Ibupedia

Atur Jarak Kelahiran dengan Alat Kontrasepsi, Sebaiknya Pilihan Ayah atau Ibu?

Atur Jarak Kelahiran dengan Alat Kontrasepsi, Sebaiknya Pilihan Ayah atau Ibu?
Atur Jarak Kelahiran dengan Alat Kontrasepsi, Sebaiknya Pilihan Ayah atau Ibu?

Parents, membangun sebuah keluarga dan memiliki momongan, tidak bisa dilakukan secara sembarangan, lho! Diperlukan komunikasi yang baik dengan pasangan mengenai perencanaan keluarga. Mengapa? Karena perencanaan keluarga yang tepat akan berdampak positif pada kesejahteraan mental, keuangan, dan kesehatan kita.

Mengapa perencanaan keluarga sangat penting? Karena kehamilan yang tidak direncanakan dengan baik dapat menimbulkan risiko serius, baik bagi kesehatan janin maupun ibu. Jarak kehamilan yang terlalu singkat dapat membuat tubuh dan pikiran ibu belum pulih sepenuhnya dari kehamilan sebelumnya.

Untuk mengatasi ini, memilih metode kontrasepsi yang sesuai adalah solusi yang bijak untuk perencanaan keluarga yang lebih baik. Namun, penting untuk diingat bahwa setiap keluarga memiliki kebutuhan berbeda, jadi pilihan metode kontrasepsi dapat bervariasi antara keluarga satu dengan yang lain.

Namun, dalam menentukan metode kontrasepsi, sebenarnya siapa yang harus membuat keputusan? Apakah itu sepenuhnya tanggung jawab ayah atau ibu?


Pilihan Jenis KB untuk Ayah dan Ibu 

Dikutip dari Mayo Clinic, jarak kehamilan yang disarankan dalam sebuah keluarga adalah 18 hingga 24 bulan¹. Jika tidak, maka akan banyak dampak yang mengintai bagi kesehatan, baik secara fisik maupun mental. Itulah mengapa, memilih metode kontrasepsi atau KB yang tepat, sangat penting demi perencanaan keluarga yang baik. 

Namun tidak bisa dipungkiri, menentukan metode KB yang tepat seringkali menimbulkan kebingungan. Dengan banyaknya pilihan yang tersedia, penting untuk memahami detail dari setiap metode kontrasepsi, termasuk efektivitas dan potensi efek sampingnya. Hal ini akan membantu Anda memilih metode kontrasepsi yang sesuai dengan kebutuhan Anda.

Menurut WebMD, terdapat beragam opsi metode kontrasepsi yang tersedia untuk pria dan wanita, yang dapat membantu mencegah kehamilan yang tidak direncanakan². Dengan demikian, ada dua jenis metode kontrasepsi: yang ditujukan untuk ayah dan yang ditujukan untuk ibu.

Contohnya, untuk ayah, National Library of Medicine mencantumkan berbagai pilihan metode kontrasepsi yang dapat digunakan, seperti3:

  • Periodic Abstinence(Pantang Berkala), adalah pembatasan hubungan seksual pada saat masa subur atau ovulasi.
  • Non-vaginal Ejaculation, metode kontrasepsi bersifat tradisional dan melibatkan upaya untuk menghindari ejakulasi di dalam vagina guna mencegah pembuahan
  • Kondom merupakan alat kontrasepsi yang murah dan tersedia dengan luas. Kondom berfungsi dengan mencegah sperma dan cairan tubuh lainnya masuk ke dalam vagina, sehingga mengurangi risiko kehamilan dan melindungi dari infeksi menular seksual.
  • Vasektomi, metode sterilisasi permanen untuk pria. Prosedur ini melibatkan pemotongan saluran berbentuk tabung di dalam skrotum yang membawa sperma. Setelah vasektomi, pria tidak akan menghasilkan sperma yang dapat membuahi telur.
  • Metode Kontrasepsi Hormonal, metode ini bertujuan untuk mengurangi kadar testosteron alami dalam tubuh pria, sehingga menghambat proses pematangan sperma. 

