Kelainan Sperma Bisa Jadi Penyebab Ibu Sulit Hamil, Lho!
Pasangan yang sudah menikah, tentu ingin segera menimang buah hati. Tapi sayangnya, ada beberapa masalah kesuburan yang membuat pasangan sulit untuk hamil.
Nah, yang perlu diketahui masalah tersebut nggak hanya datang dari pihak wanita saja, lho! Masalah kesuburan tersebut juga bisa terjadi pada pria. Salah satu masalah kesuburannya adalah kelainan sperma.
Seperti yang kita tahu, sperma normal memiliki bentuk kepala oval dan ekor yang panjang. Di luar dari bentuk tersebut bisa dipastikan bahwa pria tergolong memiliki kelainan sperma.
Kelainan sperma ini jarang sekali menjadi perhatian para pasangan. Padahal melakukan analisis sperma mungkin diperlukan untuk mengetahui jenis kelainan sperma yang dialami pria. Ketahui masalah kelainan sperma lebih lanjut dalam ulasan berikut!
Mengenal bentuk sperma
Spermatozoa atau sel sperma merupakan sel yang dihasilkan dari sistem reproduksi pria yang dikeluarkan bersamaan dengan air mani saat pria ejakulasi. Nah, bentuk sperma yang sempurna menjadi patokan bahwa sperma yang dihasilkan sangat berkualitas.
Sehingga memungkinkan untuk terjadi proses pembuahan untuk memungkinkan terjadinya kehamilan. Nah, produksi sperma ini dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti kadar hormon testosteron dan temperatur buah zakar.
Jika melansir Medical News Today sperma yang sehat biasanya terdiri dari tiga bagian yakni, kepala, badan dan ekor. Berikut adalah penjelasan lebih rincinya:
- Kepala
Kepala sperma mengandung kromatin, yang merupakan salah satu DNA yang bertugas membentuk kromosom.
Biasanya, baik sel sperma manusia maupun sel telur manusia masing-masing mengandung 23 kromosom. Ketika sperma dan sel telur bergabung, ini menghasilkan embrio dengan 46 kromosom.
Pada bagian kepala sperma ada salah satu bagian seperti topi yang oleh ahli medis dikenal dengan sebutan akrosom. Akrosom mengandung protein yang membantu sperma menembus kulit terluar telur.
- Badan
Bagian badan sperma mengandung mitokondria penghasil energi. Badan sperma menjadi struktur khusus yang cukup penting dalam menyediakan cadangan energi yang diperlukan sel sperma untuk bergerak.
- Ekor
Ekor sperma atau flagel memiliki fungsi untuk memungkinkan sperma bergerak dan berenang. Ekor ini akan mendorong sperma ke depan, menuju sel telur untuk melakukan pembuahan. Ekor sperma normal umumnya hanya ada satu, tidak bercabang ataupun cacat.
Jenis-jenis kelainan sperma
Kelainan sperma kerap menjadi penyebab wanita susah hamil yang jarang diketahui oleh pasangan. Kelainan sperma ini tidak bisa diketahui hanya dengan mata telanjang.
Diperlukan pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan jenis kelainan sperma yang dialami oleh tiap pria. Melansir Very Well Family berikut adalah jenis-jenis kelainan sperma yang perlu kita ketahui:
1. Aspermia
Aspermia adalah kondisi ketika saat ejakulasi berlangsung, tidak ada sperma yang keluar. Dalam aspermia, tidak ada air mani yang keluar sama sekali
Pria dengan kelainan sperma aspermia mungkin mengalami ejakulasi, tetapi mungkin juga tidak ada. Ini akibat tidak adanya sel sperma yang harus dilepaskan.
Aspermia juga dikenal sebagai ejakulasi kering. Aspermia sendiri disebabkan oleh:
- Eejakulasi retrograde
- Kelainan genetik (seperti sindrom Klinefelter atau cystic fibrosis)
- Kelainan bawaan pada saluran reproduksi
- Ketidakseimbangan hormon
- Diabetes
- Menjalakan pengobatan kanker
- Akibat disfungsi seksual yang parah.
