Ibupedia

Cara Cepat Hamil Setelah Berhenti KB

Cara Cepat Hamil Setelah Berhenti KB
Cara Cepat Hamil Setelah Berhenti KB

Jika Bunda berencana untuk hamil dalam waktu dekat, dan saat ini sedang menggunakan alat kontrasepsi atau KB, tidak perlu bingung. Berikut ini beberapa hal yang perlu Bunda ketahui jika ingin berhenti menggunakan alat kontrasepsi.

  1. KB Alami

    Agar bisa hamil setelah menjalani metode kontrasepsi alami, seperti sistem KB kalender dan pengecekan suhu basal tubuh serta cairan serviks, yang perlu Anda lakukan adalah berhenti melakukannya. Bila Anda memiliki siklus menstruasi yang teratur, Anda bisa dengan mudah memperkirakan kapan saat yang tepat bagi Anda untuk bisa hamil. Dan jika Anda telah familiar dengan perubahan pada lendir serviks selama periode subur, itu artinya Anda memiliki alat yang berharga untuk mengidentifikasi kapan Anda berovulasi.

  2. Metode Penghalang

    Metode penghalang seperti kondom atau kap serviks, tidak mempengaruhi kesuburan Anda. Kap serviks merupakan alat kontrasepsi yang dimasukkan ke dalam vagina sebelum berhubungan seks dan menahan sperma masuk ke dalam serviks. Bentuknya menyerupai topi pelaut yang terbuat dari silikon.

    Jadi jika Anda menggunakan salah satu dari metode ini kemudian berencana untuk hamil, yang perlu Anda lakukan cukup dengan berhenti menggunakannya. Dan jangan khawatir, spermisida yang digunakan bersamaan dengan metode penghalang tidak akan membahayakan kehamilan Anda. Meski jika Anda tidak sengaja hamil ketika menggunakan spermisida, ini tidak akan mengganggu kondisi si janin.

  3. Pil, Koyo, dan Cincin Vagina

    Untuk menghilangkan efek pil, koyo, atau cincin vagina adalah dengan berhenti menggunakannya. Anda bahkan tidak perlu menunggu hingga akhir siklus bulanan untuk berhenti. Anda kemungkinan mendapat menstruasi dalam beberapa hari setelah berhenti. Pada kebanyakan wanita, kesuburan akan kembali segera setelah mereka berhenti menggunakan metode ini, tapi beberapa wanita yang lain ada yang membutuhkan waktu sekitar satu bulan untuk mulai berovulasi kembali. Anda akan menyadari ketika ovulasi kembali normal jika Anda mulai mendapat menstruasi secara teratur.

    Beberapa dokter menyarankan penggunaan metode penghalang dan menunggu hingga Anda mengalami beberapa kali menstruasi normal sebelum berusaha untuk hamil, karena ini bisa membantu Anda mendapat tanggal perkiraan kelahiran yang lebih akurat. Tapi tetap dinilai benar-benar aman untuk mulai berusaha hamil segera setelah Anda menginginkannya. Dan jika Anda hamil sebelum siklus menstruasi teratur kembali, jangan khawatir, Anda bisa menjalani USG dini untuk memperkirakan usia kehamilan Anda.

  4. KB Suntik

    KB suntik (Depo-Provera) adalah suntikan progestin sintetis yang diberikan setiap 12 minggu. Anda kemungkinan akan subur lagi 13 minggu setelah mendapat suntikan terakhir, atau dibutuhkan waktu sekitar 1 tahun atau lebih agar Anda bisa berovulasi kembali. Setengah dari jumlah wanita yang berhenti menerima suntikan ini untuk bisa hamil berhasil setelah 6 hingga 7 bulan, dan lebih dari 90 persennya membutuhkan waktu dua tahun.

    Temui dokter jika Anda masih belum mendapat menstruasi satu tahun setelah suntikan terakhir. Para ahli tidak mengetahui secara pasti kenapa butuh waktu lebih lama bagi sebagian wanita untuk menjadi kembali subur, tapi ini tidak berhubungan dengan berapa lama Anda mendapat suntikan ini, dan penggunaan Depo-Provera tidak mempengaruhi kesuburan dalam jangka waktu lama.

  5. Pil Progestin

    Pil KB dengan kandungan progestin saja umumnya disebut minipil dan merupakan salah satu alat kontrasepsi oral. Progestin merupakan bentuk sintetik dari hormon progesteron. Minipil berupa kemasan berisi 28 pil, Anda meminumnya setiap hari hingga mendapat dosis stabil dari hormon tersebut.

