Ibupedia

26 Hari Persiapan Program Hamil

26 Hari Persiapan Program Hamil
26 Hari Persiapan Program Hamil

Agar kehamilan Ibu lancar dan sehat, maka Anda membutuhkan perencanaan yang baik. Simak yuk langkah yang bisa dilakukan untuk persiapan program hamil dalam 26 hari.

Lakukan Ini Untuk Persiapan Program Hamil

  1. Hari 1

    Hentikan Penggunaan Alat Kontrasepsi

    Jika Ibu ingin segera hamil, maka Ibu mesti segera menghentikan penggunaan alat kontrasepsi untuk persiapan program hamil. Tapi ingat, ya, berbeda alat kontrasepsi yang Ibu gunakan, maka berbeda pula jangka waktu hilangnya efek dari alat tersebut. Simak yuk beberapa jenis KB yang paling sering digunakan:

    • Kontrasepsi barrier atau penghalang

      Pastinya, jenis KB ini punya efek paling cepat untuk mengembalikan kesuburan. Contoh dari alat kontrasepsi ini misalnya kondom, diafragma (KB yang terbuat dari karet dan diletakkan di mulut rahim), atau spermisida (suatu zat untuk mematikan sperma). Kesuburan Ibu akan langsung kembali selama tidak menggunakan jenis KB ini lagi.

    • IUD

      Intrauterine device atau alat kontrasepsi dalam rahim, lebih umum dikenal dengan sebutan KB spiral. Penggunaan jenis KB ini juga dinilai cepat untuk mengembalikan kesuburan Ibu. Maksudnya, setelah Ibu berhenti menggunakannya, Ibu bisa segera menstruasi dengan normal kembali.

    • KB progestin

      Yang termasuk dalam jenis KB ini, misalnya KB suntik, pil KB dan implan. Untuk KB jenis implan, Ibu bisa segera hamil segera setelah melepasnya. Sedangkan jika menggunakan KB dalam bentuk pil, biasanya efek KB akan hilang dalam jangka waktu enam bulan. Lain lagi dengan KB suntik, Ibu akan membutuhkan waktu sekitar 3 hingga 18 bulan untuk bisa kembali subur dan hamil lagi.

    • Kontrasepsi hormonal kombinasi

      Jenis KB ini berupa pil KB kombinasi yang merupakan kombinasi antara hormon estrogen dan progesteron. Biasanya, efek dari pil KB ini akan hilang setelah 3 hingga 12 bulan.

    Hal di atas merupakan gambaran umum mengenai waktu yang diperlukan seseorang untuk bisa hamil lagi setelah menghentikan penggunaan jenis-jenis KB tersebut. Namun, efek dari penggunaan alat-alat kontrasepsi ini bisa berbeda pada setiap orang, ya.

  2. Hari 2

    Konsumsi Vitamin Prenatal

    Mungkin kita hanya tahu kalau vitamin prenatal dikonsumsi saat kita sudah hamil. Faktanya, anjuran konsumsi vitamin prenatal atau vitamin ibu hamil sebaiknya dimulai dari sebelum hamil itu sebagai langkan persiapan program hamil. Jika kebutuhan nutrisi Ibu terpenuhi sejak awal, diharapkan hal ini bisa mencegah kekurangan gizi selama kehamilan berlangsung.

  3. Hari 3

    Konsumsi Folat

    Folat ini, biasanya, sih, sudah termasuk di dalam vitamin prenatal. Folat yang dikonsumsi sebelum dan selama kehamilan punya peran yang amat penting untuk mencegah terjadinya berbagai jenis cacat lahir, seperti spina bifida. Selain itu, folat juga berfungsi untuk pembentukan sel-sel tubuh. Selain di dalam suplemen, folat juga bisa didapat dari sumber bahan makanan alami, misalnya sayuran hijau (seperti bayam atau kol), brokoli, kacang arab, dst. Konsultasikan kebutuhan folat Ibu dengan dokter ya, sebelum mengonsumsinya.

  4. Hari 4

    Terapkan Pola Makan Sehat

    Yuk, ubah pola makan kita menjadi lebih baik dan sehat untuk persiapan program hamil. Banyak calon ibu yang punya berat nggak ideal sebelum kehamilan. Calon ibu dengan berat badan rendah akan berisiko melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah,. Sedangkan calon ibu dengan berat badan berlebih berisiko mengalami diabetes kehamilan dan tekanan darah tinggi saat hamil. Mari ubah pola makan dengan menerapkan balanced diet yang dibagi menjadi lima bagian, yaitu dairy, grains, sayuran, buah dan protein. Serta jika memungkinkan, perbanyak konsumsi buah dan sayuran organik, untuk meminimalisasi masuknya racun dalam tubuh.

