Ibupedia

Wow! Ternyata Biaya Bayi Tabung Tak Lagi Semahal Dulu!

Wow! Ternyata Biaya Bayi Tabung Tak Lagi Semahal Dulu!
Wow! Ternyata Biaya Bayi Tabung Tak Lagi Semahal Dulu!

Bayi tabung  merupakan penanganan kesuburan di mana sperma dan sel telur digabungkan di laboratorium. Embrio yang dihasilkan dinilai kualitasnya, dan satu atau lebih di masukkan ke dalam rahim melalui serviks.

Jumlah embrio yang ditransfer biasanya bergantung jumlah sel telur yang terkumpul dan usia ibu. Ketika tingkat implantasi menurun karena faktor seperti usia wanita, semakin banyak sel telur akan ditanam untuk meningkatkan kemungkinan implantasi. Tapi, semakin besar sel telur yang ditransfer meningkatkan kemungkinan memiliki kehamilan kembar. Pastikan untuk berbicara pada dokter sebelum prosedur agar Anda bisa sepakat berapa banyak jumlah embrio yang akan ditanam.

Bayi tabung boleh dilakukan untuk siapa saja?

Bayi tabung bisa membantu Anda hamil bila Anda mengalami masalah ovulasi atau kualitas sel telur, tuba falopi tersumbat, atau endometriosis. Bayi tabung juga bisa dilakukan bila pasangan mengalami masalah dengan jumlah atau motalitas sperma, atau bila Anda menggunakan donor sel telur untuk menjadi hamil.

Bayi tabung jadi pilihan bila dokter tidak bisa menentukan masalah kesuburan atau bila penanganannya tidak berhasil.

Dibutuhkan waktu sekitar 4 sampai 6 minggu untuk melengkapi satu siklus bayi tabung. Anda perlu menunggu beberapa minggu hingga sel telur matang. Lalu Anda dan pasangan perlu berada di rumah sakit atau klinik sekitar setengah hari untuk sel telur difertilisasi. Kemudian Anda perlu datang kembali 3 sampai 5 hari setelahnya untuk embrio dimasukkan ke dalam rahim, tapi Anda bisa pulang di hari yang sama.

Anda bisa memilih menggunakan donor sel telur, sperma, atau embrio. Tapi pastikan berbicara dengan konselor yang berpengalaman berkaitan dengan masalah donor. Anda juga perlu tahu berbagai masalah hukum yang berhubungan dengan pendonoran ini termasuk hak legal donor.

Tahapan dalam program bayi tabung

Ketika memilih prosedur bayi tabung, Anda akan melewati tahapan berikut ini:

  • Stimulasi ovarium. Pada 8 hingga 14 hari mendekati awal siklus menstruasi, Anda diminta meminum gonodotropin, jenis obat kesuburan yang menstimulasi ovarium untuk mematangkan sel telur berlipat ganda untuk fertilisasi. Anda juga perlu minum hormon sintetis seperti leuprolide atau cetrorelix agar tubuh tidak melepas sel telur terlalu dini.

  • Perkembangan folikel. Selama mengonsumsi obat, dokter akan memeriksa Anda tiap 2 atau 3 hari untuk mengecek tingkat hormon darah dan USG ovarium. Ini untuk memonitor perkembangan folikel, kantong berisi cairan di mana sel telur matang. Ketika folikel siap, Anda akan menerima suntikan yang bisa membuat sel telur matang sepenuhnya dan akhirnya dapat dibuahi. Sekitar 36 jam setelah suntikan, sel telur siap untuk diambil.

  • Pengambilan sel telur. Dokter memberi anestetik dan memasukkan alat melalui vagina  untuk melihat ovarium dan mengidentifikasi folikel. Jarum kecil lalu dimasukkan melalui dinding vagina untuk mengangkat sel telur dari folikel. Biasanya diperoleh 8 hingga 15 sel telur. Anda akan merasakan kram dan keluar bercak darah selama beberapa hari setelahnya, tapi kebanyakan wanita merasa lebih baik dalam satu atau dua hari setelah melakukan proses ini.

