Perhatikan 15 Hal Ini Saat mengajak Bayi Berenang Pertama Kali
Ada banyak manfaat yang bisa diperoleh ketika Ibu mengajak bayi berenang. Studi menunjukkan bahwa menghabiskan waktu di kolam renang membantu mencerdaskan bayi dan meningkatkan rasa percaya dirinya. Berada di air membuat tubuh mungil bayi bergerak dengan cara unik, tercipta neuron baru ketika bayi menendang, menggelincirkan tubuh, dan menghentak-hentak di air. Jika si kecil rewel dan mengelak saat berada di dekat air, Ibupedia punya 15 tips ampuh untuk mengajak bayi berenang.
Meski ada banyak manfaat membawa bayi berenang di kolam pribadi, pelajaran renang yang formal juga penting lho, Bu. Banyak orang menganggap ketika bayi berenang terlalu nyaman dapat meningkatkan risiko tenggelam, padahal ini tidak benar. Pada anak usia 1 sampai 4 tahun, pelajaran renang bisa secara signifikan menurunkan risiko anak tenggelam. Anak yang tidak berenang cenderung lebih takut dan berpikir negatif tentang renang.
Karena sistem kekebalan tubuh yang masih lemah, dokter biasanya merekomendasikan orang tua jangan dulu mengajak bayi berenang di kolam renang yang mengandung klorin atau danau hingga usianya 6 bulan. Tapi Ibu tidak perlu menunggu terlalu lama untuk memperkenalkan bayi ke kolam renang.
Kapan waktu yang tepat mengajak bayi berenang?
Membiasakan bayi berada di air sesegera mungkin jadi hal yang penting baik dari segi keamanan dan hiburan. Anak belum terkoordinasi cukup baik untuk belajar renang hingga usianya dua atau tiga tahun, tapi Ibu bisa membuatnya merasa percaya diri dan rileks di air dan menjadikan renang cara menyenangkan untuk berolahraga bagi Ibu berdua.
Orang tua biasanya disarankan menunggu hingga bayi menerima imunisasi di usia 2, 4, dan 6 bulan sebelum membawanya renang. Tapi ahli kesehatan tidak lagi menganggap ini perlu, jadi terserah Ibu kapan Ibu akan mulai mengajak bayi berenang. Tidak ada alasan medis untuk menunggu hingga bayi di vaksin. Yang perlu diingat juga, kolam renang umum yang berisik bisa tidak nyaman untuk bayi, jadi ada baiknya menunggu bayi sedikit lebih besar. Ibu sendiri mungkin harus menunggu hingga 6 minggu setelah melahirkan sebelum bisa mengajak bayi berenang bersama.
Fungsi kognitif meningkat saat bayi berenang
Gerakan dalam renang yang menggunakan kedua sisi tubuh membantu pertumbuhan otak bayi. Gerakan dengan pola silang membangun neuron melalui otak, terutama di bagian corpus callosum, yang memfasilitasi komunikasi dan modulasi dari satu sisi otak ke yang lain. Singkatnya, ketika bayi berenang maka fungsi berikut turut meningkat:
Kemampuan membaca
Kemampuan bahasa
Kemampuan belajar akademik
Kesadaran spasial.
Ketika bayi berenang, ia menggerakkan lengan sambil menghentakkan kaki. Begitu pula saat bayi berenang dan bergerak bebas, otak si kecil akan menerima sensasi dan rangsangan dari air. Berenang juga jadi pengalaman sosial yang unik yang juga meningkatkan kekuatan otak.
Penelitian selama 4 tahun terhadap lebih dari 7000 anak di Griffith University di Australia menemukan saat bayi berenang, maka ia terbukti lebih maju dalam perkembangan mental dan fisik ketika dibandingkan dengan teman seusia mereka yang tidak berenang.
Diketahui, anak usia 3 hingga 5 tahun yang renang, 11 bulan lebih maju dari penduduk normal di bidang kemampuan verbal, 6 bulan lebih maju dalam kemampuan matematika, dan 2 bulan lebih maju dalam kemampuan literasi, juga 17 bulan lebih maju dalam mengingat cerita, serta 20 bulan lebih maju dalam memahami arah. Hmm, masih mau menunda mengajak bayi berenang?