  5. Hari 5

    Persiapkan Keuangan

    Menjalani persiapan program hamil dan menjalani kehamilan itu sendiri memerlukan biaya yang nggak sedikit, lho, Bu. Mulai dari kebutuhan membeli vitamin, membeli bahan makanan bergizi, biaya konsultansi dokter, terutama biaya tes ini dan itu. Agar semuanya tetap berjalan lancar, maka penting banget buat Anda dan pasangan mempersiapkan keuangan sebaik mungkin.

  6. Hari 6

    Mulai Berolahraga

    Jika sebelumnya Ibu malas berolahraga, nah, ini saatnya mulai untuk rajin berolahraga. Sebagai permulaan, Ibu bisa berolahraga minimal selama 15 menit per hari dan disarankan setidaknya Ibu berolahraga lima hari dalam seminggu. Tentu saja, jenis kegiatannya pun dimulai dari yang ringan dulu, misalnya berjalan kaki atau pilates. Setelah tubuh Anda beradaptasi, perlahan tingkatkan durasinya.

    Rutin berolahraga pastinya punya banyak manfaat untuk persiapan program hamil. Bagi calon Ibu, berolahraga bisa membantu mencapai berat badan ideal, menurunkan risiko terkena preeklampsia dan diabetes kehamilam. Berolahraga juga baik untuk menghilangkan stress dan membangun mood.

  7. Hari 7

    Menerapkan Pola Tidur Sehat

    Agar tetap bugar, Ibu juga disarankan untuk tidur selama 7 hingga 9 jam di malam hari. Salah satu manfaat punya pola tidur yang baik adalah untuk menjaga berat badan. Kurang tidur biasanya dikaitkan dengan berat badan berlebih. Selain itu, tidur yang berkualitas juga bisa membantu menjaga daya tahan tubuh Ibu untuk persiapan program hamil.

  8. Hari 8

    Belajar Mengelola Stress

    Proses kehamilan dan memiliki anak pastinya bakal mengubah hidup Ibu. Mari belajar mengelola stress dengan baik, misalnya dengan rutin berolahraga, pijat, atau sekadar berkumpul dengan teman-teman.

  9. Hari 9

    Perbanyak Minum Air Putih

    Di atas kita telah mengulas berbagai cara untuk meningkatkan kesehatan. Nah, ada satu hal lain yang nggak kalah penting, nih, yaitu memperbanyak minum air putih. Ada pun beberapa manfaat dari minum, yaitu untuk melancarkan pencernaan, untuk mengantar nutrisi ke seluruh bagian tubuh, mengontrol kalori, memberikan energi pada otot-otot, menjaga agar ginjal tetap berfungsi dengan baik, dan lain sebagainya.

    Agar Ibu nggak kekurangan air, Ibu bisa minum setiap sedang makan dan mengemil, perbanyak makan buah dan sayuran, selalu membawa air ketika bepergian, dan minum minuman yang Anda sukai namun tetap bergizi, misalnya, membuat infused water dengan buah-buahan favorit.

  10. Hari 10

    Konsultasi ke Dokter

    Persiapan program hamil yang satu ini cukup penting untuk dilakukan, khususnya jika Ibu sedang menanti kehamilan pertama. Ibu pasti membutuhkan sangat banyak informasi mengenai kehamilan, bukan? Dengan berkonsultasi dengan dokter, selain melakukan pemeriksaan kesehatan, Ibu juga bisa meminta saran dan menggali informasi sebanyaknya. Ibu bisa juga sekalian meminta saran tentang tes kesehatan apa saja yang sebaiknya Anda dan suami lakukan dalam persiapan program hamil.

  11. Hari 11

    Periksa Kesehatan Anda

    Agar kehamilan lancar dan tetap sehat, dokter biasanya akan menyarankan Anda untuk menjalani serangkaian tes kesehatan sebagai persiapan program hamil. Termasuk di antaranya tes darah, USG, dan lainnya yang diperlukan. Hal ini nggak cuma penting untuk mengetahui kondisi kesehatan terakhir Ibu, tapi juga, mendeteksi dini seandainya ada gangguan kesehatan agar bisa segera diatasi.