Sedangkan untuk Ibu, dilansir dari laman Kementerian Kesehatan RI juga ada bermacam-macam pilihan, diantaranya4

  • Kontrasepsi Alami, yaitu dengan menghitung masa subur perempuan secara manual melalui perhitungan siklus menstruasi. 
  • Pil KB, Ini adalah salah satu alat kontrasepsi yang paling umum digunakan. Pil KB mengandung hormon estrogen dan progesteron yang mencegah ovulasi.
  • KB Suntik, jenis kontrasepsi yang diberikan dengan cara menyuntikkan hormon ke dalam tubuh untuk mencegah masa ovulasi di masa subur. 
  • KB Implan, alat kontrasepsi jenis ini memiliki bentuk seukuran batang korek api dan dimasukkan ke bagian bawah kulit biasanya pada lengan bagian atas. KB Implan akan mengeluarkan hormon progestin secara perlahan dan mencegah terjadinya kehamilan.
  • IUD atau Intra Uterine Device memiliki bentuk seperti huruf T. Alat KB ini dipasang di dalam rahim untuk mencegah sperma mencapai sel telur.
  • Tubektomi, yaitu Metode kontrasepsi ini melibatkan pemotongan atau pengikatan saluran tuba falopi, sehingga mencegah pertemuan sel telur dan sperma.

Cara Menentukan Metode Kontrasepsi yang Tepat

Menentukan metode kontrasepsi yang sesuai bukanlah hal yang mudah, terutama dengan banyaknya pilihan yang tersedia. Namun, Parents tak perlu bingung, sebab dilansir dari artikel Bicara Kontrasepsi, ada panduan untuk menentukan pilihan metode kontrasepsi yang sesuai kebutuhan5

Sebelum membuat keputusan, Ibu dan Ayah perlu memperhatikan beberapa hal berikut:

1. Perhatikan efektivitasnya

Meski terdiri dari beberapa jenis, tidak semua kontrasepsi memiliki tingkat efektivitas yang sama. Beberapa contoh tingkat risiko kegagalan adalah IUD (0,8 persen), implan (0,1 persen), KB suntik (4 persen), dan pil KB (7 persen)6. Kontrasepsi hormonal seperti pil KB dapat efektif jika digunakan secara teratur.

Meski memiliki perbedaan risiko, tetapi efektivitas kontrasepsi hormonal seperti pil KB dapat menurunkan risiko kegagalan, asalkan dikonsumsi secara tepat dan teratur. 

2. Permanen atau temporal

Beberapa metode, seperti vasektomi dan tubektomi, bersifat permanen dan cocok untuk Parents yang tidak ingin menambah jumlah anak. Namun, untuk Parents yang masih berencana memiliki anak, kontrasepsi hormonal seperti pil KB atau implan dapat menjadi pilihan.

 3. Efek samping yang timbul

Jenis metode kontrasepsi barrier seperti kondom, umumnya terbuat dari karet latex. Bahan tersebut bisa menimbulkan alergi pada beberapa wanita.

4. Wajib sesuaikan dengan aktivitas dan kondisi medis

Penggunaan kontrasepsi seringkali memerlukan resep dan jadwal konsumsi rutin. Misalnya, pil KB harus diminum pada waktu yang tepat. Jika Ibu merupakan sosok yang sibuk tapi disiplin, penggunaan pil KB bisa menjadi salah satu pilihan untuk mencegah kehamilan. Dan jangan lupa untuk selalu mempertimbangkan kondisi medis yang mungkin dimiliki oleh Ibu untuk memastikan metode yang sesuai dengan kesehatan Ibu tentunya.

Keempat faktor ini bisa membantu dalam menentukan metode yang paling sesuai. Namun, yang tidak kalah pentingnya adalah kemudahan dalam penggunaan metode tersebut, serta risiko yang mungkin ditimbulkan oleh penggunaan kontrasepsi.

