Ibupedia

15 Penyebab Siklus Menstruasi Tidak Teratur bagi Wanita

15 Penyebab Siklus Menstruasi Tidak Teratur bagi Wanita
15 Penyebab Siklus Menstruasi Tidak Teratur bagi Wanita

Siklus menstruasi tidak teratur belum tentu menandakan adanya suatu masalah dalam rahim Ibu. 

Namun untuk memastikan hal ini, Ibu bisa langsung mendatangi dokter spesialis kandungan untuk melakukan pemeriksaan dan pengecekan lebih lanjut. 

Melansir dari laman NHS, siklus menstruasi tidak teratur adalah sebuah kondisi dimana panjang siklus menstruasi atau jarak antara awal menstruasi terus berubah. 

Menstruasi bisa saja datang lebih awal atau justru mengalami keterlambatan. 

Siklus menstruasi biasanya berlangsung selama 28 hari dan masih dikatakan normal jika siklusnya lebih pendek atau lebih lama dari 28 hari.

Penyebab Siklus Menstruasi Tidak Teratur

Melansir dari laman NHS, siklus menstruasi tidak teratur punya banyak penyebab, beberapa orang akan terbiasa dengan siklus seperti ini, namun beberapa lainnya mungkin akan sedikit khawatir tentang siklus menstruasi tidak teratur apakah bisa hamil atau akan menemukan kesulitan. 

Berikut ini ada beberapa penyebab siklus menstruasi tidak teratur yang umum terjadi pada beberapa wanita:

1. Sedang Melalui Masa Pubertas


Masa pubertas untuk beberapa wanita ternyata diiringi juga dengan siklus menstruasi tidak teratur selain masalah lainnya seperti mulai ada jerawat dan masalah hormonal lainnya. 

Siklus menstruasi tidak teratur pada masa pubertas akan terjadi sekitar satu atau dua tahun pertama. Bila ini terus berlanjut, sebaiknya Ibu berkonsultasi pada dokter kandungan untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.

2. Merupakan Tanda Awal Menopause

Menopause merupakan suatu kondisi atau suatu masa dimana siklus menstruasi wanita akan berakhir secara alami dan biasa terjadi pada rentang usia 45 atau 55 tahun. Setiap wanita akan mengalami perbedaan terhadap kapan menopause ini akan terjadi. 

Menopause ini datang dengan ciri-ciri Ibu sudah tidak mengalami masa ovulasi (menstruasi) secara 12 bulan berturut-turut dengan kondisi siklus menstruasi teratur dan normal setiap bulannya. 

Untuk siklus menstruasi tidak teratur mungkin ciri-cirinya akan sedikit bias dan membutuhkan konsultasi pada dokter terlebih dahulu.

3. Tanda Awal Kehamilan

Siklus menstruasi tidak teratur dapat disebabkan karena ini merupakan tanda awal kehamilan. Meskipun tanda awal kehamilan 1 minggu belum begitu terlihat, namun tanda awal kehamilan dapat menjadi penyebab siklus menstruasi tidak teratur. 

Tanda awal kehamilan dapat mulai terlihat bila Ibu 2 minggu sudah mengalami siklus menstruasi tidak teratur atau terlambat. Selain itu, tanda awal kehamilan juga dapat terlihat sejak enam minggu Ibu mengalami menstruasi terakhir dengan catatan siklus menstruasi normal dan teratur.

4. Menggunakan Alat Kontrasepsi Hormonal


Beberapa jenis alat kontrasepsi atau alat yang digunakan untuk menunda kehamilan biasanya menjadi penyebab siklus menstruasi tidak teratur. Alat kontrasepsi atau KB yang dapat menjadi penyebab siklus menstruasi tidak teratur diantaranya adalah pil kontrasepsi (KB) atau KB dengan sistem intrauterin (IUS). 

Memutuskan untuk melakukan KB maka harus juga bijak menentukan alat KB yang cocok dan baik digunakan oleh Ibu. Kembali konsultasikan masalah ini dengan pasangan dan juga tenaga medis ya.

5. Mengalami Kenaikan Berat Badan

Obesitas atau mengalami kenaikan berat badan tak hanya akan mengganggu kesehatan organ tubuh lainnya namun juga menjadi penyebab siklus menstruasi tidak teratur. Ini dapat mulai terjadi di saat remaja dan sudah obesitas atau ketika Ibu mengalami kenaikan berat badan berlebih. 

Dokter mungkin akan membantu Ibu dengan memberikan obat untuk kembali melancarkan siklus menstruasi. 

Namun bila ini terbukti benar hanya karena obesitas, maka dokter akan menganjurkan supaya Ibu mulai berolahraga, menjalani pola hidup sehat, dan mulai menurunkan berat badan ke arah ideal demi kesehatan.

6. Mengalami Penurunan Berat Badan

Beberapa orang justru akan mengalami siklus menstruasi tidak teratur saat berat badannya mengalami penurunan yang drastis. Bila ini terjadi, jangan tunda untuk langsung konsultasi ke dokter apakah ada masalah atau semuanya masih dalam kondisi sehat dan wajar. 

