Ibupedia

Jangan Diabaikan! Kenali Ciri Dan Penyebab Perempuan Susah Hamil

Jangan Diabaikan! Kenali Ciri Dan Penyebab Perempuan Susah Hamil
Jangan Diabaikan! Kenali Ciri Dan Penyebab Perempuan Susah Hamil

Memiliki keturunan dan hamil setelah menikah adalah dambaan setiap pasangan. Tapi nggak semua perempuan bisa beruntung dan langsung memiliki keturunan setelah menikah.

Nggak hanya laki laki, perempuan ternyata juga bisa menjadi penyebab susah hamil karena beberapa masalah kesehatan lho Bu. Jika melansir Cleveland Clinic infertilitas atau gangguan kesuburan bisa terjadi pada perempuan maupun laki laki.

Gangguan infertilitas pada perempuan bisa menjadi penyebab perempuan susah hamil. Menurut medis, perempuan yang mengalami gangguan kesuburan tidak diketahui secara pasti apa penyebabnya.

Namun ada beberapa kemungkinan yang bisa dialami oleh perempuan dan jadi penyebab perempuan susah hamil. Agar lebih jelas mengenai penyebab perempuan susah hamil serta ciri wanita susah hamil, simak ulasan berikut ini ya Bu.

Faktor penyebab perempuan susah hamil


Melansir Mayo Clinic penyebab perempuan susah hamil dapat diakibatkan oleh banyak faktor dan umumnya sulit untuk di diagnosis dan tidak diketahui penyebab pastinya.

Namun, ada beberapa faktor penyebab yang dicurigai mulai dari gaya hidup, gangguan pada sel telur atau adanya penyakit tertentu. Berikit ini adalah beberapa faktor penyebab perempuan susah hamil yang dicurigai oleh para ahli:

1. Penyebab umum

  • Masalah usia, seorang perempuan terlahir dengan jutaan sel telur di dalam rahimnya. Semakin tua usia maka kemungkinan perempuan susah hamil semakin tinggi. Rata-rata di atas usia 40 tahun peluang hamil adalah 67% dan di atas 45 tahun hanya sekitar 17% saja;
  • Faktor gaya hidup: merokok, minum alkohol, kelebihan berat badan;
  • Faktor lingkungan: polusi udara atau sedang menjalankan pengobatan kanker; dan
  • Faktor psikis: mudah stress.

2. Penyebab medis


Gangguan ovulasi

Salah satu penyebab perempuan susah hamil ini terjadi saat ia tidak mengalami ovulasi atau tidak teratur. Umumnya, wanita akan mengalami masa subur 21-35 hari sekali.

Namun, wanita yang memiliki siklus ovulasi lebih lama dari 35 hari dianggap mengalami oligoovulation. Sementara itu, wanita yang tidak mengalami ovulasi sama sekali disebut anovulasi.

Nah, gangguan ovulasi ini sejatinya sangat luas kondisinya. Berikut adalah beberapa hal yang bisa menyebabkan gangguan ovulasi:

1. Polycystic ovary syndrome (PCOS)

Polycystic ovary syndrome PCOS adalah kondisi kesehatan yang bisa menjadi penyebab seorang perempuan sulit hamil.

Kondisi ini menyerang organ reproduksi yang menghasilkan hormon estrogen dan progesteron yang mengatur siklus menstruasi tiap bulannya. Ketika wanita mengalami hambatan atau keluhan tertentu pada saat menstruasi bisa jadi ini adalah ciri wanita susah hamil.

Hypothalamic dysfunction

Sama seperti PCOS, pada kondisi hypothalamic dsyfunction ini bisa terjadi jika dua hormon yang dihasilkan kelenjar pituitari untuk menstimulasi proses ovulasi setiap bulannya, mengalami perubahan. Biasanya hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, mulai dari berat badan hingga faktor psikis.

Premature ovarian failure

Premature ovarian failure terjadi ketika rahim tidak lagi berfungsi secara normal sebelum wanita berusia 40 tahun. Hal ini adalah ciri wanita sulit hamil lainnya yang mungkin ditakuti oleh para wanita.

Sebab pada kondisi ini rahim tidak dapat memproduksi hormon estrogen atau melepaskan sel telur secara normal. Akan tetapi pada PCOS, premature ovarian failure ataupun hypothalamic dsyfunction masih memungkinkan wanita memiliki kesempatan untuk hamil kok Bu.

Asalkan keluhan ini diobatin dengan tepat dan cepat. Pada kondisi tertentu mungkin Ibu memerlukan proses pembuahan di luar rahim melalui program bayi tabung atau IVF (In Vitro Fertilization).

  • Hormon prolaktin yang berlebih

Hormon ini dilepaskan saat seorang bayi yang baru lahir minum ASI langsung dari payudara Ibu. Nah biasanya perempuan yang tidak sedang hamil atau menyusui memiliki hormon prolaktin rendah.

Ketika wanita terlalu banyak hormon prolaktin bisa menjadi penyebab infertilitas atau sulit hamil. Nggak heran jika saat masa menyusui banyak dikaitkan dengan KB alami pada Ibu karena kandungan hormon prolaktin yang rendah tersebut.

  • Kerusakan pada tuba falopi

Ketika tuba falopi rusak, maka sel sperma tidak bisa bertemu dengan sel telur karena menghalangi jalan telur yang telah dibuahi menuju rahim. Kondisi ini bisa menyebabkan perempuan susah hamil.

  • Radang panggul (pelvic inflammatory disease)

Radang panggul adalah suatu infeksi yang terjadi pada organ reproduksi wanita. Biasanya, bakteri masuk ke dalam vagina dan menyebabkan infeksi.

Seiring berjalannya waktu, infeksi tersebut melebar hingga ke organ panggul dan berbahaya apabila tidak diobati. Kondisi ini juga menyebabkan perempuan susah hamil.

  • Tuberkulosis pada organ reproduksi

Siapa bilang tuberkulosis hanya bisa menjangkiti paru-paru dan tulang manusia saja? Ternyata infeksi ini termasuk TB laten yang berarti sistem imun di dalam tubuh wanita tersebut menahan agar bakteri tuberkulosis tetap terkontrol.

Kalau hal ini dibiarkan tanpa pengobatan, dapat menyebabkan tuba falopi mengalami kerusakan sehingga sel sperma dan sel telur tidak dapat bertemu.

  • Endometriosis

Endometriosisterjadi saat jaringan yang biasanya tumbuh di dalam rahim justru tumbuh di beberapa lokasi dalam tubuh lainnya. Hal ini dapat menyebabkan luka yang menyumbat tuba falopi, sehingga menghambat pertemuan sel sperma dan sel telur.

  • Gangguan kesehatan rahim dan leher rahim
  • Bentuk rahim yang tidak normal sejak lahir

Ciri wanita susah hamil


Melansir WebMD ada banyak hal yang perlu diwaspadai oleh wanita yang bisa menyebabkan hal tersebut jadi ciri wanita susah hamil. Untuk itu simak baik ciri-cirinya berikut ini ya Bu:

  • Mengalami gangguan siklus menstruasi;
  • Warna darah saat hair terlalu pucat atau terlalu gelap;
  • Sakit yang tidak tertahankan saat haid;
  • Mengalami kondisi premature menapouse atau menapouse dini;
  • Berat badan naik atau turun secara tiba-tiba; dan
  • Perubahan atau ketidakseimbangan pada hormon.

Editor: Dwi Ratih

Follow Ibupedia Instagram