Lalu, siapa yang berhak untuk memutuskan metode yang tepat? Menurut U.S. Department of Health and Human Services, tidak ada satu metode kontrasepsi yang cocok untuk semua orang (One size fit for all)7, Semua metode memiliki kelebihan dan kekurangan, jadi keputusan harus disesuaikan dengan kebutuhan kedua belah pihak.

Oleh karena itu, penting bagi suami dan istri untuk sepakat dalam memilih metode kontrasepsi. Ibu juga memiliki hak untuk ikut serta dalam pengambilan keputusan, karena keputusan ini seringkali memengaruhi kesehatan dan kehidupan mereka . Ibu juga berhak untuk membuat sebuah pilihan, loh! 

Sebab, dilansir dari Bicara Kontrasepsi, tak jarang Ibu mengurungkan niatnya untuk membuat pilihan, karena dibayangi dengan mitos atau ketakutan, serta risiko efek samping yang ditimbulkan pada tubuh8.  

Misalnya, saat Ibu ingin menentukan menggunakan metode kontrasepsi Pil KB, karena selain praktis dan mudah digunakan, menurut Global Women’s Medicine, pil KB memiliki tingkat efektivitas hingga 92 persen, namun ada kekhawatiran dampak yang ditimbulkan seperti tubuh gemuk, memicu jerawat, hingga mengganggu kesuburan .

Padahal, dilansir dari artikel Bicara Kontrasepsi, sebetulnya Ibu punya pilihan¹⁰ . Dan, saat ini telah tersedia Pil KB Modern yang mengandung Drospirenon dengan manfaat tambahan yang lebih dari sekadar kontrasepsi, yaitu menjaga kecantikan dan tetap memiliki berat badan yang ideal. 

Pil KB Tepat yang Menjawab Kebutuhan Ibu 

 Pertimbangan mengenai risiko efek samping sering kali menjadi hal penting bagi Ibu dalam memilih metode kontrasepsi. Seperti saat Ibu ingin memilih Pil KB, karena selain praktis, ternyata tingkat efektivitasnya juga tinggi.

Menurut Global Women’s Medicine, pil KB memiliki tingkat efektivitas dalam mencegah kehamilan mencapai 92 persen. Namun terdapat beberapa kekhawatiran terkait efek samping seperti peningkatan berat badan, jerawat, dan dampak pada kesuburan⁹.

Padahal dilansir dari artikel Bicara Kontrasepsi, Ibu sudah tidak perlu khawatir tentang dampak ini. Sebab, saat ini telah tersedia Pil KB Modern yang mengandung Drospirenon dengan manfaat tambahan yang lebih dari sekadar kontrasepsi, yaitu mengurangi potensi jerawat dan menjaga berat badan tetap stabil¹⁰. 

Ada dua jenis Pil KB yang tersedia di pasaran, yaitu Pil KB kombinasi (mengandung estrogen dan progestin) dan Pil KB biasa (hanya mengandung progestin)¹⁰. Dampak peningkatan berat badan pada Pil KB sebenarnya merujuk pada masa lalu ketika dosis estrogen dan progestin dalam pil cukup tinggi¹⁰. Namun, kini Ibu memiliki pilihan untuk menghindari dampak tersebut, yaitu dengan memilih Pil KB kombinasi modern yang mengandung Drospirenon dengan manfaat tambahan¹⁰.

Pil KB jenis ini juga bisa kurangi produksi sebum penyebab jerawat, sehingga dapat mencegah munculnya jerawat ringan hingga sedang. Selain itu, Pil KB tersebut juga dapat mencegah penimbunan cairan tubuh, sehingga berat badan tetap stabil. 

Pil KB kombinasi modern juga terbagi menjadi dua jenis, yaitu Pil Kombinasi Modern 21/7 dan Pil Kombinasi Modern 24/4. Kedua jenis pil KB ini, bisa jadi pilihan untuk Ibu¹¹:

  • Pil Kombinasi Modern 21/7: Mengandung hormon estrogen dan progestin, khususnya Drospirenon, yang memiliki sifat antiandrogenik dan antimineralkortikoid. Sehingga, Pil KB Kombinasi 21/7 dapat memberikan keuntungan tambahan untuk tidak menyebabkan jerawat dan menjaga berat badan tetap stabil.
  • Pil Kombinasi Modern 24/4: Terdiri atas hormon esterogen dan progestin, yang bisa membantu mengatasi gejala Premenstrual Dysphoric Disorder (PMDD). Pil Kombinasi Modern 24/4 bikin Ber-KB Nyaman dan Bebas Premenstrual Dysphoric Disorder (PMDD).