  • Fertilisasi. Dokter memeriksa sel telur sebelum menggabungkannya dengan sperma pasangan dan menginkubasinya selama satu malam. Fertilisasi biasanya terjadi saat ini, tapi sel telur yang tidak normal tidak akan dibuahi. Bila kualitas sperma buruk, atau fertilisasi tidak berhasil selama siklus bayi tabung sebelumnya, dokter bisa merekomendasikan penggunaan teknik yang disebut intracytoplasmic sperm injection (ICSI). Dengan teknik ini, sperma tunggal dimasukkan langsung ke tiap sel telur yang matang.

  • Perkembangan embrio. Tiga hari setelah sel telur diambil, beberapa sel telur yang berhasil dibuahi menjadi 6 hingga 10 sel embrio. Di hari ke 5, beberapa embrio ini menjadi blastokista dengan kantung berisi cairan dan jaringan yang mulai terpisah menjadi plasenta dan janin.

  • Pemilihan embrio. Dokter memilih satu atau beberapa embrio yang paling tepat untuk ditempatkan di rahim 3 hingga 5 hari setelah sel telur diambil. Bila ada embrio yang tersisa, bisa dibekukan dan digunakan untuk siklus bayi tabung berikutnya.

  • Penanaman embrio. Bergantung usia dan diagnosa, dokter menempatkan satu hingga 5 embrio di rahim dengan memasukkan kateter melalui serviks. Anda akan merasakan kram ringan, tapi tidak perlu menggunakan anestesi.

  • Bila berhasil, embrio tertanam di dinding rahim dan terus tumbuh menjadi janin. Jika lebih dari satu embrio yang dimasukkan, kemungkinan hamil lebih tinggi begitu juga kemungkinan kehamilan kembar. Sekitar 20 persen bayi yang lahir melalui bayi tabung adalah kembar dua, tiga, atau lebih.

Siklus bayi tabung

Dibutuhkan sekitar 4 hingga 6 minggu untuk menyelesaikan satu siklus bayi tabung. Anda harus menunggu beberapa minggu agar sel telur matang. Lalu sel telur dibuahi dan Anda kembali ke dokter 3 hingga 5 hari setelahnya untuk memasukkan embrio ke rahim.

Keberhasilan bayi tabung bergantung penyebab masalah kesuburan dan usia pasangan. Wanita yang lebih muda biasanya memiliki sel telur yang lebih sehat dan tingkat keberhasilan lebih tinggi.

Sejauh ini tak ada masalah medis yang langsung terkait dengan prosedur bayi tabung. Prosedur bayi tabung juga tidak terkait dengan kanker. Penelitian terbaru menunjukkan tak ada hubungan antara obat kesuburan induksi ovulasi dan kanker. Penelitian terdahulu menyatakan paparan pada obat kesuburan bisa memicu risiko kanker indung telur atau kanker lain pada sistem reproduksi wanita.

Tingkat keberhasilan bayi tabung

Hasil dari proses bayi tabung bervariasi, bergantung masalah kesuburan yang dialami tiap pasangan dan usia. Wanita yang lebih muda biasanya memiliki sel telur lebih sehat dan tingkat keberhasilannya lebih tinggi. Berdasarkan data, persentase siklus bayi tabung yang menghasilkan kelahiran hidup (di mana satu bayi atau lebih dilahirkan) sekitar:

  • 40 persen untuk wanita usia 34 tahun ke bawah

  • 31 persen untuk wanita usia antara 35 sampai 37 tahun

  • 21 persen untuk wanita usia 38 sampai 40 tahun

  • 11 persen untuk wanita usia 41 sampai 42 tahun

  • 5 persen untuk wanita usia lebih dari 43 tahun.

Pendapat pro terhadap bayi tabung

  • Tingkat keberhasilan. Bayi tabung menjadi prosedur reproduksi yang dibantu teknologi paling tua, yakni sejak tahun 1978. Bayi tabung telah cukup lama dilakukan dan peneliti melakukan penelitian kesehatan pada anak yang dikandung dengan metode ini. Sejauh ini, tidak ada masalah medis yang langsung berhubungan dengan prosedur ini.

  • Tidak berhubungan dengan kanker. Penelitian menunjukkan tidak ada hubungan antara obat kesuburan untuk menginduksi ovulasi dan kanker. Penelitian awal menyatakan paparan terhadap obat kesuburan bisa memicu risiko lebih tinggi kanker indung telur atau kanker lain pada sistem reproduksi wanita.

  • Teknik yang terus ditingkatkan. Peneliti terus meningkatkan prosedur bayi tabung. Misalnya, pembekuan embrio menghasilkan tingkat kehamilan bayi tabung sama dengan embrio yang segar.