    Minipil mengandung dosis progesteron sintetis yang sangat rendah, yang dengan cepat bisa hilang dari darah Anda. Efek alat kontrasepsi ini tidak berlangsung lebih dari 24 jam setelah pil terakhir yang Anda minum. Itulah sebabnya pengguna pil ini harus sangat berhati-hati meminumnya di waktu yang sama setiap hari. Jadi Anda bisa menganggap diri Anda subur sehari setelah Anda berhenti meminum pil ini.

  6. Implan Progestin 

    Implan progestin adalah benda plastik yang fleksibel seukuran batang korek api yang ditempatkan di bawah kulit pada lengan bagian atas. Efek dari alat kontrasepsi ini akan hilang ketika tidak lagi digunakan.
  7. Intrauterine device (IUD)

    IUD atau intrauterine device merupakan alat kontrasepsi berukuran kecil yang terbuat dari bahan plastik yang fleksibel. Benda ini dimasukkan ke dalam uterus sehingga menjadi alat kontrasepsi jangka panjang yang aman dan sangat efektif. Ada dua jenis IUD, copper T 380A (ParaGard) dan levonorgestrel intrauterine system atau LNG-IUS (Mirena).

    IUD jenis ParaGard terbungkus oleh sejenis kabel dari bahan tembaga yang bisa bertahan selama 10 tahun. Sedangkan Mirena mengandung progestin yang secara perlahan dilepaskan ke uterus. Mirena bisa bertahan selama 5 tahun. Keduanya berbentuk “T” dengan panjang kurang dari 1,5 inci dan bisa dilepaskan kapan saja.

    IUD bisa diangkat kapan saja, dan Anda bisa mulai berusaha untuk hamil segera setelah diangkat. Biasanya, kesuburan Anda akan sama dengan ketika benda ini belum dipasang.

  8. Vasektomi dan Tubektomi

    Teknik pembedahan sterilisasi seperti vasektomi atau tubektomi dianggap metode kontrasepsi yang permanen, dan ditujukan bagi mereka yang yakin untuk tidak kembali hamil atau memiliki anak lagi. Tapi orang kadang berubah pikiran mengenai hal ini. Ada kemungkinan Anda atau pasangan ingin mengembalikan kesuburan setelah menjadi steril. Prosedur pembalikan kesuburan memakan biaya yang mahal dan prosedur yang rumit, tanpa ada jaminan keberhasilan, dan tidak akan dibiayai oleh pihak asuransi.

    Kesempatan Anda untuk bisa hamil setelah pembalikan tubektomi berkisar antara 31 hingga 88 persen, bergantung bagaimana prosedurnya dilakukan, dan Anda akan memiliki resiko lebih tinggi untuk mengalami kehamilan ektopik (kehamilan di luar kandungan) apabila Anda benar hamil. Jika proses sterilisasi mengakibatkan banyak kerusakan pada tuba falopi, prosedur pembalikan bisa menjadi tidak mungkin untuk dilakukan. Prosedur pembalikan dianggap pembedahan besar dan si pasien perlu tinggal di rumah sakit. Alternatif untuk wanita yang telah menjalani tubektomi adalah menggunakan assisted reproductive technology (reproduksi yang dibantu oleh teknologi) seperti in vitro fertilization (bayi tabung), untuk dapat memiliki anak.

    Bayi tabung merupakan jenis reproduksi yang dibantu oleh teknologi yang paling umum digunakan. Sel telur dari si ibu disatukan dengan sperma ayah dalam sebuah tabung atau gelas di laboratorium. Ketika proses pembuahan sudah terjadi, embrio yang dihasilkan akan berkembang selama 3 hingga 5 hari sebelum di tempatkan di dalam rahim ibu.

    Sterilisasi pada pria, atau vasektomi, juga sulit untuk dibalikkan. Antara 30 hingga 75 persen pria yang membalikkan vasektomi berhasil membuat pasangannya hamil. Banyak faktor yang terlibat, tapi semakin lama jarak sejak pembedahan, semakin kecil kemungkinan pembalikan akan berhasil. Pembalikan vasektomi merupakan prosedur yang serius, Anda kemungkinan harus menghindari aktivitas fisik yang berat selama 1 bulan. Jika usaha pembalikan gagal, Anda bisa mengambil sperma dan mencoba teknik bayi tabung.

(Ismawati)

Follow Ibupedia Instagram