Ibupedia

Kontrasepsi Darurat: Solusi Pencegah Kehamilan Saat Lupa Pakai Kondom

Kontrasepsi Darurat: Solusi Pencegah Kehamilan Saat Lupa Pakai Kondom
Kontrasepsi Darurat: Solusi Pencegah Kehamilan Saat Lupa Pakai Kondom

Apa itu kontrasepsi darurat?

Emergency contraception atau kontrasepsi darurat adalah cara untuk mencegah terjadinya kehamilan setelah melakukan hubungan intim tanpa proteksi. Misalnya, Ibu dan suami lupa pakai kondom saat bercinta semalam dan esoknya Ibu cemas tentang kemungkinan hamil. Nah, kontrasepsi darurat yang juga seringkali disebut kondar ini bisa jadi penolong terbaik Anda yang sedang menunda kehamilan.

Ada beberapa tipe pil kontrasepsi darurat ini. Yang pertama adalah levonogestrel. Pil kondar ini paling baik digunakan pada 72 jam pertama setelah berhubungan intim tanpa kondom. Jenis kondar yang kedua yakni ulipristal acetate. Produk ini bisa dipakai hingga maksimal 5 hari setelah berhubungan intim tanpa proteksi. Kontrasepsi darurat biasanya bisa dibeli dengan menggunakan resep dokter.

The intrauterine contraceptive device (coil)

Metode alternatif yang dapat Anda gunakan selain kontrasepsi darurat di atas adalah IUCD (coil). Buat yang satu ini, Anda memerlukan bantuan dokter atau perawat untuk memasukkan coil ke dalam tubuh. Cara ini sebaiknya dilakukan maksimal 5 hari setelah berhubungan seks tanpa proteksi. Keuntungannya adalah tingkat efektivitas hampir 100% jika dibandingkan dengan tablet hormon. Semua wanita dapat menggunakan coil, kecuali mereka yang memiliki alergi terhadap tembaga atau memiliki infeksi hati seperti endocarditis.

Bagaimana cara kerja kontrasepsi darurat?

Pil kontrasepsi darurat berisi hormon yang menyerupai levonegestrel progesterone dalam dosis tinggi yang apabila masuk ke tubuh wanita maka akan mencegah terjadinya kehamilan. Jumlah pil yang boleh dikonsumsi tergantung dari waktu penggunaan kontrasepsi itu sendiri.

Jauh lebih efektif apabila Ibu sesegera mungkin menelan pil ini setelah sesi penetrasi usai. Meskipun tentu saja Ibu dapat bersantai sejenak dan menelan pil beberapa jam setelah bercinta. Sebab, kontrasepsi darurat tetap dapat menurunkan risiko terjadinya kehamilan maksimal 120 jam pasca berhubungan intim.

Seberapa hebat hasil dari pemakaian kontrasepsi darurat?

Hanya ada sekitar 1 atau 2 orang dari tiap 100 wanita yang mengonsumsi pil kontrasepsi darurat yang tetap hamil meski telah melakukan semua prosedur dengan benar. Keefektivitasan metode kontrasepsi darurat ini dihitung secara berbeda dengan metode KB lainnya karena cuma metode ini saja yang digunakan setelah hubungan intim dilakukan. Nah, karena belum tentu semua orang sukses dalam mencegah kehamilan, maka tetaplah berkonsultasi pada dokter apabila haid Anda telat datang meski sudah mengonsumsi pil tersebut.

Proteksi terhadap Penyakit Menular Seksual

Salah satu kelemahan dari kontrasepsi darurat atau kondar adalah tidak adanya perlindungan terhadap penularan penyakit menular seksual. Yup, itulah mengapa Anda harus mengenal betul kesehatan seksual suami Anda. Apakah ia pernah bercinta dengan orang lain? Apakah ia mengidap penyakit seksual tertentu? Apakah ia pernah terlibat dalam pergaulan bebas? 

Efek samping kontrasepsi darurat

Setelah mengonsumsi pil kontrasepsi darurat, banyak wanita mengalami efek samping seperti mual, muntah, sakit perut, pusing, berkunang-kunang, dada sesak, dan kelelahan. Namun, efek samping tersebut sifatnya ringan dan akan membaik dengan sendirinya setelah lewat sehari atau dua hari. Selain itu, beberapa wanita juga mungkin akan mengalami haid yang kurang teratur untuk sementara waktu setelah mengonsumsi pil kontrasepsi darurat.

Siapa saja yang boleh memakai kontrasepsi darurat?

Ada alasan mengapa kontrasepsi ini dinamakan darurat, yakni hendaknya Anda memakai kontrasepsi darurat apabila kondisi benar-benar darurat. Kalau alasannya karena Anda malas memakai kondom dan lebih suka mengurusi perihal pencegahan kehamilan setelah puas berhubungan intim, maka sebaiknya jangan memakai metode ini! Anda baru boleh memakai kontrasepsi darurat apabila:

  • Kondom suami sobek atau bocor sehingga sperma masuk ke vagina.

  • Apabila Ibu lupa minum pil KB 2 hari berturut-turut.

  • Jika Ibu dipaksa melakukan hubungan intim tanpa proteksi.

  • Ketika kontrasepsi diafragma atau penutup serviks (cervical cap) bergeser dari tempatnya.

  • Apabila Ibu merasakan adanya dorongan kuat untuk memakai kontrasepsi darurat.

  • Selain itu, kontrasepsi darurat tidak dianjurkan bagi mereka yang sudah mengetahui bahwa mereka hamil. What's the point, anyway?

Beberapa hal yang dapat menyebabkan pil kontrasepsi darurat kurang efektif

  • Apabila Ibu menelan pil progesteron lebih dari 72 jam pertama pasca berhubungan intim (sesuai dengan ketentuan prosedur) atau Anda mengonsumsi pil ulipristal di atas 120 jam setelah usai berhubungan intim.

  • Apabila Ibu muntah setelah 3 jam awal mengonsumsi pil dan Anda tidak lagi menelan pil tersebut dengan dosis yang sama sebagai gantinya.

  • Jika Anda pernah melakukan hubungan intim tanpa pengaman beberapa hari sebelumnya.

  • Ketika Anda melakukan hubungan intim tanpa pengaman lagi setelah menelan pil kontrasepsi darurat.

Di mana pil kontrasepsi darurat dapat dibeli?

Umumnya, Ibu dapat menemukan pil tersebut di toko obat manapun. Ibu juga bisa mendapatkannya dengan resep dari dokter. Biasanya petugas kesehatan akan meminta KTP atau surat nikah untuk memberikan resep tersebut. 

Berapa harga pil kontrasepsi darurat?

Harganya tergantung dari jenis pil itu sendiri, tapi rata-rata dibandrol seharga Rp50.000 - Rp70.000. Kalau tidak ingin merogoh kocek untuk membeli pil kontrasepsi darurat ini, maka sebaiknya lebih berhati-hatilah saat melakukan hubungan intim.

(Yusrina)

Follow Ibupedia Instagram