Waspadai Bahaya Cairan Pembersih pada Kesuburan Anda
Salah satu hal yang bisa dijadikan alasan untuk melewatkan kegiatan bersih-bersih di rumah adalah karena adanya bahan kimia beracun yang umum ditemui pada zat pembersih yang bisa mempengaruhi kesuburan Anda. Ada cukup bukti yang membuat kita perlu mewaspadai efek bahan kimia yang beresiko bagi proses reproduksi kita.
Yang menjadi persoalan adalah kurangnya informasi yang bisa kita peroleh dari label kemasan produk ini. Kemasan dengan tulisan “all-natural” atau “biodegradable” tidak berarti benar-benar aman untuk digunakan. Berikut ini beberapa bahan kimia berbahaya yang kemungkinan Anda dapati saat membersihkan rumah:
Surfaktan berbahan dasar petroleum
Jenis bahan kimia alkyl phenoxy ethoxylates (APEs), memang kurang dikenal di masyarakat, tapi memiliki resiko bahaya ketika digunakan. APEs merupakan surfaktan, senyawa yang menyebabkan molekul permukaan air cepat menurun, dan sangat sering dijumpai pada produk deterjen pakaian dan pelembut kain.
Pada penelitian terhadap binatang, APEs bisa mengakibatkan berkurangnya jumlah sperma dan ukuran testis. Karena sifatnya yang tidak biodegradable, APEs masuk ke sistem air setelah proses pencucian pakaian. Efek APEs pada manusia belum bisa dijelaskan secara ilmiah. Namun, perlu digarisbawahi bahwa salah satu jenis APEs, yaitu nonoxyl-9, dapat digunakan sebagai pembunuh sperma.
Pewangi
Pewangi sintetis pada produk pembersih seperti deterjen pakaian, sering kali terikat oleh zat kimia yang disebut phthalates. Pabrik produsen menggunakan bahan kimia ini dengan tujuan agar Anda dapat mencium bau harum saat membuka kemasan, saat menggunakannya, dan saat mencium aroma pakaian.
Pewangi pada pakaian bisa menyebar dengan cepat. Phthalates mengikat wangi dengan pakaian sehingga Anda bisa tetap mencium harumnya. Produk pembersih udara dengan berbagai variannya juga patut dihindari. Resiko lain yang mungkin terjadi setelah penggunaan produk ini adalah alergi, asma, dan kerusakan ginjal. Penghilang bau yang alami seperti baking soda dan udara segar dapat menjadi pilihan alternatif paling baik.
Zat pelarut
Zat pelarut bisa ditemukan pada pembersih kaca, pembersih karpet, pembersih untuk permukaan yang keras, dan pembersih oven yang mengandung EGBE atau 2-butoxyethanol. Zat ini terbukti mempengaruhi masalah kesuburan pada uji coba terhadap binatang. Larutan yang bisa menembus minyak juga bisa dengan mudah masuk ke kulit dan tubuh. Penelitian di Cina yang melakukan monitor pada kesuburan juga menunjukkan adanya keterkaitan antara penurunan tingkat kesuburan pada wanita dengan pemaparan bahan kimia ini dalam tingkat yang tinggi.
Pilihan terbaik bagi pasangan yang ingin memiliki anak adalah dengan menghindari penggunaan bahan-bahan kimia yang telah disebutkan tadi. Reproduksi merupakan proses yang sensitif dan rumit. Semua bahan kimia memang telah diuji tapi tidak secara bersamaan, sehingga tidak diketahui secara pasti efek pencampuran bahan kimia terhadap kesuburan manusia.
Hal yang membuat sulit untuk memilih pembersih yang aman adalah komposisi bahan yang tidak tertera dengan jelas pada kemasannya. Coba Anda cek website perusahaan produsen dan cari tahu apa saja isi dari produk pembersih yang Anda gunakan.
Untuk informasi yang lebih rinci, Anda bisa menghubungi nomor telepon customer service yang biasanya tertera pada kemasan, lalu tanyakan jenis bahan kimia yang ada di produk yang mereka buat. Jika pihak perusahaan menolak untuk memberikan informasi atas pertanyaan yang Anda ajukan, berarti perusahaan tersebut tidak bisa Anda percaya.
Beberapa bahan untuk membuat pembersih alternatif sebenarnya dapat ditemui di rumah Anda. Yang bisa Anda gunakan antara lain:
- Cuka putih
Cuka memiliki banyak kegunaan di rumah mulai dari menembus lapisan minyak hingga sebagai disinfektan. - Baking soda
Baking soda merupakan zat penyerap bau yang alami dan bisa digunakan untuk menghilangkan bau pada karpet atau lemari pendingin. Bahan ini juga berfungsi sebagai pembersih yang bersifat ringan. - Jus lemon
Jus lemon bisa digunakan untuk menghilangkan buih sabun dan endapan air yang susah dibersihkan. Saat dicampur dengan baking soda dan atau cuka, jus lemon akan berubah menjadi pasta pembersih.
Anda bisa membuat sendiri larutan pembersih dengan mencampurkan dua gelas cuka asam dengan air. Lalu tuangkan beberapa tetes minyak berbau harum untuk wangi yang Anda sukai. Untuk meningkatkan kinerja pembersih agar bisa menghilangkan kotoran membandel, letakkan campuran larutan ini di microwave dalam kemasan kaca hingga sedikit panas.
Saat memilih produk untuk membersihkan rumah Anda, periksa terlebih dulu kemasannya dan pastikan untuk menghindari produk yang berlabel “toxic.” Hindari juga semua bahan kimia yang disebutkan pada artikel ini. Sebisa mungkin gunakan produk pembersih alami untuk memastikan keamanannya saat digunakan.
Jika produk yang Anda gunakan tidak bersifat natural atau buatan sendiri, ikuti saran berikut agar Anda lebih berhati-hati:
- Gunakan botol semprot dengan pompa daripada botol aerosol untuk membatasi jumlah uap yang Anda hirup.
- Saat menggunakan produk pembersih, pastikan melakukannya di area berventilasi baik untuk mengurangi hisapan uap yang masuk ke tubuh.
- Kulit bersifat menyerap, karena itu selalu gunakan sarung tangan ketika menggunakan pembersih berbahan kimia.
(Isma)