2. Hypospermia
Hypospermia merupakan kelainan sperma yang membuat jumlah cairan air mani yang dikeluarkan sangat sedikit. Bahkan pada beberapa kasus ada yang jumlahnya kurang dari 1,5 ml.
Kondisi ini umumnya tidak menyebabkan gangguan kesuburan. Namun, apabila cairan air mani sedikit ditambah dengan konsentrasi sperma yang rendah, maka kondisi ini dapat menyebabkan gangguan kesuburan.
Biasanya karena dianggap tidak selalu menyebabkan gangguan kesuburan, maka jumlah air mani yang sedikit pada umumnya tidak perlu ditangani secara khusus.
3. Azoospermia
Berbeda dengan Aspermia, Azoospermia biasanya ditandai dengan tidak ditemukannya sel sperma pada semen atau air mani. Tapi mungkin juga bisa ditemui meskipun jumlahnya sangat sedikit.
Karena jumlahnya sangat sedikit hal ini membuat pria jadi memiliki tingkat kesuburan yang rendah. Namun, kondisi ini tergolong langka dan hanya memengaruhi 1% dari populasi pria di dunia.
4. Oligozoospermia
Oligozoospermia merupakan kelainan sperma yang membuat sperma hanya keluar dalam jumlah sedikit. Jumlah sperma yang sedikit ini sangat mungkin menyebabkan gangguan kesuburan.
Biasanya, jumlah sperma di bawah 20 juta sperma/ml dapat dikatakan sebagai oligozoospermia. Pada kasus yang parah, oligozoospermia ditandai dengan jumlah sperma bahkan di bawah 5 juta sperma/ml. Beberapa penyebab oligozoospermnia diantaranya adalah:
- Infeksi (misalnya infeksi menular seksual).
- Gangguan saat ejakulasi (ejakulasi retrograde), atau konsumsi obat-obatan tertentu.
- Gangguan hormonal.
- Paparan zat kimia berbahaya atau paparan logam berat tertentu, paparan suhu tinggi pada testis.
- Konsumsi alkohol dan obat-obatan terlarang.
- Obesitas atau kelebihan berat badan.
Akan tetapi oligozoospermia pada umumnya bisa diobati sesuai dengan penyebabnya. Penanganan dapat dilakukan dengan cara pembedahan, konsumsi obat tertentu dan perubahan pola hidup lebih sehat.
5. Asthenozoospermia
Kelainan sperma ini berupa penurunan pergerakan sperma yang bergerak melambat menuju sel telur. Kelainan ini dapat disebabkan berbagai masalah, seperti masalah genetik tertentu, kebiasaan merokok, trauma di area panggul, atau varikokel atau infeksi tertentu.
6. Teratozoospermia
Kelainan sperma teratozoospermia merupakan kondisi dimana bentuk sperma tidak normal. Hal ini bisa mengakibatkan penurunan gerak sperma dan mencegah sperma masuk ke dalam sel telur.
Penyebab teratozoospermia masih belum diketahui secara pasti. Pria dengan kondisi kelainan sperma ini disarankan menjalani pola hidup sehat dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang, berhenti merokok serta menjaga berat badan ideal.
7. Hyperspermia
Hyperspermia adalah kebalikan dari kondisi hypospermia. Hyperspermia ditandai dengan jumlah cairan sperma melebihi volume normal sampai lebih dari 15,5 ml.
Meski begitu, kelainan sperma ini sangat jarang ditemui. Sebenarnya kondisi ini tidak selalu menyebabkan masalah kesuburan.
Namun, jika cairannya terlalu banyak bentuk sperma tidak normal baru hal ini akan mengganggu kesuburan. Beberapa ahli beranggapan kondisi ini berhubungan dengan infeksi atau peradangan pada prostat.
Beberapa jenis kelainan sperma umumnya tidak memerlukan pembedahan untuk membantu mengatasi masalah tersebut. Olahraga teratur, menerapkan gaya hidup sehat dan konsumsi obat-obatan tertentu mungkin diperlukan jika kondisi kelainannya belum dirasa cukup parah.