8 Makanan Terbaik untuk Bayi
Karena perutnya yang kecil, bayi belum dapat mencerna makanan terlalu banyak. Itulah mengapa Bunda harus memastikan bahwa asupan makanan yang ia terima mengandung cukup nutrisi. Berikut Ibupedia telah merangkum 8 jenis makanan terbaik bagi si kecil, namun ingat ya Bun, bayi baru boleh mengonsumsi makanan padat setelah umur 6 bulan. Jangan lupa konsultasikan pada dokter anak sebelum memberikan makanan-makanan ini, mengingat alergi pada anak sangatlah beragam dan berbeda satu sama lainnya.
Bunda juga dapat mengidentifikasi sendiri alergi pada sang buah hati. Setelah mengenalkan si kecil pada satu jenis makanan, tunggu hingga 3 hari sebelum mengenalkan jenis makanan lainnya agar dapat melihat efeknya pada si kecil. Namun tentu, memeriksakan diri ke dokter anak adalah tindakan yang lebih bijak. Nah, kalau si kecil masih belajar untuk menelan makanan padat, maka jangan lupa untuk menghaluskan makanan-makanan ini ya, Bun.
1. Pisang
Buah yang satu ini memang paling sering digunakan oleh ibu-ibu di Indonesia untuk mengajari anaknya menelan makanan padat. Pisang memang bagus karena mengandung banyak karbohidrat untuk mencukupi kebutuhan energi si kecil. Selain itu, serat yang terkandung di dalam pisang juga turut menjaga kesehatan pencernaan sang buah hati. Pisang sangat cocok dibawa kemana saja karena mudah dikupas, tidak perlu memakai pisau atau membuang biji-bijinya terlebih dahulu.
Cara penyajian:
Pisang dapat dihidangkan dengan berbagai cara. Untuk bayi yang sudah cukup besar, mereka boleh memakan pisang yang sudah dpotong-potong sebagai camilan. Untuk bayi yang lebih kecil, pisang sebaiknya dihaluskan lebih dahulu. Di Indonesia, pisang biasa disajikan dalam bentuk sehalus bubur.
2. Alpukat
"Alpukat adalah sumber makanan yang kaya akan lemak tak jenuh,” ujar pakar nutrisi Leanne Cooper yang juga penulis buku What Do I Feed My Baby: AStep-by-Step Guide to Solids. Leanne menyebutkan bahwa komposisi lemak yang ada pada alpukat nyaris sama dengan air susu Ibu. Lemak tak jenuh itu sendiri adalah lemak baik yang dibutuhkan dalam proses pengembangan otak bayi.
Cara penyajian:
Cobalah untuk mengombinasikan alpukat yang telah dipotong-potong dengan jenis makanan lain, seperti keju krim, apel, atau ikan kalengan. Saat anak sedang bermain, coba Bunda ganti biskuit kesukaannya dengan alpukat yang lebih menyehatkan ini.
3. Daging
Banyak yang mengira bahwa daging bukanlah jenis makanan yang tepat buat bayi, namun hal ini disanggah oleh Ari Brown, penulis buku Baby 411: Clear Answers and Smart Advice for Your Baby's First Year. Menurutnya, "Daging adalah sumber utama seng dan zat besi”.
Cara penyajian:
Daging rebus! Yup, makanan rebusan memang paling cocok untuk bayi karena selain mudah dibuat, juga mudah untuk dikunyah.Selalu pastikan agar daging tersebut direbus sempurna ya Bun, supaya lembut dan nikmat. Anda boleh menambahkan jahe, sayuran, dan bumbu-bumbu lainnya agar si kecil makin suka dengan rasa makanan buatan Bunda.
4. Ubi Jalar
Ubi jalar adalah sumber potassium, vitamin C, serat, serta mengandung beta karoten yang dibutuhkan tubuh untuk melawan beberapa jenis kanker dan menangkal radikal bebas. Biasanya bayi lebih memilih untuk memakan ubi jalar dibanding sayuran lain karena rasanya yang manis.
Cara penyajian:
Setelah dimasak dan dipotong-potong, Bunda dapat menghidangkannya dalam bentuk bubur. Makanan ini bagus untuk bayi yang baru mulai belajar menelan makanan solid.
