Atur suara-suara yang ada di rumah. Jangan sampai ada suara TV atau musik yang terlalu keras.
Kalau ia teriak-teriak karena ingin sesuatu yang dilarang, jangan menyerah. Kalau menyerah, ia akan jadikan teriakan sebagai senjata untuk mendapatkan sesuatu.
Monkey see, monkey do. Jangan suka bicara sambil teriak kalau kamu tidak mau anak juga suka teriak.
Kalau anak teriak ingin diperhatikan, stop aktivitas kamu dan beri ia perhatian.
Saat anak mulai teriak, mainkan musik dan ajak ia nyanyi. Kalau tidak mau, keluarkan mainan musik dan minta ia mainkan. Memang akan tetap berisik, tapi suaranya masih bisa diterima telinga.
Ajari konsep "inside voice" (suara normal) & "outside voice" (suara teriak). Jelaskan kapan jenis suara itu bisa digunakan.
Tatap matanya dan bicaralah dengan bisik-bisik. Anak mungkin akan tertarik dan tertantang mendengarkan bisikan kamu.
Kamu bisa siapkan mainan saat mau pergi dengannya. Kalau mengajaknya belanja, kamu bisa minta bantuannya untuk hitung buah, menebak nama sayur atau mengambil barang-barang yang kamu butuhkan.