6 Rahasia Menjadi Ibu Yang Sehat dan Panjang Umur
Setiap ibu pasti ingin terus berada di sisi anak selama mungkin. Tapi kita sering kali terlalu sibuk mengurus mulut-mulut mungil hingga kesehatan kita sendiri kadang terabaikan. Perubahan perilaku yang kecil dan sederhana bisa membuat hidup Anda jadi lebih sehat. Mau tahu rahasia agar Bunda bisa hidup lebih sehat dan lebih lama? Cek tips berikut ini!
1. Kurangi Berat Badan
Ketika hamil dulu Anda makan untuk dua orang, sekarang tidak lagi. Tapi kelebihan berat badan sisa hamil masih belum berkurang. Di waktu yang sama, Anda menyadari kelebihan berat badan yang masih ada tidak bagus untuk kesehatan dan umur panjang Anda. Menurut penelitian, kelebihan berat badan di usia pertengahan meningkatkan risiko kematian antara 20 hingga 40 persen dan risiko orang berbadan gemuk bisa dua kali lebih besar. Selain itu kelebihan berat badan bisa meningkatkan risiko penyakit cardiovascular.
Dengan mengurangi berat badan, Bunda bisa memperoleh banyak manfaat. Penelitian menunjukkan kehilangan 5-10 persen dari berat badan tubuh (3,5 hingga 7 kg untuk orang yang memiliki berat badan 68 kg) bisa merendahkan tekanan darah, mengurangi kolesterol buruk, mengurangi risiko diabetes, dan memotong risiko penyakit cardiovascular. Mengurangi 100 kalori sehari bisa membuat berat badan menurun 4-4,5 kg berat badan dalam waktu satu tahun. Jumlah 100 kalori tidaklah banyak, minuman soda kaleng ukuran 350 ml berisi 140 kalori, sedangkan satu batang coklat mengandung lebih dari 200 kalori.
2. Jaga Postur Tubuh Anda
Rasa tidak nyaman yang dipicu oleh kehamilan, menggendong bayi, bekerja di depan komputer, atau mengangkat beban yang berat, membuat para ibu tiba-tiba mulai mengeluhkan rasa sakit. Anda mungkin mengalami rasa sakit pada bagian punggung, leher, bahu, atau mungkin Anda terkena sindrom lorong karpal yang ditandai dengan rasa kebas dan sakit pada lengan, siku, atau tangan.
Ketika merunut masalah sakit punggung hingga penyebab akarnya, kebanyakan sering kali berakhir pada masalah sikap tubuh. Misalnya karena posisi saat tubuh duduk, sakit terjadi bukan hanya karena Bunda duduk terlalu lama, tapi yang menibulkan masalah adalah bagaimana cara Anda duduk. Duduk dengan kedua bahu menekuk ke depan, seperti para ibu menyusui dan pekerja di depan komputer, menekan saraf dan persendian pada tulang belakang dan membatasi aliran darah ke otot pendukung.
Solusinya, Bunda harus belajar dan membiasakan diri untuk duduk yang benar dengan bahu ke belakang dan dada terbuka. Posisi ini tak hanya mencegah sakit punggung tapi juga bisa membantu ibu menyusui berhasil mengalami let down refleks yang membuat ASI keluar deras dan mencegah mastitis. Jika Anda menyusui, gunakan bantal untuk menyokong tubuh bayi selama menyusui agar Anda bisa duduk tegak, bukan membungkuk. Anda bisa memperbaiki postur tubuh dengan berdiri, tarik diri Anda setinggi mungkin dengan bagian tengah otot perut. Gulung bahu ke belakang dan ke bawah, lalu lipat tulang rusuk dengan menarik tulang rusuk ke belakang menuju tulang belakang.
3. Hindari Depresi
Sebanyak 1 dari 5 ibu menderita depresi pasca melahirkan, kondisi ini sering dipicu oleh fluktuasi hormon kehamilan dan menyusui serta stres terkait tanggung jawab baru dan perubahan hidup. Tapi tetap saja depresi bisa menimpa siapapun Anda. Depresi bisa mendatangi Anda ketika Anda kurang memperhatikan diri. Misalnya, kekurangan tidur bukan saja membuat Anda merasa lelah dan lesu, tapi juga memicu stres.