5. Telur
Bunda pasti sudah mengetahui keistimewaan telur yang banyak mengandung protein, seng, serta vitamin B12, D, E, serta A. Kuning telur juga membawa manfaat choline yang menurut penelitian sangat penting untuk membantu meningkatkan kesehatan otak. Meski begitu, banyak masyarakat yang masih belum berani memberikan anaknya telur hingga sebelum usia satu tahun karna kuatir akan reaksi alergi. Tetapi kini para peneliti telah sepakat bahwa telur bagus untuk kesehatan bayi, kecuali memang keluarga tersebut memiliki riwayat alergi dengan telur. Karena sumber protein dan nutrisinya sangat tinggi, sebaiknya Bunda memberikan telur pada si kecil setelah mendapatkan persetujuan dari dokternya.
Cara penyajian:
Telur rebus tetap menjadi sajian yang paling praktis dan cocok dibawa kemana saja. Bentuknya yang lonjong dan teksturnya yang kenyal juga akan menarik minat si kecil untuk memakannya.
6. Wortel
Kalau si kecil bertanya mengapa wortel berwarna oranye, maka jawabannya adalah karena kandungan beta-karoten dalam sayuran ini sangat tinggi. Beta karoten sendiri adalah suatu antioksidan yang mampu mengubah vitamin A dalam tubuh serta membantu perkembangan dan kesehatan mata. Setelah dimasak, wortel akan mengeluarkan rasa manis alami yang disukai oleh anak. Terlebih, bayi memang cenderung menyukai rasa manis.
Cara penyajian:
Pastikan wortel telah dimasak atau dikukus hingga benar-benar lembut. Bunda boleh memilih untuk menghaluskannya lalu menyajikannya seperti bubur. Atau, jika si kecil sudah bisa mengonsumsi makanan yang bertekstur, maka wortel bisa Anda sajikan kecil-kecil. Biarkan anak Anda membawa dan mengunyah makanannya sendiri.
7. Yoghurt
Khasiat yoghurt untuk melancarkan pencernaan memang tidak diragukan lagi, itulah mengapa para Ibu gemar memasukkan yoghurt ke dalam diet mereka. Tapi ternyata makanan ini juga baik lho untuk si kecil. Pasalnya, selain terkenal karena kandungan kalsium dan proteinnya yang tinggi, yoghurt juga mengandung fosfor yang membantu terbentuknya tulang serta gigi yang sehat pada bayi Anda. Selain itu, yoghurt juga mengandung banyak bakteri-bakteri baik yang akan melancarkankan saluran pencernaan serta menjaga imunitas sang buah hati.
Nah, karena bayi Anda membutuhkan lemak dalam asupan makanan mereka, pilihkan whole-milk yoghurt daripada jenis low-fat atau fat-free. Bunda juga sebaiknya menghindari yoghurt yang mengandung perasa karena kadar gulanya tinggi. Bagi bayi di bawah usia satu tahun, lebih baik Bunda konsultasikan dulu ke dokter ya sebelum memberikan makanan ini. Siapa tahu si kecil memiliki reaksi alergi terhadap susu sapi yang terkandung di dalam yoghurt.
Cara penyajian:
Karena teksturnya yang lembut, yoghurt dapat langsung diberikan pada anak. Jika Bunda ingin menambahkan rasa, boleh kok dicampur dengan potongan-potongan buah seperti alpukat atau pisang.
8. Aneka Jeruk
Termasuk di dalamnya jeruk mandarin, lemon, dan jeruk bali adalah sumber vitamin C yang baik bagi tubuh. Jeruk mampu membantu pembentukan kolagen yang ada pada otot, tulang, dan jaringan tubuh lainnya. Vitamin C juga cepat dalam menyembuhkan luka serta membantu penyerapan zat besi. Selain itu, kandungan potassium di dalam jeruk juga membantu kontraksi otot serta menyeimbangkan cairan tubuh. Sebaiknya jeruk mulai diberikan setelah anak melewati usia satu tahun mengingat buah ini mengandung keasaman yang tinggi.
Cara penyajian:
Kupas, buang bijinya, potong kecil-kecil, lalu berikan pada anak. As simple as that. Atau, Bunda juga bisa loh mencampurkannya ke dalam yoghurt untuk menambah cita rasa.
Nah itu dia beberapa makanan kaya nutrisi untuk si kecil yang telah Ibupedia rangkum. Gampang didapat dan mudah diolah kan, Bun? Yuk isi kulkas Anda dengan sayuran dan buah-buahan yang menyehatkan!
(Yusrina)