  12. Hari 12

    Memeriksakan Kesehatan Pasangan

    Nggak hanya calon ibu, calon ayah juga mesti diperiksa kesehatan. Tujuannya adalah untuk mempermudah persiapan program hamil dan pastinya agar Ibu mendapatkan janin yang sehat. Sama seperti Anda, suami juga sebaiknya melakukan cek kesehatan secara umum. Hanya kalau diperlukan, suami akan disarankan untuk melakukan cek sperma, yang biasanya dilakukan jika ada hambatan dalam persiapan program hamil. Ada pun hasil yang diukur dalam tes ini, yaitu jumlah sprema, bentuk sperma dan pergerakan sperma atau motilitas.

  13. Hari 13

    Mendapatkan Vaksinasi

    Ada beberapa vaksin yang dibutuhkan oleh calon ibu untuk persiapan program hamil, misalnya vaksin MMR (untuk melindungi dari penyakit campak, gondongan dan rubella), vaksin cacar, vaksin hepatitis A dan hepatitis B, vaksin pneumokokus (untuk mencegah penyakit pneumonia), dan vaksin tetanus toksoid. Konsultasikan dengan dokter mengenai kebutuhan vaksin ini.

  14. Hari 14

    Periksa Kesehatan Gigi

    Orang bilang, ‘sebelum hamil, pastikan gigi dalam keadaan sehat’. Hal tersebut benar banget, lho, Bu. Selama kehamilan, perubahan hormon pada tubuh kita bisa memengaruhi kesehatan gigi dan gusi. Makanya, sebelum hamil, segera tambal gigi yang berlubang, bersihkan karang gigi dan hal lain yang diperlukan. Jika gigi Anda bermasalah saat hamil, bukan nggak mungkin untuk mendapatkan perawatan atau pengobatan, sih, namun pilihan jenis obat yang aman digunakan hamil sangat terbatas.

  15. Hari 15

    Kumpulkan Riwayat Kesehatan Keluarga

    Sebelum kembali ke dokter untuk membahas hasil tes kesehatan, yuk, kumpulkan riwayat kesehatan keluarga. Data-data ini nantinya dibutuhkan, terutama untuk mengetahui kemungkinan adanya gangguan kesehatan pada Anda dan janin.

  16. Hari 16

    Pelajari Tentang Kehamilan

    Ini mungkin menjadi hari di mana Ibu harus kembali ke dokter untuk membahas hasil tes darah yang sudah dilakukan beberapa hari sebelumnya. Selain membahas hasil tes, manfaatkan kunjungan Ibu ke dokter untuk mendapatkan informasi seputar kehamilan lainnya. Misalnya, bagaimana cara mengetahui masa subur, tanyakan tentang asupan yang penting selama kehamilan, olahraga selama kehamilan, mengonsultasikan seandainya ada obat-obatan yang Anda konsumsi sehari-hari dan hal-hal yang mesti dihindari semasa kehamilan. Ada baiknya, membawa catatan berisi pertanyaan Anda untuk dokter, ya.

  17. Hari 17

    Mencapai BMI Ideal

    Sudahkah Anda mencapai berat badan yang ideal? Hal ini penting untuk persiapan program hamil. Jika belum atau Ibu mengalami hambatan, maka Anda bisa berkonsultasi dengan dokter.

  18. Hari 18

    Meningkatkan Daya Tahan Tubuh

    Yuk, cegah diri dari beragam penyakit yang bisa mengganggu persiapan program hamil. Ada beberapa cara yang bisa Ibu lakukan untuk meningkatkan daya tahan tubuh, yaitu dengan berhenti merokok, makan makanan bergizi, berolahraga, menjaga berat badan agar tetap ideal, tidur yang cukup, menerapkan kebersihan dan mengelola stress dengan baik.

  19. Hari 19

    Ketahui Kapan Masa Subur Anda

    Untuk mengetahui masa subur, Ibu bisa melakukannya dengan rutin mencatat kapan waktu menstruasi Anda. Supaya lebih gampang dan nggak keliru, daripada mengandalkan catatan kalender, Anda bisa menggunakan aplikasi khusus pada ponsel Anda. Lewat aplikasi ini juga, Anda bisa belajar banyak hal, seperti mengetahui ciri-ciri ovulasi, dan lainnya.

  20. Hari 20

    Berhenti Konsumsi Alkohol, Obat-obatan terlarang dan Stop Merokok

    Ketiga hal tersebut bisa membahayakan bayi lho. Menurut Yourfertility, dampak dari merokok bisa menghambat kehamilan, terutama pada perokok pasif. Zat berbahaya pada rokok bisa merusak sel telur. Mengonsumsi alkohol bisa mengganggu jadwal menstruasi yang pastinya juga akan berdampak pada masa ovulasi.

