Ibupedia

4 Hal yang Menjadi Pemicu Anak Alergi

4 Hal yang Menjadi Pemicu Anak Alergi
4 Hal yang Menjadi Pemicu Anak Alergi

Hidung yang gatal sampai menyebabkan bersin serta ruam merah yang terlihat pada tubuh anak, sering diidentifikasikan sebagai anak alergi. Laman alodokter.com menjelaskan bahwa alergi terjadi karena reaksi berlebihan dari sistem imunitas tubuh oleh alergen.

Hal yang menjadi pemicu anak alergi tidak selalu berasal dari satu penyebab yang sama, karena setiap penerimaan tubuh anak berbeda-beda. Penyebab anak alergi bisa datang dari apa saja, seperti makanan, debu, bulu binatang, atau pada perubahan cuaca sekalipun, dan masih banyak lagi.

Di dalam buku Mengenal Alergi pada Anak, dijelaskan bahwa alergi tidak hanya timbul begitu saja, tetapi butuh yang namanya proses sensitisasi, di mana proses ini terjadi sejak kontak dengan allergen atau zat yang dapat mencetuskan reaksi alergi. Selain itu, respon tubuh anak alergi pun juga berbeda-beda, ada yang gatal-gatal saja, ada yang sampai bersin, dan bahkan ada yang sampai sesak napas.

Maka dari itu, yuk pahami terlebih dahulu jenis-jenis alergi yang kemungkinan timbul pada si kecil!

Bagaimana Alergi Bisa Terjadi?

Reaksi berlebihan yang ditimbulkan oleh sistem imunitas tubuh tersebut memperlakukan alergen sebagai penyerang dan berusaha untuk melawannya. Hal ini dapat menyebabkan gejala yang masih dianggap wajar, sampai pada gejala serius yang dapat mengancam nyawa seseorang. Dilansir dari kidshealth.org, sistem imunitas tubuh membuat antibodi baru yang disebut immunoglobulin E (igE). Antibodi ini akan melepas beberapa reaksi kimia (termasuk histamin) pada aliran darah untuk melawan “penyerbu” alergen, sehingga akan menimbulkan reaksi alergi pada si kecil seperti mata merah, hidung dan kulit yang gatal, kulit, dan lainnya.

4 Hal yang Menjadi Pemicu Anak Alergi

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, anak alergi bisa disebabkan oleh apa saja. Reaksi alergi yang terlihat pada umumnya cenderung sama, seperti hidung gatal atau bintik merah. Namun, penyebab atau pemicu anak alergi bisa berbeda jenisnya, tergantung dari reaksi tubuh si kecil terhadap sesuatu hal, seperti makanan tertentu atau pergantian musim. Laman kidshealth.org mengategorikan berbagai jenis alergi menjadi 3 jenis golongan yang dapat dialami oleh anak alergi. Berikut penjabarannya.

  1. Alergi dari Udara

    Penyebaran melalui udara yang dapat membuat anak alergi memiliki beberapa jenis, seperti di bawah ini.

    • Tungau debu

      Tungau debu merupakan salah satu serangga yang hanya dapat dilihat menggunakan mikroskop. Serangga ini memakan sel kulit mati manusia dan biasanya banyak mengendap di kasur, bantal-bantal, serta selimut di dalam kamar, dan juga karpet, sehingga kamar tidur adalah tempat yang berpotensi besar akan tumbuh kembangnya tungau debu.

    • Jamur

      Tumbuhnya jamur biasanya identik dengan kondisi tempat yang lembab. Jamur juga dapat berkembang di dalam maupun luar ruangan yang memiliki suhu hangat. Jamur dapat ditemukan di daerah drainase yang buruk, seperti tumpukan sesuatu yang busuk di luar ruangan. Sedangkan dalam ruangan, jamur dapat berkembang di tempat yang gelap, ventilasi yang buruk, seperti kamar mandi dan dapur. Penggunaan AC pun dapat memicu timbulnya jamur, jika tempat tersebut terlalu lembab atau sirkulasi udara dalam ruangan tersebut cenderung buruk.

    • Serbuk sari

      Anak alergi terhadap serbuk sari harus diperhatikan keadaan sekitarnya, karena serbuk sari bisa berada di mana saja, terutama saat kondisi cuaca sedang cukup berangin. Biasanya, serbuk sari ditemukan pada pohon, rumput, serta gulma, di mana serbuk sari dilepaskan untuk menyuburkan tanaman-tanaman lain. Proses tersebut lah yang membuat serbuk sari dapat bertebaran di udara. Tersebarnya serbuk sari musiman, artinya ia tidak selalu ada di setiap musim. Di negara dengan 4 musim yang berbeda, biasanya terjadi saat musim semi dan musim panas.

