Ibupedia

11 Jenis Tes Kesehatan Sebelum Hamil yang Sangat Penting

11 Jenis Tes Kesehatan Sebelum Hamil yang Sangat Penting
11 Jenis Tes Kesehatan Sebelum Hamil yang Sangat Penting

Tes kesehatan sebelum hamil dibutuhkan untuk mengetahui kesehatan Ibu sebelum hamil. Cek kesehatan sebelum hamil sudah banyak direkomendasikan oleh tenaga medis supaya tubuh Ibu benar-benar siap menjalani momen kehamilan nantinya. 

Bagi sebagian orang, tes kesehatan sebelum hamil sering diabaikan dan disepelekan, namun faktanya, cek kesehatan sebelum hamil cukup bermanfaat dan meminimalisir segala kemungkinan buruh yang bisa saja terjadi.

Apa itu Tes Kesehatan Sebelum Hamil

Melansir dari laman Parenting First Cry, tes kesehatan sebelum hamil atau pemeriksaan pra-kehamilan merupakan serangkaian tes yang akan dilakukan oleh dokter pada Ibu dan Ayah untuk memastikan pasangan suami istri bebas dari penyakit yang dapat mengganggu peluang kehamilan yang direncanakan. 

Cek kesehatan sebelum hamil tidak seperti konsultasi dengan dokter pada umumnya, Ayah dan Ibu akan menjalani sejumlah tes yang dijadwalkan oleh dokter. Bila hasilnya sudah keluar, maka dokter juga akan menyarankan beberapa hal seperti mulai menjalani gaya hidup sehat, olahraga, hingga mengonsumsi vitamin atau suplemen makanan tertentu. 

Tes kesehatan sebelum hamil merupakan tes yang penting untuk dilakukan karena akan membantu dokter untuk memastikan apakah Ibu dan Ayah siap menjalani program kehamilan ini. Bagi Ibu, cek kesehatan sebelum hamil juga akan memastikan apakah kondisi Ibu sehat secara fisik dari mulai hamil, melahirkan, menyusui, hingga mengasuh anak nantinya. 

Tes kesehatan sebelum hamil juga dapat meminimalisir risiko kemungkinan terjadinya cacat bawaan, kelainan kehamilan, ataupun keguguran. Selain itu, cek kesehatan sebelum hamil akan membantu menyingkirkan adanya komplikasi kehamilan lainnya atau masalah kesehatan yang mungkin muncul pada Ayah dan Ibu di kemudian hari.

Jenis Tes Kesehatan Sebelum Hamil

Tes kesehatan sebelum hamil tidak hanya sekedar konsultasi dengan dokter saja, namun lebih detail dari hal itu. Ayah dan Ibu akan diminta untuk melakukan sejumlah pemeriksaan dan tes kesehatan seperti berikut ini, dilansir dari laman Parenting First Cry:

1. Pemeriksaan Berat Badan

Tes kesehatan sebelum hamil ini diperuntukkan bagi Ibu yang akan menjalani proses kehamilan seluruhnya. Pemeriksaan berat badan pada Ibu sangat dibutuhkan untuk mengetahui apakah berat badan Ibu ideal dan sesuai dengan tipe tubuh Ibu saat ini. 

Beberapa faktor yang menyebabkan seorang wanita harus menunda memiliki momongan bahkan ketika sudah terus mencoba adalah karena bobot tubuh yang berlebih sehingga menyebabkan hormon pada tubuh tidak seimbang dan beberapa fungsi tubuh ikut terganggu. 

Jika hasilnya berat badan Ibu tidak cukup ideal dan membahayakan kehamilan kelak, maka dokter akan menyarankan perubahan pada pola makan dan gaya hidup sehat supaya berat badan Ibu ideal. Indeks masa tubuh juga sebaiknya ada pada level normal, untuk wanita yaitu 18,5 – 22,9.

Berat badan ideal bukan mengacu pada bentuk tubuh tinggi langsing saja, namun mengacu pada kondisi tubuh Ibu sendiri.

2. Pemeriksaan Kesehatan Mental

Tes kesehatan sebelum hamil juga meliputi pemeriksaan kesehatan mental seperti adanya gangguan kecemasan, depresi, atau bisa juga gangguan makan karena bila dibiarkan saja akan mengganggu perkembangan janin di dalam kandungan. 

Cek kesehatan sebelum hamil yang berkaitan dengan pemeriksaan kesehatan mental akan mendeteksi apakah adanya gangguan pada suasana hati Ibu yang tiba-tiba atau tidak, karena hal ini juga akan memicu terganggunya proses pembuahan. 

Pemeriksaan mental ini juga berkaitan dengan apakah Ibu sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu untuk mengatasi kecemasan atau depresi. 

3. Cek Urin dalam Tubuh

Tes kesehatan sebelum hamil atau pra-kehamilan juga mencakup tes kesehatan urin yang akan mengetahui apakah ada infeksi saluran kemih, penyakit ginjal, ataupun gangguan lainnya. Cek urin dalam tubuh dilakukan oleh tenaga ahli di layanan kesehatan seperti rumah sakit dan tidak bisa dilakukan sendiri di rumah.

