Prediksi Masa Subur Dengan Suhu Basal Tubuh Dan Lendir Serviks
Anda sedang menjalani program hamil? Yuk, belajar memprediksi masa subur sehingga peluang hamil lebih besar.
Mudahkah mengetahui kapan Anda sedang dalam masa subur? Ya, Bunda, ada beberapa cara mudah untuk menentukan masa subur wanita.
Anda tinggal pilih, mau menggunakan alat yang banyak dijual di apotek atau lewat perhitungan sendiri? Jika Anda memilih cara yang kedua, Anda bisa mencoba memperhatikan suhu basal tubuh (basal body temperature atau BBT) dan lendir serviks Anda.
Suhu Basal Tubuh
Apa itu BBT? BBT adalah suhu tubuh terendah dalam rentang waktu 24 jam. Waktu terbaik untuk mengukurnya adalah ketika Anda pertama kali bangun di pagi hari. Bahkan sebelum anda keluar kamar untuk gosok gigi atau mengawali hari, sebaiknya Anda mengukur BBT Anda terlebih dahulu dengan cara memasukan termometer basal ke dalam mulut untuk mendapatkan hasil BBT terbaik.
Termometer basal diperlukan karena jenis termometer ini dapat menunjukkan perubahan derajat sekecil apapun, sedangkan termometer reguler tidak bisa sesensitif ini. Lakukan pengukuran BBT setiap pagi pada jam yang sama.
Setiap selesai mengukur BBT, selalu catat suhu basal tubuh Anda dalam chart (yang biasanya diperoleh ketika Anda membeli termometer basal di apotek) atau bisa juga di buku pribadi. Nah, dari catatan setiap hari tersebut akan terbentuk pola tubuh Anda.
Sebelum ovulasi, BBT berkisar antara 36,2 hingga 36,5 derajat Celcius. Namun pada dua atau tiga hari setelah ovulasi, terjadi perubahan hormonal sehingga BBT meningkat 0,4-1 derajat hingga masa menstruasi berikutnya. Anda mungkin memperhatikan suhu naik turun setelah berhubungan intim, namun jika suhu tidak naik, berarti Anda belum hamil. Jika Anda sedang hamil, suhu tubuh akan meningkat.
Selain memprediksi masa subur, chart BBT bisa juga menunjukkan masalah kesuburan. Sebagai contoh, jika pada fase tertentu siklus Anda pendek, mungkin Anda memiliki masalah ketidakseimbangan hormon.
Perlu diingat juga ya Bunda, jangan mencatat suhu basal tubuh ketika Anda sedang sakit atau Anda terlambat melakukan tes BBT sejak pertama kali bangun pagi karena hasilnya akan tidak akurat.
Lendir Serviks
Jika Anda kesulitan memprediksi masa subur lewat chart BBT, mungkin Anda bisa mencoba cara lain yakni mengamati lendir serviks Anda. Seperti Anda ketahui, Anda akan mendapati perbedaan jumlah, warna, maupun tekstur lendir serviks dalam siklus haid Anda yang diakibatkan oleh naik turunnya kadar hormon. Dengan memperhatikan lendir serviks dan mencatat perubahan-perubahannya, Anda akan terbantu mengetahui kapan masa subur Anda.
Diawali saat haid, tentu yang keluar adalah darah menstruasi. Ketika haid berhenti, biasanya daerah kewanitaan Anda terasa kering selama beberapa hari. Setelah itu, lendir serviks mulai keluar yang diawali dengan lendir berwarna putih kental yang jika ditarik sedikit memanjang dan lengket. Namun jika dites dengan jari, lendir tersebut mudah pecah. Dan pada fase ini, kemungkinan hamil sudah mulai ada namun belum besar.
Saat menjelang ovulasi (sekitar 2-3 hari sebelumnya), lendir menjadi lebih bening dan licin seperti putih telur mentah dan jumlahnya makin banyak. Ini pertanda Anda dan suami siap tempur. Sebab dengan kualitas lendir yang bening dan licin sperma mudah mendekati sel telur. Hari terakhir Anda melihat lendir seperti putih telur mentah ini makin banyak jumlahnya, itu berarti Anda sedang dalam puncak masa subur.
Sama seperti metode pengukuran suhu basal tubuh, waktu terbaik untuk mengamati lendir serviks ini adalah ketika Anda pertama kali ke kamar kecil di pagi hari.
(Dini)