  2. Alergi Makanan

    Tidak semua orang, terutama anak-anak, dapat menerima setiap makanan yang masuk ke dalam tubuhnya, dikarenakan komponen makanan tersebut ada yang tidak cocok dengan tubuh si kecil. Berikut beberapa makanan yang biasanya dapat menimbulkan anak alergi.

    • Susu sapi

      Biasanya, anak alergi terhadap susu sapi terjadi pada umur di bawah 3 tahun. Reaksi dari susu sapi yang dapat menimbulkan anak alergi terdapat pada protein yang terkandung di dalamnya. Makanan yang mengandung protein susu sapi juga cenderung akan memicu anak alergi. Sebagian besar anak alergi terhadap susu sapi akan menghilang seiring dengan pertumbuhannya.

    • Ikan, udang, atau kerang

      Ketiga makanan tersebut dapat dikatakan tergolong dalam keluarga seafood, tetapi sebenarnya reaksi yang ditimbulkan dapat berbeda. Anak alergi ikan, belum tentu ia juga alergi terhadap kerang maupun udang. Hal ini dikarenakan struktur biologis ketiga binatang ini berbeda-beda. Pada sebagian anak, jenis alergi ini akan menetap selamanya.

    • Kacang-kacangan

      Jenis alergi ini juga akan menetap selamanya pada sebagian anak. Beberapa jenis kacang-kacangan yang dapat membuat anak alergi seperti kacang tanah, almond, walnut, hazelnut, dan kacang mede.

    • Gandum

      Alergi terhadap gandum sering disalahartikan dengan celiac desease atau alergi terhadap kandungan yang memiliki gluten (biasanya terdapat pada gandum hitam, gandum, dan barley). Pada beberapa kasus, alergi terhadap gandum dapat menyebabkan reaksi yang dapat berujung pada penyakit yang serius atau butuh penanganan intensif.

    • Kacang kedelai

      Alergi terhadap kacang kedelai umumnya terjadi pada bayi dibandingkan dengan balita. Kandungan kacang kedelai biasanya juga terdapat pada susu formula. Bayi yang alergi terhadap susu sapi, biasanya juga alergi terhadap susu formula kacang kedelai.

  3. Alergi pada Binatang

    • Binatang peliharaan

      Alergi pada binatang sebagian besar disebabkan oleh bulu pada binatang, atau kulit mati dari binatang yang sudah tersimpan di “gudang” binatang tersebut, serta liur binatang. Penyebaran alergi ini sering terjadi jika si kecil memiliki hewan peliharaan di rumah. Jika binatang peliharaan si kecil sedang “menjilat-jilat” badannya, air liur mereka akan sampai pada bulu mereka. Ketika air liur kering di badannya, partikel protein di dalamnya menyatu bersama dengan udara dan dapat menempel pada barang-barang di rumah Ibu, seperti sofa, tempat yang cukup sering berkumpul partikel protein dari liur binatang. Urin binatang juga dapat menimbulkan alergi melalui udara, terutama jika binatang buang air kecil pada area yang belum dibersihkan. Sebagian besar binatang peliharaan yang dapat membuat anak alergi adalah kucing, anjing, dan ada juga anak alergi terhadap burung. Laman whattoexpect.com menjelaskan biasanya hewan yang memiliki bulu yang panjang cenderung dapat membuat anak alergi lebih besar dibanding binatang peliharaan dengan bulu yang pendek.

    • Kecoa

      Kecoa juga dapat menyebabkan anak alergi loh, Bu. Apalagi jika kita tinggal di gedung seperti apartemen. Kehadiran kecoa bisa sampai menyebabkan anak terkena asma.

    • Serangga

      Pada sebagian anak, tersengat lebah atau digigit serangga lainnya akan muncul ruam kemerahan, bengkak, dan gatal di sekitar tempat yang tersengat. Anak alergi serangga, terutama racun yang terdapat di dalamnya, akan menyebabkan permasalahan kesehatan yang serius.

  4. Alergi Lainnya yang Sering Dialami

    • Obat-obatan

      Obat antibiotik merupakan tipe obat yang cukup sering membuat sebagian anak alergi. Obat yang dapat dibeli tanpa resep dari dokter juga dapat menimbulkan reaksi pada tubuh karena anak alergi terhadap kandungan di dalamnya.