Ibu bisa memilih satu kemasan pil yang mengandung 21 pil aktif dan 7 hari masa bebas pil, atau kemasan 24 pil aktif dan 4 pil plasebo. Penting untuk mengonsumsi pil KB setiap hari tanpa jeda hingga habis dan beralih ke blister selanjutnya¹¹.

Apa itu pil plasebo? Pil plasebo adalah pil kosong yang tidak mengandung hormon. Fungsinya adalah untuk mengingatkan Ibu agar tetap menjalani kebiasaan minum pil KB setiap hari¹¹. Selain itu, pil plasebo dapat membantu mengatasi masalah seperti anemia pada perempuan¹¹.

Jadi, sekarang Ibu tidak perlu khawatir lagi dalam memilih metode kontrasepsi yang aman dan nyaman. Ibu dapat memilih Pil Kombinasi Modern 21/7 atau 24/4 sesuai dengan kebutuhan Ibu, tanpa perlu khawatir tentang jerawat, peningkatan berat badan, atau menstruasi yang tidak teratur.


PP-YSM-ID-0282-1

Referensi: 

  1. Mayo Clinic. “Family planning: Get the facts about pregnancy spacing”. Available from: https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/getting-pregnant/in-depth/family-planning/art-20044072. Accessed on October 2023.
  2. WebMD. "Male Birth Control Options". Available from: https://www.webmd.com/sex/birth-control/male-contraceptives. Accessed on October 2023.
  3. National Center of Biotechnology Information. “Male Contraception”. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK279094/ . Accessed on October 2023.
  4. Kemenkes RI. “Kontrasepsi Tepat Tingkatkan Kesehatan Reproduksi”. Available from:https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1143/kontrasepsi-tepat-tingkatkan-kesehatan-reproduksi  . Accessed on October 2023.
  5. Bicara Kontrasepsi. “Tujuh Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Menggunakan Kontrasepsi”. Available from:https://www.bicarakontrasepsi.com/tujuh-hal-yang-perlu-diperhatikan-sebelum-menggunakan-kontrasepsi . Accessed on October 2023.
  6. CDC. “Contraception”. Available from: https://www.cdc.gov/reproductivehealth/contraception/index.html . Accessed on October 2023.
  7.  U.S. Department of Health and Human Services. “Choose The Right Birth Control”. Available from: https://health.gov/myhealthfinder/healthy-living/sexual-health/choose-right-birth-control  . Accessed on October 2023.
  8. Bicara Kontrasepsi. “Memilih Kontrasepsi yang Cocok Tanpa Takut Jerawatan dan jadi Gemuk”. Available from: https://www.bicarakontrasepsi.com/memilih-kontrasepsi-yang-cocok-tanpa-takut-jerawatan-dan-jadi-gemuk. Accessed on October 2023.
  9. Global Women’s Medicine. “Adolescent Contraception”. Available from: https://www.glowm.com/section-view/heading/Adolescent%20Contraception/item/376 . Accessed on October 2023.
  10. Bicara Kontrasepsi. “Banyak Mitos Beredar Seputar Pil KB, Bagaimana Faktanya?”. Available from: https://www.bicarakontrasepsi.com/banyak-mitos-beredar-seputar-pil-kb-bagaimana-faktanya . Accessed on October 2023.
  11. Bicara Kontrasepsi. “Cara Minum Pil KB yang Aman dan Efektif untuk Cegah Kehamilan”. Available from: https://www.bicarakontrasepsi.com/cara-minum-pil-kb-yang-aman-dan-efektif-untuk-cegah-kehamilan . Accessed on October 2023.

 

Editor: Dorothea Ayu