  21. Hari 21

    Lakukan Sesuatu yang Ibu Inginkan

    Ibu punya keinginan melakukan sesuatu yang bakal dilarang saat kehamilan? Nah, ini adalah waktu yang tepat untuk melakukannya. Misalnya, Ibu ingin menyempatkan traveling dengan pasangan, melakukan olahraga ekstrem atau menikmati buah durian. Lakukan itu semua sekarang, yaa!

  22. Hari 22

    Meminimalisasi Racun yang Masuk ke Dalam Tubuh

    Paparan racun pada tubuh dalam jumlah besar bisa berbahaya buat janin. Ibu bisa mencoba mengurangi jumlah racun yang masuk ke tubuh dengan beberapa cara, misalnya, menggunakan produk bebas BPA, mengonsumsi makanan organik dan menghindari bahan-bahan kimia untuk kebutuhan harian (misalnya pada detergen, pembersih meja, termasuk perlengkapan mandi dan kosmetik). Ibu juga bisa berkonsultasi dengan dokter untuk memilih perlengkapan mandi dan kosmetik yang aman.

  23. Hari 23

    Melakukan Hubungan Intim

    Sudahkah Ibu memasuki masa subur? Nah, ini adalah saat yang tepat untuk melakukan hubungan intim. Biasanya dokter menyarankan untuk melakukan badan dua atau tiga hari sekali selama masa subur karena sel telur mampu hidup hingga 12 hingga 24 jam setelah dilepaskan.

    Memang, nggak semua perempuan merasakan gejala yang sama, tapi biasanya hari ovulasi ditandai dengan munculnya lendir serupa putih telur yang keluar dari vagina. Ciri-ciri ini lebih mudah diketahui daripada penggunaan alat tes masa subur. Ciri-ciri lainnya bisa meliputi meningkatnya suhu tubuh, payudara membengkak, kram perut dan kembung.

    Ada beberapa hal yang mesti Anda perhatikan saat berhubungan intim untuk persiapan pogram hamil. 

    • Pelumas

      Jika Anda hendak menggunakan pelumas, maka pastikan pelumas tersebut aman dan tidak mematikan sperma. 

    • Posisi seks

      Tidak ada posisi seks tertentu yang dikatakan bisa meningkatkan kesempatan untuk hamil. Namun, menurut Healthline, ada beberapa posisi yang bisa membantu sperma berenang lebih mudah ke arah sel telur. Posisi seks tersebut adalah missionary (man on top) dan doggy style position. Dua posisi ini memungkinkan terjadinya penetrasi lebih dalam, sehingga dapat membawa sperma lebih dekat ke arah serviks. Meletakkan bantal di bawah punggung bagian bawah juga bisa membantu.

    Jangan lupa, untuk menandai tanggal di hari Anda melakukan hubungan intim, ya. 

  24. Hari 24

    Berolahraga Secukupnya

    Berolahraga memang diperlukan, tapi cukup lakukan gerakan-gerakan low impact saja, ya.

  25. Hari 25

    Batasi Konsumsi Kafein

    Konsumsi kafein berlebih bisa menyebabkan keguguran, lho. Batas konsumsi kafein per hari adalah 2 cangkir atau 200mg. Tapi ingat, selain pada kopi, kafein juga ada di dalam teh, cokelat, minuman bersoda, dan minuman berenergi.

  26. Hari 26

    Mengurangi Kegiatan Berat

    Bukan berarti Ibu nggak boleh melakukan kegiatan, tapi saat ini, ada baiknya untuk mengurangi kegiatan, menjaga agar nggak terlalu capek, tidak stress dan nggak mengangkat benda-benda berat.

Perhatikan catatan jadwal berhubungan intim Ibu ya. Implantasi atau melekatnya embrio pada dinding rahim biasanya terjadi setelah sekitar 6 hingga 12 hari setelah masa ovulasi, atau 8 hingga 9 hari setelah pembuahan. Ada beberapa ciri dari implantasi, yaitu pusing, mual, payudara membengkak, perut kembung, kram dan keluarnya lendir bertekstur lebih kental yang berwarna putih atau bening.

Ada satu hal lagi yang bisa menjadi tanda dari implantasi, yaitu keluar darah. Namun, pendarahan implantasi ini jarang terjadi. Pendarahan implantasi sering kali bikin bingung, karena waktu terjadinya di sekitar jadwal menstruasi. Pendarahan ini biasanya lebih berupa spotting atau bercak saja dan warnanya light pink atau kecokelatan.

Semoga tips persiapan program hamil di atas bisa bermanfaat, ya. Jangan lupa terus memantau kondisi Ibu dan siapkan beberapa buah test pack di rumah.

(Stephanie, Atalya)

Follow Ibupedia Instagram