Renang meningkatkan rasa percaya diri bayi
Kebanyakan kelas renang untuk bayi menyertakan elemen seperti permainan air, bernyanyi, dan kontak kulit dengan orang tua. Saat bayi berenang, ia akan berinteraksi dengan anak lain dan mulai belajar dalam kelompok. Mempelajari beragam kemampuan baru saat bayi berenang tentunya dapat meningkatkan rasa percaya diri si kecil.
Sebuah penelitian di Jerman menyatakan bahwa anak yang mengikuti pelajaran renang dari usia 2 bulan hingga 4 tahun lebih baik dalam beradaptasi di situasi yang baru, lebih percaya diri, dan lebih mandiri dibanding anak yang tidak berenang. Penelitian di Jerman lainnya mendukung temuan ini dengan melibatkan peserta kelas renang dalam rentang usia 1 tahun. Hasilnya, bayi berenang terbukti;
Memiliki kontrol diri lebih baik
Memiliki keinginan untuk berhasil lebih kuat
Memiliki rasa percaya diri lebih baik
Lebih nyaman dalam situasi sosial dibanding anak yang tidak berenang.
Saat bayi berenang, aktivitas ini terbukti meningkatkan kesehatan mental dan emosional si kecil. Mengapung di atas air lebih membuat rileks dibanding aktivitas fisik lain. Selain itu, orang cenderung berolahraga lebih lama ketika berenang. Renang juga dapat meningkatkan mood dan membantu mengatasi depresi.
Mencegah tenggelam saat bayi berenang
Bayi tidak boleh ditinggalkan seorang diri ketika berada di bak mandi maupun di kolam renang. Penting untuk diingat, bayi bisa tenggelam hanya di air dengan kedalaman 1 inci. Untuk bayi berenang di bawah usia 1 tahun, sebaiknya lakukan supervisi berupa sentuhan. Orang dewasa harus cukup dekat untuk selalu menyentuh mereka.
Berikut panduan jelas tentang tanda peringatan dari potensi tenggelam. Ibu bisa mengindikasikan ada bahaya tenggelam ketika bayi berenang apabila:
Kepala berada di bawah air, dan mulut di level air
Kepala menekuk ke belakang dan mulut terbuka
Mata berkaca dan kosong atau tertutup
Napas terengah-engah
Berusaha berenang atau berusaha berguling.
Kelas renang menurunkan risiko tenggelam pada anak usia lebih dari 4 tahun. Pelajaran renang bisa menurunkan risiko tenggelam pada anak usia 1 hingga 4 tahun, meski belum ada bukti yang cukup kuat untuk memastikan hal ini. Sebagai catatan, pelajaran renang tidak menurunkan risiko tenggelam pada bayi berenang di bawah 1 tahun.
Tenggelam jadi pemicu kematian pada anak kecil dan batita. Kebanyakan kasus tenggelam terjadi di kolam renang rumah, jadi bila Ibu memiliki kolam renang, pelajaran renang dini untuk anak sangat penting. Bahkan bayi kecil bisa diajarkan kemampuan keamanan yang penting, seperti mengapung dengan punggung yang bisa menyelamatkan nyawa mereka. Jangan lupa untuk selalu mengawasi ketika bayi berenang meski di kolam rumah pribadi Ibu!
Penelitian di tahun 2009 menemukan adanya 88 persen penurunan risiko tenggelam di anak usia 1 hingga 4 tahun yang mengikuti pelajaran renang. Penelitian serupa di China menemukan pelajaran renang menurunkan risiko tenggelam hingga 40 persen. Kesimpulannya, pelajaran renang pada anak adalah jaring pengaman yang penting sebelum melepas bayi berenang.
Selama Ibu mengambil langkah pencegahan yang dibutuhkan dan memberi bayi perhatian penuh, waktu-waktu bayi berenang bisa sangat aman kok. Manfaat lain saat bayi berenang adalah pengalaman menjalin kedekatan yang baik bagi orang tua dan anak.
Tips mengajak bayi berenang
Seorang atlet renang, Rebecca Adlington, membagikan tips mengajak bayi berenang dan saran untuk membantu bayi menyukai air. Ia pertama kali mengajak bayi berenang ketika usia buah hatinya masih 3,5 minggu. Meski terdengar sangat dini, sebenarnya ini bukan masalah besar bagi bayi.
Bila Ibu menjalani bedah sesar atau mengalami persalinan yang berat, sebaiknya menunggu hingga pemeriksaan kesehatan 6 minggu setelah melahirkan sebelum mengajak bayi berenang bersama. Sebagai gantinya, pasangan Ibu bisa terlebih dahulu mengajak bayi berenang.