Disarankan untuk tidak melakukan diet ekstrim yang justru membuat kesehatan menurun ya.

7. Mengalami Stress 


Stress berlebih juga dapat menjadi penyebab siklus menstruasi tidak teratur dan bisa jadi siklusnya berantakan. Ini bisa jadi siklus menstruasi maju lebih awal atau mundur jauh dari biasanya. 

Kelola stress Ibu supaya siklus menstruasi kembali normal adalah satu-satunya jalan yang dapat dilakukan. Kenali dulu apa pemicu stress Ibu kemudian mulailah untuk mencari kegiatan yang benar-benar membuat Ibu kembali bahagia dan menemukan arti hidup.

8. Melakukan Olahraga Berlebihan

Olahraga yang berlebihan juga dapat menjadi penyebab siklus menstruasi tidak teratur. Misalnya terlalu sering berolahraga esktrem sehingga kelelahan atau melakukan olahraga terus menerus tanpa jeda. 

Hati-hati terhadap olahraga yang terlalu berlebih karena justru akan menjadi pemicu munculnya penyakit lain. Yuk kenali olahraga apa yang tepat untuk Ibu.

9. Mengalami PCOS

Beberapa kondisi medis tertentu dapat menjadi penyebab siklus menstruasi tidak teratur misalnya sindrom ovarium polikistik (PCOS) atau ada masalah dengan tiroid Ibu. 

PCOS ini ditandai dengan ovarium yang membuat androgen dalam jumlah yang besar, androgen ini merupakan hormon pria. 

Sayangnya kista juga dapat tumbuh dan terbentuk di ovarium. 

Perubahan hormonal dapat mencegah sel telur matang sehingga ovulasi kemungkinan tidak terjadi secara konsisten. Wanita yang mengalami PCOS juga akan memiliki siklus menstruasi tidak teratur atau berhenti menstruasi sama sekali. 

Kondisi ini juga erat dikaitkan dengan obesitas, infertilitas, dan hirsutisme (pertumbuhan rambut yang berlebihan di area tertentu dan tumbuh jerawat). Kondisi seperti ini perlu penanganan dan perawatan medis lebih lanjut. 

Terlebih lagi bila Ibu dan suami sedang mencoba untuk memiliki momongan. Pengobatan PCOS ini sangat tergantung apakah Ibu berencana memiliki momongan atau masih menundanya. 

Bila masih menunda memiliki momongan, maka pengobatan atau perawatan yang dilakukan biasanya dimulai dengan proses penurunan berat badan, mengkonsumsi pil kontrasepsi oral, atau obat metformin yang dapat membantu mengatur siklus menstruasi pada wanita. 

Bila sedang program memiliki momongan, obat perangsang ovulasi dapat dicoba atau sesuai dengan arahan dokter kandungan Ibu nantinya.

10. Kelelahan dan Kurang Istirahat


Kelelahan juga dapat menjadi penyebab siklus menstruasi tidak teratur, oleh karena hal ini sebaiknya Ibu mulai melihat kembali apakah aktivitas Ibu memicu Ibu mengalami kelelahan atau tidak. Kenali juga aktivitas angkat berat apa yang harus Ibu kurangi supaya badan terkondisi dengan baik ya.

11. Sedang Menyusui

Mengutip dari laman WebMD, selain sebagai tanda kehamilan, menyusui dapat menjadi penyebab siklus menstruasi tidak teratur, bila ini terjadi maka Ibu tidak perlu terlalu khawatir dan jangan berhenti untuk memberi ASI pada buah hati tercinta. 

12. Adanya Polip Rahim atau Fibroid

Mengutip dari laman Cleveland Clinic, polip rahim merupakan pertumbuhan kecil yang ada dalam lapisan rahim, sifatnya bukan seperti kanker dan cenderung jinak. Sementara itu, fibroid rahim adalah tumor yang menempel pada dinding rahim. 

Fibroid dapat tumbuh dengan beragam ukuran seperti sekecil biji apel atau justru sebesar jeruk Bali. Tumor ini merupakan tumor yang jinak namun dapat menyebabkan pendarahan hebat dan nyeri tak tertahankan selama menstruasi. 

Jika fibroid tersebut berukuran besar, maka kemungkinan akan memberi tekanan pada kandung kemih atau rektum sehingga menimbulkan ketidaknyamanan.

13. Endometriosis


Jaringan endometrium yang melapisi rahim rusak setiap bulannya dan keluar bersama aliran darah menstruasi. Endometriosis terjadi ketika jaringan endometrium mulai tumbuh di luar rahim. 

Seringnya jaringan endometrium ini menempel pada ovarium atau saluran tuba bahkan juga terkadang akan tumbuh pada usus atau organ lain di saluran pencernaan bagian bawah atau berada di antara rektum dan rahim Ibu. 

