Jangan Diabaikan! Penyakit Klamidia Bisa Ganggu Kesuburan
Tiap pasangan yang sudah menikah, tentu mendambakan ingin segera memiliki keturunan. Selain dapat menambah kebahagiaan dalam rumah tangga, memiliki anak juga sekaligus untuk meneruskan garis keturunan.
Sayangnya, nggak semua pasangan bisa beruntung dan diberikan rezeki berupa anak secepat yang diinginkan. Bisa jadi hal tersebut terhalang oleh suatu hal, termasuk salah satunya datang dari sebuah penyakit seperti penyakit klamidia.
Penyakit klamidia merupakan bagian dari infeksi menular seksual (IMS) yang disebabkan oleh bakteri. Penyakit ini bisa diderita oleh pria maupun wanita.
Bahkan tak tanggung-tanggung jika penyakit ini tidak ditangani dengan baik, maka penyakit klamidia bisa menyebabkan gangguan infertility atau tidak subur. Terlebih penyakit klamidia seringkali tidak disadari oleh banyak orang atau bahkan diabaikan.
Lalu apa itu penyakit klamidia? Faktor apa saja yang menjadi penyebab penyakit tersebut? Simak selengkapnya dalam ulasan berikut ya Bu!
Mengenal penyakit klamidia
Melansir Healthline penyakit klamidia adalah infeksi menular seksual (IMS) yang disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis. Penyakit ini dapat ditularkan dari penderita klamidia ke orang lain melalui hubungan seksual.
Orang yang menderita penyakit klamidia biasanya sering tidak menyadari gejala yang muncul. Sehingga ia pun tanpa sadar dan secara tidak sengaja sudah menularkan penyakit tersebut ke pasangannya.
Diperkirakan sebanyak 40 hingga 96% orang dengan klamidia tidak memiliki gejala. Namun klamidia tetap bisa menyebabkan masalah kesehatan di kemudian hari, termasuk salah satunya adalah memengaruhi gangguan kesuburan baik pada pria maupun wanita.
Penyakit klamidia jika tidak segera diobati dapat menyebabkan komplikasi serius. Sehingga jadi penting untuk melakukan pemeriksaan rutin terutama yang berhubungan dengan area intim sebelum berencana menikah dan memiliki anak.
Apa saja gejala dari penyakit klamidia?
Katanya, penyakit klamidia lebih banyak diderita oleh pria ke wanita? Faktanya, menurut National Health Services sebanyak 70% wanita justru tidak menyadari bahwa ia sudah memiliki gejala penyakit klamidia dari derajat ringan hingga sedang.
Hal tersebut pun juga dialami oleh para pria, sebab mereka menganggap bahwa rasa sakit atau nyeri yang dikeluhkan umumnya bisa hilang dan timbul tanpa mengganggu aktivitas sehari-hari. Namun, kita tetap perlu mengetahui apa gejala penyakit klamidia baik pada pria maupun wanita berikut ini:
Gejala penyakit klamidia pada wanita
- Sakit saat buang air kecil, seperti ada sensasi terbakar
- Sakit saat berhubungan seksual, umumnya diabaikan karena dianggap kurang lubrikasi
- Pendarahan setelah berhubungan seksual
- Pembengkakan di area serviks
- Sakit perut di bagian bawah
- Kram perut saat menstruasi yang amat sakit
- Keputihan dengan warna keruh yang mengganggu dan berbau tak sedap.
Gejala penyakit klamidia pada pria
- Sensasi terbakar saat buang air kecil
- Terdapat luka di area penis yang terasa gatal dan tak kunjung sembuh
- Keluar cairan mirip sperma dari penis meski tidak melakukan hubungan seksual
- Sakit atau bengkak pada salah satu buah zakar
- Keluarnya cairan atau darah dari dubur, biasanya dianggap seperti ambeien.
Bagaimana penyakit klamidia bisa pengaruhi kesuburan?
Seperti yang telah kita ketahui sebelumnya, penyakit klamidia disebabkan oleh bakteri yang ditularkan melalui hubungan seks antara pria maupun wanita. Biasanya hal tersebut juga di dukung karena mereka seringkali bergonta-ganti pasangan.
Sehingga tanpa sadar telah menularkan penyakit klamidia ke orang lainnya. Lalu bagaimana penyakit ini dapat memengaruhi kesuburan?
Jika melansir Centers for Disease Control and Prevention sebenarnya penyakit klamidia bisa memengaruhi kesuburan pria dan wanita apabila penyakit tersebut tidak diobati dengan baik. Sebagai contoh, penyakit klamidia pada wanita bisa menyebabkan inflamasi area panggul.
Di mana area panggul terdapat tuba falopi yang menghubungkan ovarium ke rahim, sehingga sangat mengganggu kesuburan. Jika hamil pun biasanya akan mengalami kehamilan ektopik.
Artinya janin dalam kandungan tidak bisa berkembang dengan sempurna. Bahkan, penyakit klamidia ini jika di derita Ibu hamil dapat menyebabkan kelahiran prematur, bayi mengalami infeksi pada mata, pneumonia hingga gangguan kesehatan lainnya.
Sementara itu melansir New Scientist di Amerika Serikat dan Inggris, penyakit klamidia memang sangat umum ditemukan. Penyakit klamidia pada pria bisa menyebabkan kerusakan genetik pada sperma yang menyebabkan infertilitas pria.
Pria dengan penyakit klamidia memiliki lebih dari tiga kali fragmentasi DNA dalam sperma mereka. Namun, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa pengobatan antibiotik yang tepat dapat membantu memulihkan integritas genetik sperma pria ini serta kesuburannya.
Nah, sebelum berencana menikah dan memiliki keturunan ada baiknya periksakan kesehatanmu secara keseluruhan terutama area intim. Agar jika terdapat penyakit klamidia dapat segera ditangani, sehingga dapat disembuhkan.
Editor: Atalya