Ibupedia

10 Kebiasaan untuk Dilakukan Agar Kehamilan Sehat

10 Kebiasaan untuk Dilakukan Agar Kehamilan Sehat
10 Kebiasaan untuk Dilakukan Agar Kehamilan Sehat

Saat sedang hamil, sangat penting untuk menjaga diri secara fisik maupun emosi agar kehamilan sehat. Tiap bagian anggota tubuh ibu mengalami perubahan selama hamil. Beberapa perubahan seperti kenaikan berat badan dan frekuensi buang air kecil yang meningkat selama hamil disebabkan oleh janin yang sedang tumbuh serta karena perubahan hormon dalam tubuh. 

Dukungan emosional, kasih-sayang, dan afeksi sangat penting agar kehamilan sehat. Bicaralah pada keluarga dan teman, minta bantuanlah saat Anda membutuhkannya, meski itu hanya hal sesederhana minta ditemani saat memeriksakan kandungan ke dokter.

Selain hal-hal tersebut, ada beberapa kebiasaan yang bisa mulai ibu lakukan agar kehamilan sehat. Simak yuk kebiasaan seperti apa saja yang perlu dijalani.

  1. Rutin memeriksakan kandungan

    Rutinitas untuk memeriksakan kandungan sangat penting bagi ibu dan si kecil. Begitu ibu tahu kalau sedang hamil, segera cari dokter kandungan dan datanglah untuk memeriksakan kandungan ibu agar kehamilan sehat. Selama pemeriksaan kandungan pertama, ibu akan diperiksa oleh dokter untuk mengetahui apakah ada kondisi tertentu yang bisa memicu komplikasi kehamilan. Jangan lupa beri tahu dokter jika saat ini ibu sedang mengonsumsi obat tertentu atau memiliki masalah kesehatan tertentu.

  2. Hindari orang sakit

    Musim pancaroba menjadi musim di mana ibu paling rentan mengalami flu. Flu memang terdengar ringan, tapi jika ini dialami oleh ibu hamil, Anda berisiko tinggi mengalami masalah komplikasi dari flu. Oleh karena itu, banyak dokter yang menganjurkan bumil untuk menerima vaksin flu agar kehamilan sehat. Vaksin flu aman kok untuk diterima meski sedang dalam keadaan hamil.

    Selain flu, ada banyak penyakit lain yang juga bisa menyebabkan kondisi serius pada perkembangan janin lho. Di antaranya adalah cacar, rubela,  dan lain sebagainya. Ibu juga harus ingat, kadang ada penyakit rubela atau penyakit lainnya yang tidak menimbulkan gejala parah. Jadi sebaiknya selalu berhati-hati jika sedang bersama orang yang terlihat tidak enak badan agar kehamilan sehat selalu.

    Ibu juga harus waspada jika banyak menghabiskan waktu dengan anak kecil. Anak-anak masih punya imunitas yang sangat rentan, dan mereka sering sakit. Agar kehamilan sehat dan untuk mencegah penularan penyakit, selalu pastikan cuci tangan dengan air mengalir dan sabun setelah kontak dengan anak-anak, terutama setelah ibu mengganti popok atau membersihkan hidung atau liur anak. Beberapa bakteri infeksi dan virus yang umum terjadi pada anak kecil dan bisa menyebabkan masalah pada janin yang sedang berkembang.

  3. Menjaga asupan makanan

    Banyak yang bilang kalau ibu hamil harus makan untuk dua orang. Padahal, anggapan ini salah lho. Ibu hamil sebenarnya hanya memerlukan tambahan 300 kalori setiap harinya. Tapi, ibu harus memastikan untuk mendapatkan banyak sumber protein, kalsium, dan zat besi selama hamil. 

    Ibu juga harus selektif saat makan, hindari makan telur dan daging yang masih mentah, produk susu tanpa proses pasteurisasi, dan makanan tidak matang untuk menghindari bakteri yang bisa membahayakan janin. Juga hindari jenis ikan tertentu yang bisa mengandung merkuri dalam tingkat tinggi, serta bahan tercemar lainnya.

  4. Kurangi konsumsi kafein

    Ibu hamil disarankan membatasi konsumsi kafein kurang dari 200 mg per hari. Rekomendasi ini berasal dari penelitian di tahun 2008 yang menunjukkan bahwa ibu hamil yang mengonsumsi kafein lebih dari jumlah tersebut akan berisiko mengalami keguguran dibanding mereka yang tidak mengonsumsi kafein.

    Terlebih lagi, kafein tidak memiliki nilai nutrisi. Justru kafein dapat membuat tubuh lebih sulit menyerap zat besi yang sangat dibutuhkan selama hamil. Kafein juga membuat ibu hamil lebih sulit tidur di malam hari dan dapat mengakibatkan sakit kepala.

    Untuk menghindari efek samping tersebut dan agar kehamilan sehat, batasi minum kopi atau gantilah kopi ibu dengan kopi jenis decaf. Jangan lupa, kafein tidak hanya terdapat pada kopi, tapi juga ada di teh, minuman ringan, minuman berenergi, coklat, dan es krim kopi, serta pada obat untuk sakit kepala, demam atau alergi.

  5. Mengonsumsi vitamin prenatal

    Sebagian besar vitamin untuk ibu hamil mengandung lebih banyak asam folat dan zat besi dibanding multivitamin biasa. Asam folat sangat penting baik sebelum maupun di saat hamil. Asam folat sangat besar perannya dalam mengurangi risiko bayi mengalami cacat tabung saraf seperti spina bifida.