Endometriosis ini dapat menyebabkan pendarahan abnormal, menimbulkan kram sebelum atau sesudah menstruasi dan juga mengakibatkan hubungan seksual yang menyakitkan. Mengutip dari laman Cleveland Clinic, Endometriosis juga dapat menjadi salah satu penyebab siklus menstruasi tidak teratur.

14. Menderita Penyakit Radang Panggul

Penyebab siklus menstruasi tidak teratur juga dapat dikarenakan Ibu menderita penyakit radang panggul atau Pelvic Inflammatory disease (PID). Penyakit ini muncul karena adanya infeksi bakteri yang mempengaruhi sistem reproduksi wanita. 

Bakteri yang ada dapat masuk ke vagina melalui hubungan seksual dan kemudian menyebar ke rahim dan saluran genital bagian atas. Bakteri juga dapat memasuki saluran reproduksi melalui prosedur ginekologi atau melalui proses persalinan, keguguran, hingga tindakan aborsi. 

Gejala PID juga termasuk mengalami keputihan yang berat dengan bau yang tidak sedap, siklus menstruasi tidak teratur, nyeri di daerah panggul dan perut bagian bawah, mengalami demam, mual, muntah, hingga diare.

15. Insufisiensi Ovarium Prematur

Kondisi yang satu ini terjadi pada wanita yang berusia di bawah 40 tahun yang indung telurnya tidak berfungsi secara normal. Siklus menstruasi tidak teratur atau justru terhenti seperti sedang mengalami menopause. 

Hal ini biasa terjadi pada pasien yang sedang melakukan perawatan kanker yaitu kemoterapi dan radiasi atau bisa juga ada riwayat keluarga dengan insufisiensi ovarium prematur atau ada kelainan kromosom tertentu.

Kapan Harus Ke Dokter?


Melansir dari laman NHS, berikut ini adalah beberapa ciri-ciri siklus menstruasi tidak teratur dan wajib untuk segera dikonsultasikan ke dokter kandungan:

  • Menstruasi tiba-tiba menjadi tidak teratur dan usia Ibu di bawah 45 tahun;
  • Siklus menstruasi tidak teratur atau menstruasi terasa lebih sering (lebih dari 21 hari) atau justru lebih jarang (kurang dari 35 hari);
  • Periode menstruasi berlangsung lebih dari 7 hari;
  • Siklus menstruasi tidak teratur dan Ibu sedang berjuang untuk memiliki momongan;
  • Ibu sudah tidak haid selama 3 periode atau lebih dari satu tahun;
  • Ibu mengalami pendarahan lebih banyak dari haid normalnya;
  • Rasa sakit yang diakibatkan karena menstruasi begitu terasa dan tak terhindarkan;
  • Menstruasi disertai dengan mual hingga muntah parah; dan
  • Pendarahan setelah melakukan sex bukan untuk pertama kalinya.

Siklus Menstruasi Tidak Teratur Apakah Bisa Hamil?


Melansir dari laman What To Expect, siklus menstruasi tidak teratur tidak selalu akan mempengaruhi kesuburan Ibu dan Ibu masih bisa memiliki kesempatan untuk hamil. 

Faktanya adalah beberapa wanita dengan kondisi siklus menstruasi tidak teratur tetap bisa hamil dan melanjutkan kehamilan dengan normal. 

Siklus menstruasi tidak teratur bukanlah sebuah tanda kemandulan jadi Ibu tidak perlu merasa khawatir namun ada beberapa kasus yang menyebabkan beberapa wanita akan mengalami kendala memiliki momongan dan ini harus dikonsultasikan langsung dengan dokter kandungan. 

Yang membedakan adalah bila siklus menstruasi Ibu normal dan terlacak, maka masa ovulasi dapat ditentukan dengan mudah, namun saat Ibu mengalami siklus menstruasi tidak teratur maka akan sedikit sulit untuk mengetahui masa ovulasi yang tepat. 

Salah satu kunci kehamilan adalah Ibu mengalami masa ovulasi yang tepat. Ciri-ciri siklus menstruasi tidak teratur salah satunya juga memiliki masa ovulasi yang mungkin berubah-ubah.

Pengobatan Apa yang Tepat?

Beberapa dokter kemungkinan akan memberi resep sesuai dengan masalah yang sedang Ibu alami, bisa jadi terapi hormon akan diberikan, namun dokter juga bisa jadi akan menyarankan Ibu untuk merubah gaya hidup dan pola makan menjadi lebih sehat. 

Beberapa siklus menstruasi tidak teratur salah satunya karena kelebihan berat badan atau justru kekurangan berat badan. Bila ini terjadi, dokter akan menyarankan supaya Ibu mulai melakukan olahraga teratur dan mengkonsumsi makanan yang sehat serta padat gizi. 

Jangan konsumsi sembarangan obat tanpa sepengetahuan dokter kandungan, konsultasikan terlebih dahulu supaya tetap aman.

Editor: Dwi Ratih

 

Follow Ibupedia Instagram