Pendapat kontra terhadap bayi tabung

  • Mahal dan makan waktu. Pembuahan sel telur di luar tubuh membutuhkan biaya untuk tugas laboratorium dan pengobatan. Memonitor respon Anda terhadap obat kesuburan juga butuh waktu lama, yang sering mengharuskan pemeriksaan ke dokter untuk tes darah dan USG.

  • Kemungkinan kembar. Karena lebih dari satu embrio yang dimasukkan ke rahim, kemungkinan bayi kembar 2 atau lebih sekitar 20 persen. Meski banyak pasangan merasa hamil anak kembar sebagai berkah, kadang ini meningkatkan risiko keguguran dan komplikasi lain seperti persalinan prematur. Beberapa dokter akan menyarankan Anda untuk memilih bila ada 3 embrio atau lebih berhasil ditanam. Ini merupakan keputusan yang serius yang melibatkan emosi dan psikologis. Hingga saat ini peneliti masih mencari teknik mencegah janin kembar.

  • Risiko kehamilan ektopik. Wanita yang kesulitan hamil mengalami peningkatan risiko kehamilan ektopik, bagaimanapun cara mereka untuk hamil. Dan semua penanganan reproduksi yang dibantu teknologi, termasuk bayi tabung, juga membuat kehamilan ektopik lebih mungkin terjadi. Kehamilan ektopik terjadi ketika embrio tertanam di tuba falopi atau rongga perut, bukan di rahim. Kondisi ini ditangani dengan pengobatan methotrexate atau dengan pengangkatan embiro melalu prosedur bedah untuk mencegah cedera berat pada ibu ketika embrio terus tumbuh.

  • Risiko ovarian hyperstimulation syndrome (OHSS). OHSS bisa terjadi ketika wanita merespon obat kesuburan terlalu bagus dan memproduksi terlalu banyak sel telur. Sekitar 10 sampai 20 persen wanita yang minum gonadotropin mengalami OHSS bentuk ringan, kondisi yang ditandai dengan penambahan berat badan dan rasa kembung.

Beberapa ada yang mengalami nafas pendek, pusing, nyeri panggul, mual, dan muntah. Bila Anda mengalami OHSS, indung telur membengkak beberapa kali dari ukuran normal dan memproduksi cairan yang terkumpul di rongga perut. Normalnya, kondisi ini membaik dengan sendirinya dengan bed rest dan monitoring seksama oleh dokter. Tapi di kasus yang jarang terjadi, ini bisa mengancam keselamatan, dan Anda perlu dirawat di rumah sakit untuk monitoring dan penangan yang lebih intensif.

  • Potensi komplikasi untuk bayi. Bayi yang dikandung melalui penanganan teknologi tinggi seperti bayi tabung bisa lebih mungkin lahir prematur atau memiliki berat lahir rendah. Bayi bisa juga memiliki risiko sedikit lebih tinggi mengalami cacat lahir. Tapi para ahli tidak bisa memastikan apakah ini berasal dari masalah kesuburan seperti usia.

  • Ada kemungkinan tidak berhasil. Hingga 20 persen siklus bayi tabung bisa batal sebelum sel telur dibuahi, biasanya karena tidak ada folikel yang cukup untuk berkembang. Menurunkan risiko OHSS jadi alasan pembatalan lainnya.

Efek samping bayi tabung

Meski Anda perlu berhati-hati setelah prosedur embrio dimasukkan ke rahim, kebanyakan wanita bisa melakukan aktivitas normal di hari berikutnya. Beberapa efek samping dari bayi tabung bisa berupa:

  • Mengeluarkan cairan berwarna jernih atau mengandung sedikit darah setelah prosedur

  • Kram ringan

  • Kembung ringan

  • Sembelit

  • Payudara terasa lunak.

Bila mengalami gejala berikut, segera hubungi dokter:

  • Pendarahan vaginal berat

  • Nyeri panggul

  • Darah di urin

  • Demam lebih dari 38 derajat Celsius.

Beberapa efek samping obat kesuburan bisa berupa:

  • Sakit kepala

  • Mood swing

  • Nyeri perut

  • Kembung perut.