4. Pemeriksaan Ginekologi

Cek kesehatan sebelum hamil juga termasuk pemeriksaan ginekologi yaitu skrining yang dilakukan untuk memeriksa fibroid rahim, kista, tumor jinak, atau penyakit radang panggul. Pemeriksaan ginekologi juga akan mengetahui apakah ada gangguan seperti menstruasi tidak teratur, PCOS atau sindrom ovarium polikistik atau kemungkinan adanya kondisi ginekologi lain yang dapat mengganggu proses kehamilan.

5. Pemeriksaan Payudara, Panggul, dan Perut

Tes kesehatan sebelum hamil punya rangkaian yang cukup banyak namun sangat bermanfaat untuk deteksi dini. Pada tes ini juga akan dilakukan pemeriksaan payudara, panggul, dan perut untuk memeriksa apakah ada infeksi seperti ragi atau trikomoniasis yang bisa menimbulkan masalah, apakah ada benjolan di payudara, atau anomali fisik melalui pemeriksaan pada perut.

6. Pemeriksaan Tekanan Darah dan Tes Darah

Tekanan darah juga akan diperiksa mendetail untuk mengetahui apakah tekanan darah Ibu cenderung tinggi atau rendah. Tes kesehatan sebelum hamil pasti akan melibatkan tes tekanan darah karena baik terlalu tinggi atau rendah tetap akan menimbulkan masalah. 

Sementara itu, dokter juga akan melakukan tes darah pada Ibu untuk mengetahui apakah adanya kondisi kekurangan vitamin D, jumlah hemoglobin, faktor rhesus, rubella, varisela, tuberculosis, hepatitis B, toksoplasmosis, fungsi tiroid, hingga penyakit menular seksual.

7. Pemeriksaan PAP Smear

Tes PAP Smear akan dilakukan pada kunjungan pertama Ibu dalam rangkaian tes kesehatan sebelum hamil karena merupakan bagian integral. Tes PAP Smear dilakukan dengan cara memasukkan speculum ke dalam vagina untuk melihat serviks lalu kemudian sel-sel yang sudah dikumpulkan akan dikirim ke laboratorium untuk diperiksa lebih lanjut. 

Tes PAP Smear pada umumnya untuk memeriksa apakah seseorang terinfeksi penyakit menular seksual (gonore, sifilis, HIV, atau Hepatitis B).

8. Kondisi Genetik atau Bawaan

Kondisi genetik atau bawaan sebaiknya disampaikan kepada dokter saat tes kesehatan sebelum hamil sedang berlangsung. Kondisi bawaan yang harus disampaikan ketika cek kesehatan sebelum hamil meliputi riwayat thalassemia, cystic fibrosis, hingga down syndrome. Bila ada kondisi bawaan, kemungkinan dokter akan melakukan tes lanjutan yang lebih detail.

9.Kontrasepsi yang Digunakan

Tes kesehatan sebelum hamil juga termasuk mengetahui jenis kontrasepsi apa yang Ibu gunakan selama ini. Kebanyakan alat kontrasepsi yang digunakan tetap bisa membuat wanita hamil setelah pemakaiannya dihentikan. Namun sayangnya untuk suntikan kontrasepsi biasanya akan memerlukan waktu hingga satu tahun supaya kesuburan Ibu kembali normal.

10. Kondisi Kehamilan Sebelumnya

Mengetahui kondisi kehamilan sebelumnya juga merupakan salah satu rangkaian cek kesehatan sebelum hamil yang akan dijalani. Ibu akan diminta untuk membeberkan kejadian yang pernah Ibu alami seperti kehamilan ektopik, keguguran, atau terminasi. Hal ini dilakukan supaya dokter dapat membantu menyiapkan kehamilan sehat selanjutnya.

11. Pemeriksaan Gigi 

Pemeriksaan gigi dilakukan sebagai bagian dari tes kesehatan sebelum hamil dan dianggap salah satu pemeriksaan yang cukup penting. Bakteri yang bersarang pada gusi Ibu sebaiknya harus segera dihilangkan dan diobati karena bila dibiarkan saja kemungkinan dapat ditransfer ke janin melalui cairan ketuban. 

Masalah gigi yang sederhana sekalipun dapat memburuk seiring berjalannya waktu selama kehamilan karena kekebalan Ibu akan rendah. Lesi gigi yang sudah ada pun juga harus dilakukan pemeriksaan pada dokter untuk segera ditangani.

Tes Darah yang Dilakukan Sebelum Kehamilan

Selain tes kesehatan sebelum hamil, Ibu juga diperbolehkan melakukan tes darah sebelum merencanakan kehamilan. Cek kesehatan sebelum hamil yang meliputi tes darah dilakukan untuk mengetahui apakah ada kondisi berikut ini pada tubuh Ibu:

A. Hitung Darah Lengkap

Tes hitung darah lengkap atau Complete Blood Count (CBC) merupakan tes wajib sebelum merencanakan kehamilan. Tes ini digunakan untuk mengetahui apakah Ibu membutuhkan zat besi tambahan supaya kehamilannya sehat. Ibu hamil yang kekurangan zat besi dalam tubuhnya punya risiko mengalami anemia yang nantinya akan membahayakan kandungannya. 