Persiapan sebelum membawa bayi berenang pertama kali
Membawa bayi berenang untuk pertama kali bisa terasa mendebarkan, jadi perlahan saja ya Bu. Mulailah dengan membeli pakaian renang agar bayi merasa siap. Lalu cari lokasi kolam renang yang tepat di area Ibu. Pastikan airnya tidak dingin dan ada fasilitas penunjang khusus bayi.
Bila Ibu belum pernah mendatangi lokasi kolam renang, hubungi atau cek dulu sebelum mengajak bayi berenang. Ini akan memudahkan ketika membawa bayi berenang pertama kali. Ibu bisa tanyakan juga suhu air di kolam renang, setidaknya suhu yang sesuai berada di kisaran 32 derajat Celsius untuk bayi di bawah usia 3 bulan.
Membawa bayi masuk ke kolam renang
Tak sulit membawa bayi masuk ke air. Ketika Ibu masuk ke kolam, pegang bayi di posisi duduk dengan dadanya menghadap dada Ibu, dan topang bokongnya dengan satu tangan, bila ia sangat kecil, pegang kepala dan lehernya. Kira-kira cara menggendong ini sama seperti ketika menggendong bayi menuruni tangga di rumah.
Usahakan bayi selalu menghadap Ibu
Bila ia menghadap keluar ia akan mengira, “Ke mana saya akan dibawa?” Bila ia melakukan kontak mata dengan Ibu, ia akan tahu semua baik-baik saja karena ia bisa melihat Ibu rileks. Tetap tersenyum dan katakan, “Kita di mana ya?” jadi ia tahu semua baik-baik saja.
Bila Ibu cukup percaya diri di air dan usia bayi mendukung, perlahan baringkan ia miring di kolam renang, lalu celupkan ke air dan dengan cepat angkat kembali. Bila Ibu masih takut melakukan kesalahan, ajaklah saudara yang lebih berpengalaman untuk membantu mengajak bayi berenang.
Memegang bayi di posisi yang aman
Awalnya, posisikan bayi telentang seperti ketika ia mandi agar kolam renang terasa seperti lingkungan yang familiar baginya. Pastikan kepala bayi ditopang lengan Ibu, lalu pegang punggung dan bokong dengan tangan satunya. Penting untuk membuatnya merasa aman, jadi topang tubuhnya dekat dengan Ibu agar ia bisa melihat Ibu. Selalu ajak bayi ngobrol untuk menenangkannya.
Mengajak bayi menikmati pengalaman mengapung di air
Berdirilah di belakang bayi agar kepalanya bersandar di dada Ibu. Letakkan tangan di bawah punggungnya, agar sisa tubuhnya mengambang. Ia akan mulai menggerakkan lengan dan kaki dan menikmatinya. Biarkan ia mengambang telentang agar bisa melihat Ibu. perlahan bayi lebih memilih menghadap depan ketika ia mulai merangkak. Untuk menopang bayi, Ibu bisa letakkan satu tangan di bawah perut dan satu di bawah dagu, agar wajahnya tidak masuk ke air.
Basahi wajah bayi
Biarkan bayi terbiasa merasakan air di wajahnya ketika ia mandi dengan perlahan mengguyur air ke kepalanya. Ibu bisa gunakan mainan yang mengeluarkan air untuk mengucurkan air ke kepala dan wajahnya.
Ketika berada di kolam renang, duduk dan letakkan bayi di lutut Ibu dan pegang di sekitar pinggang agar ia menghadap ke Ibu. Kucurkan air dari jari Ibu ke kepalanya. Ibu bisa membasahi tangan dan menggosokkannya ke pipi bayi agar ia bisa merasakan sensasinya sebelum Ibu mengajak bayi berenang.
Membuat telinga bayi terbiasa di bawah air
Setelah bayi nyaman mengapung di atas air, coba latih agar telinganya terbiasa berada di bawah air. Cara terbaik untuk melakukan ini adalah dengan memegangnya dengan satu tangan di bawah kepala dan tangan lain menopang bokongnya. Perlahan turunkan kepala agar telinga bayi berada di bawah air. Ini jadi sensasi baru untuk bayi.
Jangan khawatir bila bayi sedikit gelisah. Coba selama beberapa detik agar ia terbiasa. Ini jadi cara bagus untuk mempersiapkan kepalanya sepenuhnya berada di bawah air. Pastikan Ibu melakukan banyak kontak mata dan tersenyum padanya.