    Idealnya, ibu hamil perlu mengonsumsi 400 mikrogram asam folat setidaknya satu bulan sebelum hamil. Ketika hamil, tingkatkan asupannya menjadi 600 mikrogram. Juga pastikan ibu mendapat zat besi yang cukup. Kebutuhan zat besi akan meningkat secara signifikan selama hamil, terutama di trimester kedua dan ketiga.

    Tapi ibu juga harus ingat kalau jumlah yang banyak tidak berarti lebih baik. Segala sesuatu yang terlalu banyak juga bisa jadi berbahaya. Jadi, hindari mengonsumsi vitamin dalam dosis yang berlebihan, dan jangan minum suplemen tambahan atau obat herbal tanpa persetujuan dokter.

  6. Memeriksakan gigi

    Kebiasaan yang satu ini mungkin terlihat sepele, tapi penting dilakukan agar kehamilan sehat. Perubahan kadar hormon selama hamil bisa membuat ibu lebih rentan mengalami gusi berdarah atau penyakit gusi lainnya. Hal ini karena adanya peningkatan kadar hormon progesteron dan estrogen bisa mengakibatkan gusi bereaksi secara berbeda pada bakteri di plak, sehingga mengakibatkan gusi yang bengkak atau berdarah. Jadi, segera bikin janji dengan dokter gigi untuk memeriksakan dan membersihkan gigi sekarang, terlebih jika Anda belum melakukannya dalam 6 bulan terakhir.

  7. Olahraga secara teratur

    Kebiasaan berolahraga saat hamil bisa memberikan ibu kekuatan dan ketahanan tubuh yang baik, membantu mencegah atau meringankan sakit dan nyeri selama hamil, meningkatkan sirkulasi darah di kaki, dan membantu ibu mengatasi stres. Yang paling bikin semua bumil senang, olahraga dapat membantu kita kembali ke bentuk tubuh semula setelah bayi lahir dengan lebih mudah lho.

    Jika saat hamil, ibu suka merasa stress atau mengalami mood swing, itu artinya ibu butuh berolahraga. Banyak penelitian yang menyarankan ibu hamil untuk bergerak aktif agar bisa meningkatkan level serotonin. Ini merupakan senyawa kimia di otak yang bisa membuat mood jadi lebih baik. Namun, ibu harus ingat, saat berolahraga janganlah memaksakan diri dan selalu minum agar tubuh tidak mengalami dehidrasi.

  8. Istirahat yang cukup

    Rasa lelah yang ibu rasakan pada trimester pertama dan ketiga adalah cara tubuh memberitahukan Ibu untuk tidak memaksakan diri selama beraktivitas. Jadi dengarkan tubuh Ibu dan coba rileks sebisa mungkin.

    Jika Ibu tidak bisa tidur di siang hari, ambil waktu untuk beristirahat sejenak dan tinggalkan dulu pekerjaan rumah yang menumpuk. Jika tidak bisa tidur, setidaknya ibu mengistirahatkan tubuh dengan sekedar memejamkan mata.  Teknik relaksasi seperti yoga, meditasi, dan pijat menjadi cara yang baik untuk mengurangi stres dan membuat ibu hamil tidur lebih nyenyak agar kehamilan sehat.

  9. Hindari alkohol dan narkoba

    Alkohol dan narkoba sudah tentu menjadi barang haram yang sebaiknya tidak ibu konsumsi selama hamil agar kehamilan sehat. Segala jenis alkohol yang ibu minum dapat memberikan dampak negatif bagi bayi melalui aliran darah, melintasi plasenta, bahkan bayi bisa memiliki kadar alkohol dalam darah yang lebih tinggi dibanding ibu sendiri.

    Kebiasaan minum alkohol  juga membuat risiko bayi lahir dengan berat badan rendah makin tinggi.  Tak hanya itu, alkohol juga akan meningkatkan risiko bayi memiliki masalah dalam kemampuan belajar, berbicara, memperhatikan, berbahasa, dan membuat anak jadi hiperaktif. Beberapa penelitian juga sudah menunjukkan bahwa calon ibu yang punya kebiasaan minum alkohol, meski dalam jumlah yang sangat sedikit, berisiko melahirkan anak yang punya perilaku agresif dibandingkan anak dari ibu yang tidak mengonsumsi alkohol sama sekali.

    Selain alkohol, jauhkan pula narkoba selama hamil. Segala jenis narkotika yang digunakan akan berdampak ke janin melalui aliran darah. Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa penggunaan mariyuana bisa mengganggu pertumbuhan bayi dan menyebabkan tremor pada bayi baru lahir.

    Penggunaan kokain pun juga sama berbahayanya karena bisa mengganggu aliran darah ke rahim dan memicu keguguran, masalah pertumbuhan, atau persalinan prematur. Ibu juga bisa mengalami kelahiran mati, melahirkan bayi dengan cacat lahir atau melahirkan anak yang punya masalah perkembangan dan perilaku. 

  10. Tidak merokok

    Jika saat ini ibu punya kebiasaan merokok, artinya si kecil juga mengadopsi kebiasaan yang sama. Ibu yang merokok berisiko besar mengalami keguguran, kelahiran mati, bayi dengan berat lahir rendah, dan kemungkinan anak juga merokok pun makin besar. Hindari rokok sebisa mungkin ya Bu agar kehamilan sehat.
     

Itu dia kebiasaan-kebiasaan yang harus mulai dilakukan agar kehamilan sehat. Kebiasaan mana nih yang mau ibu coba mulai dari sekarang?

(Ismawati, Atalya)

Follow Ibupedia Instagram