Zat besi dalam tubuh bisa dinaikkan dengan mengonsumsi sejumlah makanan yang mengandung zat besi tinggi atau bisa juga dengan suplemen makanan khusus zat besi. Konsultasikan kembali hal ini kepada dokter Ibu ya.

B. Tes Hepatitis B

Setiap ibu hamil biasanya akan disarankan untuk melakukan tes hepatitis B oleh dokter, apalagi bila dokter mengetahui bahwa Ibu punya risiko yang cukup tinggi untuk terkena hepatitis B. Sementara itu, sebelum hamil, bahkan sebelum pernikahan Ibu biasanya diminta untuk melakukan vaksinasi hepatitis B. 

C. Tes Herpes & Tes Rubella

Tes herpes dilakukan bagi Ibu dan Ayah jika pernah punya riwayat tertular herpes sebelumnya. Tes herpes ini akan dilakukan sebelum Ibu hamil bahkan bagi mereka yang belum pernah tertular herpes juga dianjurkan untuk melakukan tes ini. 

Tes kesehatan sebelum hamil yang melibatkan serangkaian tes darah ini punya manfaat tersendiri, terutama untuk menjaga kesehatan Ibu dan janin yang ada dalam kandungan. Selain tes herpes, ada juga tes darah untuk mengetahui kekebalan tubuh terhadap penyakit Rubella yang dilakukan sebelum merencanakan kehamilan.

D. Tes Sifilis dan HIV

Penyakit sifilis harus mendapatkan pengobatan yang pas dan tepat supaya tidak mengancam kehamilan Ibu nantinya. Sifilis yang tidak diobati dapat menyebabkan keguguran bahkan bayi lahir mati. Tes sifilis diperlukan sebagai tes kesehatan sebelum hamil untuk memastikan bahwa bila Ibu terinfeksi penyakit ini maka tidak akan berdampak pada bayinya. 

Sementara itu, tes HIV juga dibutuhkan karena virus ini dapat menular pada bayi saat dilahirkan hingga saat menyusui. HIV sendiri dapat mengurangi kemampuan tubuh untuk melawan infeksi dengan cara menyerang sistem kekebalan dalam tubuh.

Siapa Saja yang Dapat Melakukan Tes Ini?

Tes kesehatan sebelum hamil dapat dilakukan oleh siapapun tenaga medis seperti dokter umum, dokter kandungan, bidan, dokter spesialis, dan semacamnya. 

Cek kesehatan sebelum hamil ini tidak dapat dilakukan sembarangan dan seorang diri, maka ada baiknya Ibu segera pergi ke layanan kesehatan seperti klinik atau rumah sakit untuk penanganan yang lebih tepat.

Tips Mempersiapkan Diri Sebelum Hamil

Persiapan lebih matang sebelum Ibu hamil akan membuat Ibu lebih tenang dan nyaman menjalani masa kehamilan nantinya. Lalu apa saja yang harus disiapkan sebelum merencanakan kehamilan? Melansir dari berbagai sumber, berikut ini yang Ibu butuhkan:

1. Mengubah Gaya Hidup

Mengubah gaya hidup atau pola hidup dari yang cuek hingga hidup lebih sehat sangat bermanfaat untuk merencanakan kehamilan yang juga sehat nantinya. Ini tak hanya berlaku untuk Ibu saja, namun untuk Ayah. 

Beberapa gaya hidup yang harus diubah seperti pola makan, merokok, minum alkohol, hingga kebiasaan merokok yang cukup berbahaya untuk janin.

2. Mengonsumsi Makanan Khusus

Jika diketahui sperma Ayah kurang sehat sehingga program kehamilan terus tertunda, maka Ayah bisa mulai mengonsumsi makanan yang membantu kualitas dan kuantitas sperma menjadi lebih sehat dan lebih baik seperti daging merah, kecambah, telur, dan sebagainya. Sementara itu, untuk Ibu bisa mulai mengonsumsi makanan alami seperti buah dan sayuran.

3. Berkonsultasi dengan Dokter

Merencanakan kehamilan bisa dilakukan secara alami bersama pasangan, namun dapat juga disertai dengan bantuan dokter untuk mendapatkan suplemen makanan yang bagus untuk menunjang kehamilan Ibu. Dokter akan lebih mengetahui apa yang benar-benar Ayah dan Ibu butuhkan. Pilihlah dokter kandungan yang akan membuat Ayah dan Ibu nyaman saat berkonsultasi.

4. Merencanakan Keuangan yang Matang

Semua harus dipikirkan terutama rencana keuangan untuk menyambut hadirnya keluarga baru. Jangan sampai hal ini menjadi masalah yang akan membuat hubungan Ayah atau Ibu merenggang sehingga menimbulkan stres. Ibu yang akan merencanakan kehamilan harus memiliki kesehatan fisik dan mental yang kuat. Saat hamil, stres dan depresi akan mempengaruhi perkembangan janin.

Editor: Atalya

Follow Ibupedia Instagram