    • Kandungan Kimiawi

      Beberapa kosmetik atau sabun cuci baju dapat menyebabkan gatal-gatal pada anak alergi. Pewarna serta beberapa cairan pembersih yang digunakan untuk membersihkan rumah juga dapat menyebabkan anak alergi. Hal ini terjadi karena kandungan kimiawi yang terkandung di dalamnya, tetapi tidak semua anak dapat alergi terhadap kandungan kimiawi tersebut.

Tanda yang Biasanya Ditimbulkan pada Anak Alergi

Reaksi yang ditimbulkan setiap anak alergi tidak selalu sama atau bervariasi. Tanda umum yang biasanya terlihat adalah mata kemerahan, pilek, hidung yang gatal, sesak pada tenggorokan sehingga menyebabkan batuk terus-menerus, sesak napas, muntah, dan bahkan pingsan.

Perlu Ibu perhatikan, bahwa anak dengan beberapa alergi tertentu seperti alergi pada makanan tertentu, obat-obatan, atau racun pada serangga, reaksi yang ditimbulkan pada anak akan berisiko pada masalah kesehatan yang serius bahkan sampai mengancam nyawa si kecil, hal ini biasa disebut dengan anaphylaxis. Anaphylaxis dapat terjadi dalam hitungan detik atau muncul dalam hitungan beberapa jam setelahnya jika reaksi yang ditimbulkan berasal dari makanan.

Beberapa reaksi pada kulit yang dapat terjadi pada anak alergi, yaitu eczema (biasanya terjadi pada anak alergi makanan dan alergi melalui penyebaran lewat udara), ruam alergi (biasanya terjadi pada anak alergi pada hal yang terdapat kandungan kimiawi), gatal-gatal dan bengkak (umumnya terjadi pada anak alergi makanan, alergi pada binatang berbulu, gigitan serangga, liur pada binatang).

Cara Menangani Anak Alergi

Sebenarnya, tidak ada obat apapun yang dapat menyembuhkan alergi, tetapi Ibu dapat memantau si kecil ketika sedang berhadapan dengan alergi yang dimilikinya. Salah satu cara terbaik untuk tidak terkena alergi yaitu menghindari apa yang menjadi alergi yang dimiliki oleh si kecil. Ibu harus memberitahu dan bantu si kecil memahami apa yang terjadi pada dirinya terkait dengan alergi yang dimilikinya. Selain itu, Ibu juga harus membimbing si kecil ketika ia sedang dihadapkan pada kondisi mengalami reaksi alergi pada dirinya.

Alergi merupakan hal yang harus menjadi perhatian para orangtua dan juga siapapun yang akan menjaga si kecil ketika tidak bersama dengan kita. Sehingga, hal ini dapat dijadikan perhatian penting yang harus dijaga supaya si kecil tetap aman dari alergi yang dimilikinya.

Tetapi, jika lingkungan tidak mendukung si kecil dalam menghadapi alerginya, dokter dapat memberi resep obat-obatan, termasuk antihistamin, obat tetes mata, serta semprotan hidung (nasal sprays). Beberapa di antaranya tidak membutuhkan resep dari dokter.

Ibu juga bisa melakukan beberapa hal ini untuk menghindari si kecil terkena alergi yang dimilikinya, seperti:

  • Menjaga binatang peliharaan untuk menjauh dari tempat tidur si kecil

  • Usahakan untuk tidak menggunakan karpet pada kamar si kecil

  • Bersihkan kamar si kecil secara berkala

  • Jika rumah dekat dengan tanaman yang dapat memicu serbuk sari bertebaran, usahakan untuk selalu menutup jendela

  • Ajak si kecil untuk segera mengganti baju jika ia bersentuhan dengan hal yang membuatnya alergi, sehingga ia tidak terpapar terlalu lama

  • Usahakan supaya si kecil tidak berada pada area yang lembab terlalu lama, sehingga ia tetap terhindar dari hal-hal yang memicu alerginya muncul seperti alergi terhadap jamur

  • Jika si kecil memiliki alergi terhadap makanan, usahakan untuk Ibu selalu memerhatikan kandungan makanan yang terdapat di dalamnya sebelum si kecil konsumsi

Bagaimana Cara Mengetahui Anak Alergi?

Ibu bisa mengajak si kecil untuk melakukan tes alergi kepada dokter, untuk membantu Ibu menemukan apa yang menjadi alergi pada si kecil. Jika dibutuhkan, si kecil bisa menjalankan tes alergi dengan tes darah untuk mengetahui riwayat alergi yang dimilikinya.

(Hadassah)