Bayi tabung dengan harga murah

Bunda, bila Anda berencana mengikuti program bayi tabung, jangan dulu berkecil hati karena biayanya yang mahal. Sekarang sudah ada beberapa rumah sakit dan klinik yang memiliki program bayi tabung dengan harga terjangkau. Kisaran harga yang ditawarkan antara 20 hingga 50 juta.

Berikut ini beberapa rumah sakit di Jakarta yang menawarkan program bayi tabung:

  1. Klinik Morula RS Bunda Jakarta

    Klinik yang berlokasi di Menteng ini melayani program bayi tabung dengan kisaran harga mulai dari Rp.40 juta. Nominal tersebut sudah termasuk IVF, pemeriksaan lab, dan lain-lain. Tapi harga ini akan menyesuaikan dengan kondisi pasien yang berbeda-beda, misalnya pasien dengan endometriosis atau sperma suami buruk sehingga obat yang diberikan juga berbeda.

    Alamat:

    Klinik Morula RS Bunda Jakarta

    Jl Teuku Cik Ditiro No. 24, Menteng, Jakarta Pusat, Telp. (021) 3926393.

  2. Klinik FFC (Family Fertility Center) di RS Family Pluit Jakarta

    Klinik Family Fertility Center di rumah sakit ini beroperasi sejak tahun 2004. Biaya untuk program bayi tabung antara Rp.20 hingga 65 juta. Salah satu program bayi tabung yang ditawarkan bersifat natural, yakni tidak menggunakan obat-obatan. Sel telur matang dengan sendirinya di dalam tubuh kemudian diambil melalui pembedahan dan disatukan dengan sperma di laboratorium. Setelah pembuahan berhasil, embrio ditanamkan ke dalam rahim.

    Alamat:

    Klinik FFC (Family Fertility Center) di RS Family Pluit Jakarta

    Jl. Pluit Mas Raya 1 Blok A. 2A-5A, Jakarta Utara, 14450. Telp. (021) 669 5066, 669 4990.

  3. Klinik Melati RSAB Harapan Kita

    Di klinik ini biaya program bayi tabung yang paling murah sekitar Rp.24 juta dan tertinggi mencapai Rp.80 juta. Klinik ini sudah melayani pasien selama 24 tahun dengan tingkat keberhasilan mencapai 30 hingga 40 persen. Layanan klinik mencakup pemeriksaan kesuburan, inseminasi intra uterin, analisa sperma, simpan beku sperma dan embrio, laparoscopy dan lain-lain.

    Alamat:

    Klinik Melati RSAB Harapan Kita

    Jl. Letjend. S. Parman Kav. 87, Slipi, Jakarta Barat, 11420. Telp. (021) 5668284.

  4. Klinik Daya Medika

    Klinik Daya Medika yang berlokasi di Tomang menawarkan program bayi tabung dengan kisaran harga Rp.30 juta. Harga yang terjangkau ini dikarenakan penerapan metode SMART (Sophisticated, Modern, Affordable, Reproductive Technology). Pakar bayi tabung di klinik ini menjamin tingkat keberhasilan program bayi tabung di atas 50 persen.

    Alamat:

    Klinik Daya Medika

    Jl. Tomang Tol Raya Blok A1 No.16-18, Kedoya Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Telp. (021) 5812781.

  5. Klinik Aster

    Di Bandung, program bayi tabung dengan harga terjangkau bisa Anda peroleh di RSUP dr. Hasan Sadikin yang beralamat di. Kisaran harganya Rp.49 juta untuk satu siklus. Satu siklus berarti mulai dari pengambilan sel telur dan sel sperma, pembuahan menjadi embrio, dan penanaman embrio di dalam rahim hingga menjadi kehamilan.

    Akan ada penambahan biaya untuk penyimpanan embrio dalam freezer. Begitu juga bila proses kehamilan gagal, dan embrio dimasukkan lagi ke dalam rahim. Pihak klinik juga menyediakan paket bayi tabung dengan harga Rp.30 hingga 40 juta, tapi ini khusus untuk pasien dengan infertilitas tak terjelaskan, yakni pasien yang sudah menjalani pemeriksaan, organ reproduksi dalam kondisi baik, tapi tidak bisa memperoleh keturunan.

    Alamat:

    Klinik Aster

    Gedung COT Lantai 4 RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung, Jl. Pasteur No. 38 Bandung. Telp. (022) 7081 3800.

(Ismawati)

Follow Ibupedia Instagram