Ajak bayi bermain air
Ibu bisa pilih mainan yang sangat ia sukai lalu bawa ke kolam renang. Bayi akan merasa kondisi ini sama seperti sedang mandi dan ia pun mulai bersenang-senang. Bila Ibu hanya berdiri dan memegang bayi di air terlalu lama, ia akan merasa kedinginan. Bayi merasa dingin melebihi orang dewasa, jadi teruslah bergerak dan ganti posisi. Saat bayi bertambah besar Ibu bisa mulai memberinya kebebasan untuk bergerak di air. Pegang tubuhnya di bawah lengan untuk bermain mengangkat tubuh dan mencipratkan air. Siasati kebosanan saat bayi berenang dengan menyiapkan beragam permainan seru.
Mengajak anggota keluarga lain
Ibu bisa ajak serta kakek-nenek menemani dan mengawasi saat bayi berenang. Tante dan om juga bisa ikut serta. Ibu bisa duduk dan mengamati. Anggota keluarga lain akan melakukan hal berbeda dan bayi akan sangat menikmatinya.
Tingkatkan kemampuan bayi
Anak paling cepat belajar ketika ia bersenang-senang dan Ibu bisa manfaatkan keseruan di kolam renang untuk membantunya belajar. Bayi merasa senang saat perlahan di angkat ke atas dan ditangkap di kolam. Ibu bisa menghitung, “Satu, dua, ...” dan perlahan tenggelamkan ia di air agar mulutnya ada di bawah permukaan air.
Ciptakan tantangan baru
Setiap minggu ketika membawa bayi berenang, lakukan sesuatu yang sedikit berbeda dari sesi renang terakhir kali untuk meningkatkan kemampuan bayi. Mungkin dengan mengucurkan air ke kepala bayi sebanyak lima kali atau memasukkannya ke air sebanyak 3 kali. Hindari memegang tubuh dan memutarnya dengan gerakan yang itu-itu saja setiap kali bayi berenang.
Bila ada sesuatu yang dibenci bayi, jangan coba memaksakannya. Lakukan tiap kali Ibu mengunjungi kolam renang, tapi lakukan hanya sekali dan cepat beralih ke hal yang bayi sukai. Misalnya jika si kecil tidak suka berbaring telentang, maka lakukan sekali saja setiap bayi berenang, lalu dengan cepat ganti ke posisi duduk agar bayi perlahan terbiasa.
Kunjungi kolam renang berbeda
Mungkin Ibu memilih untuk pergi ke kolam renang yang terdekat dari rumah, tapi coba eksplorasi kolam di lokasi berbeda agar ada pengalaman berbeda yang bagus untuk meningkatkan kemampuan bayi berenang.
Memastikan bayi tidak dehidrasi
Karena asyik berada di kolam renang, Ibu mungkin lupa memberinya minum. Siapkan juga cemilan hidrasi seperti buah, untuk dimakan setelah bayi berenang.
Bila bayi gelisah di kolam renang
Bila bayi stres ketika berada di kolam renang, biasanya ada alasan kenapa ini terjadi. Mungkin airnya terlalu dingin atau ia merasa lapar atau buang air. Bila ia menangis, dekap tubuhnya di dekat Ibu dan biarkan ia melihat Ibu agar timbul rasa aman. Ia mungkin rewel karena ingin menyusu, jadi jangan buru-buru berasumsi ia tidak suka kolam renang.
Keluar dari kolam renang
Bayi cepat merasa lelah ketika berada di dalam kolam renang, jadi jangan terlalu lama ya, Bu. Sepuluh menit jadi waktu yang tepat ketika usianya di bawah 3 bulan, lalu perlahan tingkatkan durasi bayi berenang menjadi 20 sampai 30 menit ketika usianya sekitar 6 bulan. Sebaiknya pakailah cara mengeluarkan anak dari air dengan cara yang sama ketika masuk ke air, jadi pegang ia dekat di dada Ibu, dengan lengan di sekitar bayi dan bawa ia menaiki tangga. Segera bungkus tubuhnya dengan handuk setelah ia keluar dari kolam agar tidak kedinginan.
Itu dia 15 cara yang bisa Ibu coba ketika mengajak bayi berenang pertama kali. Selamat mencoba!
(Ismawati, Yusrina)