada bayi Anda. Bila Anda memiliki risiko tinggi untuk diabetes melitus gestasional, glucose challenge test mungkin dilakukan pada kunjungan pertama. Pada beberapa kasus, dokter juga akan melakukan tes kulit untuk melihat apakah Anda terpapar pada tuberkolosis.

Do’s and Don’ts untuk Ibu Hamil

Dokter akan memberi saran tentang makanan sehat untuk ibu hamil, makanan yang perlu dihindari, berat badan yang normal saat hamil, dan vitamin pranatal. Ia akan menggambarkan rasa tidak nyaman yang umum terjadi di awal kehamilan dan memperingatkan Anda tentang gejala kehamilan yang membutuhkan perhatian segera. Kesehatan emosi Anda juga sangat penting. Jika Anda merasa depresi atau terlalu cemas, jangan sungkan untuk memberitahukan dokter Anda sekarang. Ia bisa merujuk Anda pada seseorang yang bisa membantu.

Dokter juga akan memberi tahu tentang bahaya merokok, minum alkohol, penggunaan narkotika, dan mengonsumsi beberapa jenis obat saat hamil. Jika Anda perlu bantuan untuk berhenti merokok atau dari kecanduan lain, mintalah referensi sebuah program atau konselor. Dokter Anda akan menyarankan tentang olahraga saat hamil, melakukan perjalanan, seks selama kehamilan, bahaya lingkungan yang bisa mempengaruhi bayi, dan bagaimana menghindari beberapa jenis infeksi, seperti toksoplasma.

Toksoplasma merupakan jenis infeksi yang diperoleh dari parasit sangat kecil bernama Toxoplasma gondii. Meski infeksi ini menyebabkan penyakit ringan dan tanpa gejala pada orang dengan sistem kekebalan yang sehat, tapi cukup berisiko selama kehamilan karena parasit bisa menginfeksi plasenta dan bayi yang belum lahir. Jika sekarang musim flu atau menjelang musim tersebut, dokter akan menyarankan Anda untuk mendapat vaksin flu saat hamil. Lalu, Anda akan dijadwalkan untuk pertemuan selanjutnya, yang biasanya 4 minggu ke depan.

(Ismawati / Dok. Freepik)

Follow Ibupedia Instagram