Stres juga menjadi pemicu depresi, jadi jika Anda berada di bawah tekanan saat kembali bekerja atau berurusan dengan terlalu banyak tanggung jawab, Anda bisa berada pada risiko ini. Pastikan Anda mendapat banyak dukungan dari keluarga dan teman, karena isolasi sosial bisa berkontribusi pada depresi.
4. Menjaga Kesehatan Gigi dan Gusi
Sering menunda untuk memeriksakan gigi secara rutin ke dokter dengan alasan sibuk karena harus beradaptasi dengan tanggung jawab sebagai orang tua baru? Sebaiknya Bunda harus berpikir dua kali. Kontrol gigi itu perlu. Penyakit gusi tidak hanya bisa membuat Bunda kehilangan gigi, tapi juga membuat jantung Anda berisiko. Penelitian menunjukkan bakteri mulut dari penyakit gusi bisa meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke dengan menimbulkan peradangan pada sistem cardiovascular. Orang yang menderita penyakit gusi sebanyak dua kali berisiko menderita penyakit arteri koroner, meski belum terbukti bahwa penyakit gusi menjadi penyebabnya.
Kondisi ini menjadi semakin umum terjadi pada ibu hamil berkat perubahan hormon selama kehamilan, menyusui, dan perimenopause. Sebuah studi di Journal of Periodontology dikatakan bahwa 23 persen wanita antara usia 30 hingga 54 tahun mengalami penyakit gusi lanjutan. Tentu, ada alasan lain untuk merawat gigi Anda, Anda pasti ingin mencium anak dengan bau nafas yang segar dan tersenyum pada mereka dengan gigi yang putih bersih. Jadi rajinlah untuk gosok gigi dua kali sehari serta gunakan benang gigi setidaknya satu kali sehari. Lakukan pemeriksaan ke dokter gigi dua kali dalam setahun untuk membersihkan gigi, atau bisa saja lebih dari dua kali jika Anda menderita sakit gigi. Dengan cara ini, Anda akan menghemat biaya ke dokter gigi dan pastinya akan lebih nyaman untuk mencium anak-anak, serta jantung Anda juga akan bertahan lebih lama.
5. Makan Makanan Sehat
Jika Anda suka makan satu apel setiap hari, Anda sudah berada di jalur yang tepat. Semakin banyak buah, sayuran, dan kacang-kacangan yang Anda makan saat sudah menjadi seorang ibu, akan lebih baik. Unsur alami yang disebut anti oksidan ditemukan pada makanan tersebut sebagai sistem vaksinasi alami untuk tubuh Anda.
Makanan yang sehat membantu menetralisir radikal bebas, yakni bahan kimia yang merusak sel yang diproduksi tubuh ketika pola makan kita tidak sehat. Penelitian menunjukkan bahwa anti oksidan bisa membantu melindungi Anda dari penyakit jantung, kanker, hilang ingatan, dan penuaan dini.
6. Tidur Lebih Banyak
Kurang tidur sering sekali dialami para orang tua baru. Kebiasaan ini harus diakhiri segera karena kurang tidur bisa menyebabkan masalah kesehatan, termasuk obesitas dan hilang ingatan? Dengan mengetahui ini, apakah Anda lebih memilih untuk melupakan cucian kotor dan pergi tidur ketika anak Anda terlelap?
Berikut ini beberapa cara sederhana untuk dapat tidur lebih banyak dan lebih baik selama beberapa jam yang tersedia:
Biarkan kamar dalam keadaan gelap dan jangan bawa gadget atau meletakkan TV di kamar tidur. Cahaya pada layar dari benda-benda ini bisa membuat insomnia dan tidur yang buruk.
Mengikuti jadwal tidur, pergilah tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari.
Lakukan tidur siang bila memungkinkan. Memejamkan mata selama hanya 20 menit bisa membuat Anda segar dan semua orang akan mendapat keuntungan dari energi baru Anda.
Jika giliran Anda untuk tidur dan anak sedang terjaga, gunakan penutup telinga.
Prioritaskan tidur, jika memang Anda harus meninggalkan piring kotor hingga pagi, lakukan saja. Anda akan lebih cepat membersihkannya setelah istirahat di malam harinya.
(Ismawati)